Bibi Bertangan Satu

Anak semata wayangnya benci dia. Dia tampak seolah sangat memalukan. Dia memunguti bulir padi dan buah sawit yang rontok untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Pembunuhan Lanza

Amerika menjabat tangan anda dengan hangat tapi menyembunyikan belati dibalik punggung mereka..

Secangkir cokelat

entah, tapi ada sedih yang tersisa ... ada rasa yang tertinggal ... di ujung jari, ujung lidah, dan pelupuk mata ... entah, ada sebersit wajah, dan ubin-ubiin putih

Asal mula Danau Toba ( Legenda )

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kesendirian dalam merenung

Bening dan lembut Meliuk indah seolah bayangan Putri sungai dengan mata air kecilnya Cantik… bak teratai bermahkota mawar

Minggu, 21 Januari 2024

Utak Atik Capres Pilihan Pak Lurah 2024

 

Foto: RRI


Setiap musim kontestasi politik, perebutan pengaruh pada basis besar suara pemilih diperlukan untuk meraih dukungan massa. Akselerasi dan infiltrasi pada basis lawan pun pula diperlukan terutama dari setiap pasangan capres dan cawapres yang bersaing. 

Menurut peta politik, berdasarkan kategori pemilih, kita tahu ada pemilih nasionalis dan adapula religius. Lalu ada istilah massa mengambang atau “swing voters”. Meski tidak signifikan, ada juga pemilih berdasarkan entitas kesukuan dan basis kelompok lainnya. 

Namun, pada pemilu 2024 ini, terutama pada segmen pemilihan presiden (pilpres) terlihat cair meski sedikit semrawut .

Ada kegaduhan, menggelitik opini ketika ada upaya yang cukup berhasil membuat semisal partai Demokrat kelelahan dengan dualisme ‘kepemilikan’ sebelum diputuskan oleh Mahkamah Agung siapa pemiliknya yang sah. Apapun hasilnya dari MA, Demokrat tetap butuh waktu meraih kepercayaan diri dan konsolidasi internal untuk menatap pendukungnya.

Demokrat yang sedang tidak siap pada permainan tingkat tinggi melahirkan komunikasi antara PKB dan PKS. Diluar perkiraan, dua partai yang sebelumnya terlihat sulit bertemu karena perbedaan pandangan ideologi ini justru bisa bersama dan menjalin koalisi yang dimotori Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Kemudian resmi kita kenal sebagai pasangan nomor urut 01. 


Partai utama pemerintah PDIP terlalu kuat untuk dirongrong, bagaimana pun selalu ada cara bagi para petualang politik. Cawe-cawe yang berhasil menarik ikan besar seperti Budiman Sudjatmiko sedikit banyak menghasilkan efek getar bagi partai Banteng. Demi melahirkan pasangan yang terlihat sangat nasionalis tapi isinya mayoritas kelompok pragmatis cenderung kapitalis. Kemudian resmi kita kenal sebagai pasangan nomor 02.

Seorang Budiman Sudjatmiko belum cukup, kader lain yang sempat dianggap maskot partai yang meredup, Maruarar Sirait dipoles ulang. Bukan di pihak Banteng, melainkan diseberang, di kelompok cawe-cawe. Menambah getaran di kubu Banteng? 

Meski digembosi ditengah kontestasi yang sedang berlangsung, PDIP yang menolak presiden 3 (tiga) periode memilih tetap tenang. 

Mereka masih teguh dan masih berprinsip pada akar politik lama, yakni gabungan antara nasionalis dan religius. Militansi kader PDIP diuji pada representasi salah satu kader terbaiknya yang diusung pada pilpres 2024 yakni Ganjar Pranowo. Didampingi pejuang hukum Mahfud MD, pasangan ini ( kemudian dikenal sebagai 03 ) adalah salah satu yang bisa dikatakan tidak bisa di utak-atik oleh tangan politisi busuk melalui cara biasa. 

Prinsip Sengkuni perlu melakukan cara yang tidak terpikirkan sebelumnya. Termasuk menarik kader bintang tak bersinar menyeberang dengan dalih “mengikuti arah angin”. 


