Bibi Bertangan Satu

Anak semata wayangnya benci dia. Dia tampak seolah sangat memalukan. Dia memunguti bulir padi dan buah sawit yang rontok untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Pembunuhan Lanza

Amerika menjabat tangan anda dengan hangat tapi menyembunyikan belati dibalik punggung mereka..

Secangkir cokelat

entah, tapi ada sedih yang tersisa ... ada rasa yang tertinggal ... di ujung jari, ujung lidah, dan pelupuk mata ... entah, ada sebersit wajah, dan ubin-ubiin putih

Asal mula Danau Toba ( Legenda )

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kesendirian dalam merenung

Bening dan lembut Meliuk indah seolah bayangan Putri sungai dengan mata air kecilnya Cantik… bak teratai bermahkota mawar

Senin, 31 Desember 2012

Panggung Jokowi (Sambut C F N)

Sebenarnya tidak ada yang ide yang benar - benar orisinil,  tapi mari kita menghargai upaya '

Gubernur baru DKI dengan terobosan CAR FREE NIGHT-nya (CFN) yang kebetulan dimulai nanti malam. Ini seperti menggenapi sedikit janji Jokowi ketika kampanye lalu yang ingin menjadikan Jakarta sebagai Kota Budaya atau setidaknya BERBUDAYA.

Siapa yang punya ide CFN tidaklah penting, apakah pertama di dunia atau di Indonesia, tapi Bandung dan Jogja termasuk jalan sekitar pantai Kuta, Bali juga akan melakukan  Jalan Bebas Kendaraan.

Apakah ada Kompasianer di sana? sudah pasti karena saya termasuk yang sedang bersiap siap menuju lokasi yang rencananya ada berlaku sepanjang Sudirman - Thamrin.

Bagi mereka yang punya kendaraan pribadi, semoga tidak ada  yang pura-pura  tidak punya informasi seputar hal ini, karena sosialisasi atau pengumuman ide CFN suda ada sejak sepuluh hari yang lalu. Berita ini cepat menyebar mengingat Jokowi yang selalu dikerubungi wartawan itu “yang punya ide”. Jadi tolong egoisme pemilik kendaraan ditinggalkan.

Selamat datang Tahun Baru, dan mari berpesta atau setidaknya berkumpul di sepanjang jalur Malam Bebas Polusi. Pesta rakyat, panggung ibukota dan pesta kita semua.

Mungkin kota lain di dunia sudah ada yang memulai CFN, tapi berita di Jakarta adalah yang pertama dan hebatnya lagi Bandung juga langsung mengadakan hal yang sama.

Untuk jalur alternatif dan pusat parkir, silahkan baca berita di media lain atau berita tv atau radio. Yang pasti anda masih bisa parkir di Istiqlal, Lapangan Banteng dan Gelora Bung Karno.
Tips:
1. Datanglah sebelum jam 8:00, supaya anda mendapat lokasi yang diinginkan (dekat panggung) dan parkir yang masih tersedia tidak jauh dari lokasi anda. 2. Sediakan cemilan olahan sendiri jika anda bawa keluarga, supaya tidak terlalu boros.
3. Sediakan Payung atau pakaian tebal, mengingat rencana acara berlangsung hingga  lewat tengah malam atau kemungkinan hujan.
4. Jangan buang sampah sembarangan, untuk menunjukkan bahwa anda bukan orang sembarangan.
5. Jika anda membawa kendaraan roda dua, pastikan motor anda dikunci ganda dan parkirlah ditempat yang disediakan.
6. Pastikan anda sudah mengetahui jalur dimana anda berada.
7. Bawalah barang kebutuhan secukupnya, karena anda tidak sedang akan berkemah.
8. Nikmati suasana bagaimanapun adanya, karena kalau anda ingin kenyamanan sebaiknya dirumah saja atau di hotel terdekat.
So, daripada bayar mahal-mahal, mari kita berpesta dengan meriah dan murah hehe…  Night Carnival? here I come-lah… :))


=SinyalirR=

NB: Usahakan dekat ke panggung di bunderan BI, ada panggung dari Balaikota/Jokowi (makanannya mungkin gratis haha… )

Mencoba bijak

Bijak? Tampil bijak. Berapa orang yg sedang berusaha membijakkan diri?

Banyak teman pembaca yang 'japri' kepada saya baik memuji saya bijak namun tdk sedikit memojokkan saya dengan kata-kata keras kepala dan tdk bijak.

Apakah saya bijak? Saya jawab TIDAK. Kebijakan pada diri saya sering saya sebut SEJENAK BIJAK.

