Kamis, 31 Desember 2009

Pertanda dari alam

Dibelakang rumah saya adalah rumah keluarga pengacara kaya yang ternama ( atau rumah saya yang di belakang rumah sang pengacara … terserah pendapat anda :)).

Dua minggu terakhir saya sering mendengar suara anjing peliharaan mereka. Sangat mengganggu dan bikin penasaran, sebab suara itu bukan gonggongan biasanya melainkan terdengar seperti “tangisan anjing” yang “memelas” sepanjang siang dan malam.

Saya berusaha menganggap itu disebabkan ikatan yang terlalu ketat di lehernya atau mungkin anjing yang sakit gigi … atau apalah yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi si anjing.

Selasa 29-12-2009 pkl. 19.00wib,
Saya meminta supaya ibu menanyakan perihal ini kepada mereka karena lumayan mengganggu. Kemudian… Kami mendengar suara burung ramai berkicau selah melintas diluar dan, ibu malah ngomong yang nggak nyambung “coba lihat langit, rembulan setengah dikelilingi cincin awan kuning, itu adalah pertanda dan kamu akan mengetahuinya ketika saatnya akan tiba ”.

Pertanda??? Ahh… ibu sering melihat pertanda ( tapi bukan meramal karena tidak pernah mengatakan yang ini-itu selain ‘pertanda…’)

Bukankah binatang lebih peka pada kejadian alam??? Apakah akan ada gempa? Tsunami? Wallahualam…

===========
Rabu 30-12-2009 pkl 18.00wib,

Saya kehabisan uang tunai dan berjalan ke Anjungan Tunai Mandiri ( ATM ) terdekat. Di perjalanan pulang seekor ayam putih berkokok tiga kali (sesuatu yang langka, ditengah kota pula..) intuisi saya seolah dengan kata2 ibu dan mengatakan “saatnya sudah dekat”.

Pkl 19.00 wib,
Saya nyalakan laptop dan buka e-mail. Dari milis ada 4 judul dengan berita terbaru dan ….

Saya nyalakan tv channel berita ( TVOne dan MetroTV) untuk mengkonfirmasi dan…

Ternyata benar… kokok ayam dengan “saatnya sudah dekat”…arak2an burung berita dimalam hari…tangisan anjing selama 2 minggu…

Mereka semua memberi tanda dan ikut merasakan sekaligus bersedih bahwa …

= SELAMAT JALAN GUS DUR =


“Dalam hidup saya hanya ada seorang lagi selain Ibu Theresa dari Kalkutta…Seorang yang sederhana… seorang bersahaja… Gurubesar KERENDAHAN HATI dan semua itu ternyata berita kepergiannya untuk selamanya…”

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More