Masih akan ada lagi gelombang migrasi ke kubu lain atas nama arah angin? Bisa jadi.  PDIP harus bersiap karena masa kontestasi masih cukup panjang bahkan hingga hari tenang. Semua bisa dibenarkan selama itu untuk berkuasa. Syarat usia capres - cawapres saja bisa diubah  dalam satu hari kok.


Kalau kita jeli, ketika isu tiga periode berhembus, hampir bersamaan dengan usaha pengambilalihan “kepemilikan” Demokrat. Ibarat ini seperti mengukur kedalaman air 

Belakangan, seiring  terjalinnya pasangan Anies dan Muhaimin, Demokrat yang hilang pegangan hingga bertekuk lutut adalah sukses Sengkuni. 

Dengan merapatkan PKB untuk berkoalisi dengan Nasdem.  Demokrat pun merajuk karena tersisih dari koalisi baru bentukan Surya Paloh tersebut. Satu kandidat potensial ( Agus Harimurti Yudhoyono) ter-eliminasi.  Sepertinya seseorang yang memang sudah tertutup pintu tiga periodenya sudah mempersiapkan skenario lain.

Narasi berubah, melanjutkan kinerja, program dan legacy sebelumnya. 

Dengan berpindahnya PKB yang sejak awal ngotot mencalonkan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres ke barisan Nasdem, setengah pintu terbuka lebar. 

Demokrat yang tersedu-sedu merapat ke barisan Gerindra, tidak punya daya tawar menarik selain basis massa yang stabil. Apalagi menawarkan putra mahkota AHY sebagai cawapres, tidak terlalu menarik. Ada yang yang lebih menarik daripada seorang AHY. 

Selanjutnya, kita sudah disuguhi  sengketa usia calon yang konon diputuskan sang paman melalui lembaga hukum resmi negara. Terjawab!

Terlepas dari semua praktik politik yang kurang etis , adalah PDIP dan PKS di lain pihak sebagai yang potensial gigit jari pada pemilu kali ini. Sebabnya adalah lingkaran cawe-cawe sedang berada dalam gerilya yang nyaman. 

Seandainya nanti Pilpres berlangsung dalam 2  (dua) putaran. Pengarah angin pasti akan mengambil kembali restunya bekerja dan mengatur parpol dari koalisi 01, terutama antara Nasdem dan PKB. 

Ada apa dengan PKB yang tetiba bergabung dan menggusur Demokrat? Sejak dini keduanya tegas menolak keras koalisi baru dengan kubu 03 jika seandainya ada putaran kedua pilpres.

Dari sini kita bisa melihat jika 01 sebenarnya lebih mungkin ke kubu 02. Apalagi selama kampanye, Anies yang frontal ke Prabowo seolah menjadikan dirinya dijauhi pemilihnya, besar kemungkinan malah beralih ke pasangan lain.  Walaupun ini tidak cukup membawa pilpres pada satu putaran.


Sejatinya pada kontestasi pilpres 2024 kali ini, terdapat perubahan pilihan pada basis entitas kesukuan secara drastis. Sebelumnya pada basis pemilih di pulau Jawa, cenderung akan memilih capres yang sama dari sukunya. Demikian pula dari Tatar Sunda biasanya tidak terlalu tertarik pada calon dari suku kerabatnya tersebut. 


Pada pilpres ini akan terjadi pembelahan besar pada mayoritas masyarakat Jawa. Dimana suara pemilih paling banyak diperebutkan.

Sebagian mereka yang masih memiliki dukungan emosional pada sosok yang sedang berkuasa dan dianggap sedang mencoba mewariskan kekuasaan pada anaknya. 


Pasca buyarnya isu tiga periode, mentahnya upaya kooptasi Demokrat di MA, genitnya PSI yang kemudian dikapitalisasi pangeran lain. Jelas ada benang merah yang bisa jadi adalah fakta dan indikasi yang kuat bahwa dalam pilpres kali kekuasaan pun ingin langgeng. 

Pengkhianatan pada etika dan selingkuh politik secara terang-terangan sudah dipersiapkan secara detil dan spesifik. Kiranya kita semua  sadar, jika pengarah angin sejatinya bukanlah manusia yang jujur pada dirinya sendiri apalagi orang lain. 