Artinya hiduplah apa adanya, saat kita bisa bersikap bijaksana, munculkan tanpa kemunafikan meskipun hanya sejenak. Karena saya sebagai moderator hanyalah manusia biasa yang memiliki banyak kelemahan di luar kemampuan berbijak ria.

Berbijaksana merupakan sebuah pilihan. Namun saya sadari saat berbenturan dengan prinsip pribadi saya mengenai cara pandang terhadap suatu permasalahan, saya cenderung berpegang pada prinsip saya yang pada dasarnya merupakan bijak menurut kacamata saya namun sering dipandang tidak bijak dari kacamata orang lain.

Maka dari itu, saya selalu mengemukakan sejenak bijak tanpa kemunafikan. Menjadi bijaksana dengan fenomena tertentu dan cepat sangat tdk mudah dan butuh sebuah learning curve yg extra lama meski didukung kemauan dan kemampuan.

Seperti saya tulis di blog ini yang seringkali melangkah dalam hidup dapat digambarkan menapak jalan menuju langit.

Akhir kata, mohon maaf jika sampai hari ini saya masih belajar sejenak bijak dan mohon petunjuk dari teman-teman saat anda semua membaca pendapat saya atau argumen saya yang cenderung keras kepala.

Happy New Year 2013... :))

000000000000000000000000000######000000000000000000000000000000

Minggu, 30 Desember 2012

Secangkir cokelat

Cangkir penuh, asap mengepul; cokelat manis panas
setumpuk pikiran; hati kisut kusut

memikirkan apa?
mungkin tentang lagu tadi pagi, sisa mimpi semalam
mungkin tentang sebuah nama, mungkin bukan apa-apa

cangkir isi habis setengah, yang panas kini tinggal hangat

sebuah nama?
siapa?

mungkin kamu
mungkin, dia
atau bukan sesiapa
bisa jadi satu dari mereka

mimpi apa?

entah, tapi ada sedih yang tersisa
ada rasa yang tertinggal
di ujung jari, ujung lidah, dan pelupuk mata
entah, ada sebersit wajah, dan ubin-ubiin putih

lagu apa?
ah, lagu indah!
tapi tidak mengerti apa maknanya
omong kosong, namun harmoni nadanya manis
suara biduanita bening sempurna

cangkir kosong, cokelat tersisa
di ujung bibir, dan tepian cangkir
cerita usai, senja tiba
kita duduk di sini sampai sesaat lagi
lalu ayo, mari pulang!

http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/12/28/secangkir-cokelat-mau--519402.html


Rabu, 26 Desember 2012

Hadiah Kecilmu, Sangat Besar

Sepertinya dia sangat mengenalku dengan baik.

Setahun berlalu dengan banyak hal yang indah dan sedih, susah senang, pasang naik dan pasang surut dalam perjalanan kehidupan ini.
Mendapatkan hadiah dan bonus adalah tambahan yang sangat berarti dan menyenangkan bagi setiap orang.

Tapi di akhir tahun ini… setelah Natal berlalu aku baru menerima yang benar-benar special untuk sebuah ucapan selamat Natal dan Tahun Baru.

Sebuah kiriman yang tidak disangka-sangka…

Yang membuat hari akhir tahunku dan mengawali tahun baru menjadi senyum lebar…

Ini sungguh mengharukan….

Dari seorang yang tidak kuketahui

Jika anda perhatikan, anda mungkin tahu kalau aku sangat mengidolakan Celine Dion, tapi aku juga tidak mendengarkan semua lagu yang dinyanyikannya.

Seseorang ini mengirimkan sebuah lagu mp3. Celine Dion: ‘So This is Christmas’ via e-mail saya.

Sebenarnya tampak biasa dan tak berarti tapi… saya sangat surprised sekaligus excited

Begitu senangnya hingga langsung kuunduh ke hp, ipod dan kuletakkan di my stuff di profile FB. (saat menuliskan inipun saya ditemani lagu itu berulang-ulang hehe..)

Siapapun pengirimnya saya hanya bisa ucapkan TERIMA KASIH BANYAK ya… :)

****************

Untuk kado bunga, paket, cendramata,dll memang sangat indah.

Tapi, ada hal-hal kecil yang jauh lebih indah dalam mengungkapkan pertemanan dan persahabatan. Yaitu sesuatu yang menunjukkan kita memperhatikan dan mengenal yang bersangkutan. Yang menyentuh perasaannya.

Tanpa mengecilkan teman dan sahabat serta keluarga yang begitu dekat denganku, pengirim misterius inilah yang paling menyita perhatianku.

Ia telah membuatku tersenyum dan hariku lebih baik setelah kelelahan dengan rutinitas yang menjemukan.

Sekali lagi Terima Kasih Teman… siapapun kau adanya.