Sering kali seseorang ingin berdansa di istana megah, meski kita tahu betul tidak ada pesta yang yang tak berakhir.

ASA

Selasa, 18 Juli 2017

Ketika Cewek Idolakan Bintang Cowok Sesama



Tahu istilah BL?

Itu adalah singkatan dari BoysLove. Semacam cerita cinta remaja laki-laki yang kekinian. Uniknya atau lebih tepat “anehnya” istilah itu lebih condong pada penghalusan kata untuk gay.
Semenjak film koboi “Brokeback Mountain” meraih penghargaan sensasional Oscar di ajang Academy Award, eksistensi dan gerakan kaum sesama jenis kian terang-terangan.   Bahkan meluas ke seluruh  penjuru kawasan Dunia Barat.

Di Asia, gairah pengakuan kesetaraan ini mendapat angin segar di negara yang selama ini dikenal terbuka, Thailand dan atau Filiphines. Dari Love of Siam di bioskop merambat ke layar kaca dengan diterimanya oleh masyarakat setempat  seperti film serial televisi Love Sick, The Friday Club dan Room Alone dengan rating tinggi diluar dugaan.

Merambat ke media berbagi video Youtube, serial serial itu ternyata jadi pembicaraan hangat di kalangan  anak muda kawasan Asia Tenggara. Terlihat dari komentar yang ditinggalkan dengan akun dan bahasa yang bisa diketahui asal negaranya. Artinya ada penerimaan atau respon yang baik juga.


Mengenai respon ini, yang membuat  saya terheran heran plus bingung  adalah... Ternyata penggemar serial tadi justru sekelompok cewek yang mengaku fans berat dari film - film bertema BL tersebut.
Itu terlihat di forum komentar, grup WA dan status Facebook yang saya temui. Membuat saya jadi ingin tahu apa yang mereka bicarakan hingga ikut menonton film yg mereka maksud via Youtube tadi.
Cewek – cewek ini juga membuat saya khawatir sebab mereka  umumnya malah tergila - gila dengan kedua cowok pemeran utama cerita BL yang saling jatuh cinta.

Jujur, saya berkerut kening bercampur gelisah, kenapa juga ini cewek malah bahagia melihat dua cowok (cute pula) saling jatuh cinta? Tidak takut jatah cowok semakin berkurang?
Dan yang lebih mengkhawatirkan, image cowok tampan, berotot dan apalagi yang imut-imut, nantinya akan langsung diassosiasikan dengan gay atau semacamnya. Lalu yang tersisa hanya yang pas-pasan saja.

Lalu, kalau sudah terlanjur ganteng, apa yang bisa kita lakukan?

Minggu, 25 Januari 2015

Jalan Indah Jokowi diatas Tangis Mega

Jika ada yang salah dengan Presiden Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri serta-merta menjadi kambing hitam. Ketika Jokowi benar (sesuai keinginan semua orang), tidak ada nama Mega disana. 

Itu adalah jalan yang dipilih seorang Mega. Entah itu nasib atau kebodohan, yang pasti, itu adalah kenyataan. 

Semua jari telunjuk mengarah pada Mega terkait alotnnya pemilihan para Menteri, kenaikan BBM hingga posisi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Malangnya, pilihan sang Presiden pada Komjen. Budi Gunawan yang disegerakan menjadi tersangka oleh KPK sesaat sebelum menjalani uji patut dan layak di DPR menjadi polemik. Kedekatan Mega dan BG ( yang mantan ajudannya ) menjadi pembenaran yang sulit dibantah. Fakta berikutnya adalah pengakuan Ketua KPK Abraham Samad bahwa sebelumnya KPK telah memberi "tanda merah" atas nama BG dalam daftar calon pembantu Presiden sebelum pemilihan anggota kabinet. 

Herannya bagaimana mungkin BG dimasukkan seagai calon menteri padahal BG masih aktif dikepolisian?. 


Tidak sedikit yang menuduh bahwa Jokowi berada dalam tekanan Mega ketika harus memilih BG sebagai calon Kapolri tunggal diantara beberapa hasil seleksi/rekomendasi Kompolnas. Meskipun mereka gagal menunjukkan tekanan untuk kepentingan apa hingga seorang Megawati melakukannya? Jika memang Mega menekan Jokowi soal calon Kapolri demi reformasi dan memperkuat Polri itu sendiri, tidak ada yang salah bukan? 

Sayangnya kita lebih sukan negative thinking dengan asumsi untuk menyelamatkan masa lalu Mega, misalnya. Masa lalu ( konon BLBI ) yang bahkan empat Kapolri masa pemerintahan SBY ditambah keberadaan KPK tidak bisa dibuktikan. Padahal dari segi waktu, masa SBY pastinya lebih dekat dengan segala bukti yang diperlukan untuk menguak skandal BLBI itu. 

Harus diakui, semua perkiraan dan tuduhan pada Mega soal situasi terkini sebenarnya hanya untuk memperkuat argumen bahwa di negeri kita sekarang, yang menentukan adalah Megawati. 

Mega vs SBY? 

Lebih lanjut, beberapa pengamat memperluas tudingannya soal keinginan Presiden Jokowi menjadikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. BG yang sudah lolos uji patut dan layak di paripurna DPR untuk menggantikan Jenderal Sutarman yang sebenarnya belum habis masa jabatannya. Masa jabatan Sutarman inipun masuk arena yang ikut meramaikan polemik, hingga soal benarkah beliau diberhentikan dengan hormat atau sesungguhnya mengundurkan diri?


Namun para pengamat politik tidak lupa memberi bumbu dengan menebar aroma perseteruan kekuasaan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam benak pengamat, keduanya mencoba memainkan peranannya untuk mencari celah bagaimana menyelamatkan seluruh aset kekuasaan dan kebijakan mereka sebelumnya sehingga tidak terjerat masalah hukum.

Tak bisa dipungkiri bahwa terlihat jelas adanya persaingan para jenderal polisi untuk eksistensi kelompok atau faksi mereka. Biasanya mereka juga bersimpati pada partai tertentu. Penetapan tersangka oleh KPK terhadap BG tentunya menguntungkan kelompok pesaingnya. Faksi pro Mega dan pro SBY ini merupakan bentuk lain dari persaingan Presiden ke-5 Megawati dengan Presiden ke-6 SBY melalui pencalonan Kapolri.


Independensi Jokowi

Meski berkuasa hanya sekitar tiga tahun, Megawati memiliki reputasi yang sulit dibantah bahwa beliau mumpuni memilih orang orang terbaik. Kejeliannya melihat kemampuan seseorang menjadikannya layak disebut King Maker. SBY, JK, Boediono hingga Jokowi sendiri ia "temukan" bukan sekedar kebetulan. 

Jika Jokowi belajar memilih anak buah dengan berkonsultasi pada Mega , itu bukanlah sesuatu yang salah. Apalagi Jokowi sedang memilih calon Kapolri yang dapat diibaratkan "ketika seorang pendekar memilih pedangnya". Dibutuhkan pengetahuan dan keahlian terkait senjata itu sendiri, termasuk kemampuan/kesanggupan untuk mengendalikannya. 

Ditengah pro dan kontra pada keberadaan BG, Jokowi yang kemudian memutuskan untuk mengangkat Komjen Badrodin Haiti sebagai Pelaksana tugas (plt.) Kapolri. Jalan tengah ini menunjukkan bahwa Jokowi sudah cerdas membaca situasi dan tidak rela polemik ini dijadikan ajang saling membusukkan nama orang per-orang atau institusi. Bahkan, pilihan itu menunjukkan Jokowi seorang yang independen dalam keputusannya yang dalam bersamaan juga mampu keluar dari upaya tekanan politik yang disiapkan lawan untuk menjepitnya.


Segala permasalahan dan pujian yang menghampiri Jokowi adalah lumrah sebagai figur milik seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Meskipun ketika dalam mengambil kebijakan tidak populer, ada nama Mega yang jadi bahan hujatan. Itupun tak bisa dihindari dari masyarakat yang hanya tahu salah dan berpikiran negatif.