Dan SELAMAT TAHUN BARU UNTUK SEMUANYA YA..... :))

=Sachs= pada 31 Desember 2009 jam 6:44

Also published in Kompasiana.com

Senin, 24 Desember 2012

Pembunuhan Lanza


Dunia selalu dibuat terkejut manakala Amerika mengalami hal buruk dalam kehidupan masyarakat mereka. Entah itu soal kehidupan sesama jenis yang menuntut untuk menikah, aborsi yang ingin menjadi primadona bagi wanita yang meletakkan kelaminnya dimana-mana,  sampai penyerangan 9/11 hingga serentetan pembunuhan massal.

Soal pembunuhan massal terakhir, semua kita setidaknya sudah mengetahui melalui berita lokal maupun media barat. Penting bagi Amerika untuk menjelaskan masalah ini untuk konsumsi internasional dan untuk kehormatan mereka. Bukankah mereka katanya negeri yang beradab?

Sampai hari ini, saya belum mengerti dengan istilah “negeri impian” yang disematkan bagi Amerika Serikat. Dibanding saudara kembarnya, Kanada, saya melihat AS sebagai negara yang besar karena media dan militernya saja. Soal kenyamanan, sepertinya hanya ilusi semata.

Ketenangan dan kenyamanan bagi warga negara AS  bisa diibaratkan seperti ketenangan di Taman Pemakaman Umum. Tenang, tapi serasa ada sesuatu yang mengganjal, kaku cenderung rikuh.
Jika hukum begitu superior di Amerika sana, lalu kenapa hukum tidak menjamin keamanan warganya hingga  masing-masing harus memiliki senjata mematikan?

Jika keteraturan dan penghormatan akan hak orang lain begitu solid, mengapa warga AS merasa terancam?
Ada yang salah dengan Amerika. Semua sikap dan laku mereka tampaknya semu dan sandiwara belaka. Kita tidak melihat ada keramahan dan rasa sosial yang tinggi sebagai sebuah lambang peradaban, melainkan kecurigaan akan orang lain selain keluarga dekat.

Bahwa para pelaku penembakan adalah mereka yang sakit hati, sakit jiwa atau sakit mental atau apalah namanya, barangkali kita  bisa menilai sekedar kulit luarnya saja. Tentang sikap Amerika selama ini di dunia internasional.
Amerika menjabat tangan anda dengan hangat tapi menyembunyikan belati dibalik punggung mereka.
Saya teringat tentang sebuah dialog singkat tokoh jagoan asal Hollywood. Spiderman. Pamannya mengingatkan bahwa “Kekuatan yang besar memerlukan tanggung jawab yang besar” sekalipun si paman belum tahu bahwa keponakannya adalah seorang superhero.

Kalimat pendek ini seperti menggugat sekaligus mengingatkan setiap warga Amerika tentang senjata yang mereka miliki.
Seperti seorang pendekar silat, memiliki kesaktian adalah sebuah kehinaan jika hanya untuk menindas orang lain.

Terlepas dari belati yang terselip dalam kehangatan jabat tangan orang barat, kita mungkin melihat bahwa mereka yang merasa banyak harta atau mapan dari segi kehidupan ternyata memiliki kekosongan.

Kekosongan dalam diri hingga tidak mudah mempercayai orang disekitarnya. Mereka selalu merasa terancam karena sandang yang melekat dan selalu merasa tidak mampu mengendalikan situasi.
Disinilah letak kekurangan kehidupan bermasyarakat ala Amerika. Kekosongan yang ternyata tidak mampu diisi oleh harta benda, dan mereka butuh ketenangan dengan menyimpan beberapa macam senjata dalam laci mereka.

Senjata yang mudah melesat dan mencabut nyawa siapapun yang malang nasibnya. Senjata yang merupakan kekuatan bagi pemiliknya itu jika tidak diiringi tanggung jawab, maka tragedi adalah berita utama berikutnya.
Senjata sakti mandraguna yang  tidak diringi tanggung jawab. Entah kenapa pula seorang guru wanita butuh tiga senjata dirumahnya, dan anaknya sendiri menggenapi pameo “senjata makan tuan” yang terkenal itu.

Tidak ada jaminan bahwa ini akan menjadi penembakan massal terakhir.
Bagaimanapun, untuk keluarga para korban, kami ucapkan Turut Berduka. Semoga Tabah.