Sedikit yang mahfum bahwa adalah wajar kemungkinan tekanan dan dukungan untuk Jokowi dari seorang Mega sebagai bentuk pengaruh dari Ketua Umum PDI-Perjuangan itu untuk kemaslahatan semua anak bangsa. Setuju atau tidak, sebagai mentor politik bagi Jokowi, saat ini pengaruh Megawati dalam politik dan kenegaraan tak bisa di abaikan. Presiden Jokowi tak bisa melepaskan diri dari bayang bayang Mega di belantara busuknya politik negeri ini. 

Jangan salah mengartikan keberadaan Megawati atas situasi saat ini. Meski Jokowi jelas - jelas seolah tidak boleh salah atau sangat ditunggu kesalahannya, di negeri kita ini masih ada Megawati. Orang yang tidak akan membela diri ketika dikambinghitamkan. Orang yang salah atas segala cela kebijakan Jokowi. Orang yang gagal dalam kesuksesan anak buahnya, termasuk Jokowi. 

Dan tahukah anda bahwa semua itu menegaskan betapa Mega menjadi kunci utama dan sangat berpengaruh pada politik nasional saat ini. Perjalanan negeri ini.

=====

Pernyataan ini:


"Pak Jokowi, kami Cuma mengingatkan satu hal, engkau berhutang kepada kami dan bukan kepada Megawati. Kami yang mengantarkanmu ke Istana dengan air mata dan bukan moncong putih itu." 

=====

Sesungguhnya orang yang mengungkit dan bicarakan jasanya, adalah orang yang riya' lagi tidak ikhlas.
Dan orang yang banyak bicara, menuntut dan mengeluh sesungguhnya orang yang paling sedikit berbuat.

Salam, 

Senin, 20 Januari 2014

Hati hati Ambil Uang di ATM Danamon (Dengan ATM Lain)

Semoga hanya saya yang tertipu dengan Logo ATM Bersama yang tertera di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Danamon. Sebenarnya ini murni kesalahan saya yang tidak tahu beban biaya penarikan uang tunai di setiap bank seperti mungkin anda sekalian pembaca.



Nah,Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 27/11/2013 sekitar jam 11.10 malam, sehabis pulang dari warnet seberang jalan, dapat sms dari mantan pacar yang isinya supaya mengambil uang di ATM terdekat. #Nggak tau juga buat apa dia butuh uang malam malam...

Lanjut cerita, Kebetulan ATM yang saya gunakan adalah BCA dan ATM bank yang bersangkutan sedang kehabisan uang didalamnya. ATM terdekat hanya milik Danamon dan ... Akhirnya, daripada saya ''ditimpuk'' bata oleh sang mantan pacar, saya yang belum pernah melakukan transaski di ATM Danamon memilih mengambil uang disana...

Dalam pemikiran saya "toh atm bersama ini..."

Mengingat, seperti yang umum saya temui bahwa setiap ATM Bersama menerapkan tarif tidak lebih dari Lima Ribu (5000) Rupiah untuk sekali transaksi antar bank, baik itu penarikan ataupun transfer saya tidak ragu sasma sekali...

Tetapi eh.. Ternyata... setelah pengambilan uang senilai yang dibutuhkan, saya melihat saldo saya berkurang lebih dari yang seharusnya..

Saya berinisiatif mengecek mutasi rekening terakhir via hape... dan benar saja ada beban biaya antar bank (Debit Interchange) sebesar Rp. 25.000,00 atau dua puluh lima ribu rupiah. Awalnya saya terkejut tapi kemudian pasrah... Ini bukan soal uang puluhan ribu rupiah sih... ini hanya kekonyolan saya yang salah pilih ATM.

Biasanya, jika ATM BCA sulit saya temukan, maka ATM Mandiri, BRI atau Bank Daerah yang saya gunakan dan mereka biasanya juga menerapkan tarif antar bank (Interchange)  yang   merata sebesar Rp.5.000 saja. Ini baru pertama kali saya transaksi di ATM Danamon dengan logo ATM bersamanya dan cukup merasa tertipu.

Saya maklum bahwa, setiap Bank punya term and conditions sendiri dalam menetapkan aturan transaksi antar bank, meski saya menyayangkan penggunaan logo ATM Bersama di Bank itu jika tetap menerapkan tarif yang sama seperti ketika BCA belum terhubung dengan Bank Mandiri hingga beberapa tahun lalu.

Sekali lagi, ini murni ketidaktahuan saya tentang tarif tinggi ATM Danamon meski sudah  menggunakan logo ATM Bersama. Saya juga tidak ingin menyalahkan pihak Danamon selaku anggota jaringan ATM Bersama karena kasus sepele semacam ini, tetapi saya merasa ini perlu diketahui khalayak umum supaya lebih berhati hati bertransaksi dengan ATM yang tidak biasa anda gunakan. Atau cari tahu dulu tarif transaksi antarbank oleh sebuah Bank jika ingin melakukan pengambilan uang tunai atau transaksi lainnya di ATM yang bukan bank asal anda.

Uang 25.000 mungkin kecil bagi sebagian orang tapi bagi kebanyakan yang lain (termasuk saya)  uang segitu cukup mahal... bisa naik Busway tujuh kali lho...

Ungkapan "tertipu" seperti yang saya tuliskan diatas murni karena saya percaya dengan logo ATM Bersama yang mana... masih  menurut sepegetahuan saya jaringan bersama yang dikelola Lintas Artha  itu  menerapkan tarif merata. Bisa jadi hanya Danamon yang memiliki aturan tarif semahal itu atau mungkin ada bank lainnya?

;
;

Sumber: NB: Tulisdan ini bukan keluhan yang khusus ditujukan kepada Danamon atau ATM Bersama, hanya pengalaman pribadi yang semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

=============
You cannot tailor make the situations in life, but you can tailor make
the attitudes to fit those situations before they arise. Quote from
Zig Ziglar

Anda tidak bisa membuat situasi dalam hidup ini sesuai dengan
keinginan Anda, tetapi Anda bisa menyesuaikan sikap Anda pada situasi
tersebut sebelum situasi itu muncul

Yup, terkadang banyak hal terjadi diluar harapan kita, bahkan tidak
sesuai dengan harapan kita. Namun hal tersebut tidak boleh membuat
kita melemah, tidak boleh membuat kita menyerah.. Sikapi dengan bijak
segala rintangan yang ada, mungkin terasa berat di awal but hei..
Semua yang kita akan lakukan tentunya adalah untuk kebaikan kita juga
khan, jadi tetaplah focus pada rencana Anda, buat penyesuaian terhadap
langkah Anda.. Dan kejarlah kembali harapan Anda.

Tetap semangat, stay positive and

Have a sparkling day

Rabu, 04 Desember 2013

ODHA Bukan Alien


Putri Diana membuat publik Inggris Raya khawatir, beliau mengunjungi sebuah Rumah Sakit untuk bertemu dan berbincang dengan para penderita HIV/AIDS. Putri bergelar Princess of Wales itu (sebelum bercerai dengan Pangeran Charles) adalah seorang pionir yang mengubah persepsi dunia tentang penyakit ini dengan  bersentuhan dan berjabat tangan dengan para terinfeksi.  Sebagai orang penting dan terkenal, kekhawatiran rakyat Inggris menjadi perhatian dunia tetapi Diana mengetahui lebih dari yang dibayangkan bahwa tidak perlu khawatir dengan anggapan selama kita punya pengatahuan yang cukup.



Aids memang menakutkan tetapi bukan berarti kita harus memupuk phobia terhadap pengidapnya. Citra pengidap Aids atau yang lebih kita umum dikenal sebagai Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) juga sangat miring. Para ODHA harus berjuang lebih dari sekedar bertahan menghadapi penyakit yang menggerogoti tubuh mereka karena anggapan buruk masyarakat. Aids masih dianggap sebagai penyakit orang tidak bermoral, busuk dan kebebasan yang tidak terkendali.

Aids memang menular, tetapi penderitanya tidak melulu karena seks semata. Seks bebas masih menjadi media penyebaran virus HIV tertinggi, tetapi penggunaan jarum suntik narkoba juga berperan besar.  Demikian juga ibu hamil pada janinnya. Oleh karenanya, ODHA tidak selalu soal moralitas melainkan ketidaktahuan yang bukan merupakan kesengajaan.

Ketidaktahuan jauh lebih menakutkan daripada penyakit itu sendiri.

Jika kita sudah terbiasa berpikir positif, maka prasangka terhadap seorang ODHA akan sangat kecil. Prasangka buruk yang kecil akan memudahkan kita hidup berdampingan secara sehat. Seorang ODHA juga akan mudah terbuka dan bahkan kita bisa jadikan sebagai pendamping penyuluhan dengan pengalamannya.

HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, yang setelah melalui masa inkubasi antara 5 hingga 10 tahun akan menjadi Aids. Aids sendiri masih diperdebatkan sebagai sebuah penyakit atau sindrom. Sindrom kehilangan kekebalan tubuh inilah yang menyebabkan penderita mudah terserang penyakit dan sulit sembuh karena tidak punya pertahanan. Artinya Aids adalah sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat melawan penyakit yang ada dan datang serta tidak mampu memulihkan diri dari keadaan sakit itu.

Memahami cara penularan Aids sangat penting agar kita tidak perlu khawatir hidup berdampingan dengan ODHA. Mencari tahu sifat Aids dalam peranannya melemahkan seorang terpapar juga teramat penting untuk memahami seorang ODHA karena setiap ODHA bisa berbeda dalam sakitnya dan kebutuhannya. Hal ini akan sangat membantu kita untuk tidak menjauhi ODHA tanpa harus ikut terpapar/terkena.

Satu hal yang pasti ODHA butuh lingkungan yang sehat dan ramah untuk mendukung mereka menghadapi hari hari penuh pantangan dan tekanan. ODHA bisa sangat berbahaya jika sampai frustasi dan merasa disisihkan yang bisa memicu niat mereka untuk membalas dan menyebarkan virus yang mereka idap.

Penyebaran virus HIV adalah lewat pertukaran cairan tubuh antara pengidap dengan yang lain. Pertukaran cairan ini bisa melalui hubungan intim biasa, luka terbuka, jarum suntik dan atau air susu ibu.
Pencegahan penularan HIV/Aids tentu tidak jauh dari penyebarannya. Seperti setia pada pasangan, tidak mempraktekkan hubungan seks menyimpang, menjauhi narkoba dan mengubah perilaku yang beresiko terkena HIV/Aids.
Ada juga upaya membangun lokalisasi karena penyebaran virus HIV akibat prostitusi ternyata sangat tinggi. Lokalisasi diharapkan dapat membantu pemerintah mendata penderita potensial dan berkampanye seks sehat dengan kondom lebih efektif. Lokalisasi juga dianggap.dapat memuluskan niat pemerintah menerapkan hukum perjinahan diluar tempat yang dimaksud dengan lebih keras seperti di Malaysia dan beberapa negara di Timur Tengah. Artinya seseorang akan terkena hukuman yang sangat berat apabila terbukti berjinah diluar tempat lokalisasi yang sudah ditentukan.

Sayangnya lokalisasi ditentang berbagai pihak dengan berbagai alasan yang juga sangat masuk akal seperti HAM, adat kebudayaan timur dan moralitas agama. Meskipun sulit bagi khalayak umum membantah bahwa praktek prostitusi jadi liar, menyebar dan terselubung di hampir setiap wilayah.
Kerjasama dan kesepahaman berbagai pihak diperlukan bukan hanya untuk menerima keberadaan HIV/Aids tetapi juga penyebarannya.

Putri Diana menginspirasi kita bahwa menjauhi ODHA sesungguhnya menjauhkan kita dari pengetahuan yang bermanfaat bagi kita dan lingkungan sekitar. Mereka bukan makhluk asing sehingga tidak untuk di-alienasi.  dan ketakutan kita pada penderita virus yang belum ditemukan obatnya itu akan memperburuk keadaan. ODHA tetaplah manusia biasa yang miliki perasaan dan masalalu mereka bukanlah gambaran mereka kedepan sepertihalnya kita semua. Keramahan dan ketulusan kita adalah obat yang paling manjur untuk saat ini dan mungkin seterusnya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More