=Si NyalirR=

Original Post : Ruang Hampa Amerika

 
I got your emails
You just don’t get females
Now, do you?
What’s in the heart
Is not in your head
Anyway

Mate, you’re too late
And your weren’t worth the wait
Now, were you?
It’s out of my hands
Since you blew your last chance
When you played me

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

Baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

When I found out
How you messed me about
I was broken
Back then I believed you
Now, I don’t need you
No more

The pic on your phone
Proves you weren’t alone
She was with you, yeah
Now, I couldn’t care
That who what or where
We’re through

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

Baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

Gonna have to cry me out
Gonna have to cry me out
Boy, there ain’t no doubt
Gonna have to cry me out

Won’t hurt a little bit
Boy, better get used to it
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

Listen, I got the emails
I got the text
The answer’s still the same
It’s the way it is
I got to go

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

Baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

‘Cause baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

Minggu, 23 Desember 2012

Nota di Hari Kiamat




Sekarang sudah pukul 01.13 WIB saat saya mulai menulis artikel ini. Tanggalnya tentu saja 21-12-2012. Tanggal yang ditunggu-tunggu sebagian besar penduduk dunia. Untuk belahan bumi lain tentu sekarang masih belum menikmati hari baru.

Sadar atau tidak, percaya atau cuek, secara tidak langsung kita terpengaruh dengan kehebohan isu kiamat yang “rencananya” terjadi hari ini. Saya membayangkan banyak yang ketar ketir, sementara pemerintah China begitu ‘kesal’ dengan para penyebar isu kiamat disana.

Saya melihat langit , bintang bintang sesekali ditutupi awan hitam. Musim hujan begini, bintang di atas sana masih saja dengan setia mencoba menyampaikan cahayanya ke seluruh semesta.

Apakah hari ini benar-benar kiamat?

Dengan segala “pengkhianatan” yang selalu saya lakukan kepada Tuhan, saya menyerahkan semua kepada Yang Menciptakan bumi ini.

Soal percaya bahwa ini adalah hari itu? setidaknya sampai sekarang ketika tulisan ini saya ketik, saya masih bernafas dengan nikmat walaupun agak flu

Saya memiliki sebuah interpretasi atau tepatnya tuduhan kepada mereka yang percaya bahwa hari ini adalah hari penghakiman itu.

Misalnya, dengan  resesi ekonomi yang dialami beberapa negara sekuler, sebagian kecil dari mereka tampaknya begitu frustasi sehingga “berharap” hari kiamat terjadi sekarang juga, sehingga mereka bisa dengan rela meninggalkan bumi ini tanpa harus bunuh diri. Mereka mungkin terlalu lelah dengan hidup ini karena tuntutan sehari-hari semakin meningkat.

Ada juga yang mungkin kurang percaya kepada Tuhannya, sehingga mereka mempercayai bahwa kiamat adalah rahasia Langit yang bisa diketahui oleh suku Maya. Saya jadi berpikir seberapa hebatnya suku Maya sehingga Tuhan mengijinkan rahasiaNya diketahui oleh manusia?.

Bagaimanapun, masih ada 22 jam lebih untuk melewati hari ini. Hari yang semakin mendekatkan kita dengan Natal dan Tahun baru. Hari dimana kita sebaiknya mulai menulis secara urut tentang resolusi atau target kita di tahun depan alih alih memikirkan kiamat yang bukan urusan kita.

Kiamat itu urusan Tuhan, siap atau tidak, sekarang atau besok, lusa atau tahun depan, itu bukan urusan manusia. Sebab, kita hanya mencoba menjalani hidup selama masih tersedia bumi yang layak dihuni oleh manusia.

Selamat hari kiamat eh… selamat hari baru.

=Si NyalirR

Original post: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/12/21/selamat-hari-kiamat-brosis-517734.html 

Jumat, 21 Desember 2012

Putri sungai


Menari dengan ringan
Mengalir perlahan
Mengelus bukit menelusuri gunung
Berlari kecil seraya bersenandung
Riang, lepas, tak tertahan

Embun embun menyambut fajar ceria
Menyanyi diiringi tarian mutiara
Menari untuk senandung embun
Bening dan lembut
Meliuk indah seolah bayangan

Putri sungai dengan mata air kecilnya
Cantik… bak teratai bermahkota mawar
Adakah ia kesepian?
Dari puncak punuk bumi kucari
Ditepian yang manakah engkau berhilir?

Rabu, 19 Desember 2012

Kau Tetap Temanku


Pada waktu itu kau melintas dan kemudian duduk tak jauh dari hadapanku.


Aku berusaha semampuku untuk mengabaikanmu, tidak menganggapmu ada.


Namun apa daya, sekuat apapun aku mencoba mengalihkan diri darimu dengan berbicara apa saja dengan teman yang lain yang ada saat itu, telingaku tetap tidak dapat bekerjasama.


Suaramu tak dapat kutahan untuk menggetarkan kendangnya.


Suara yang sebenarnya kurindukan itu tetap menembus telingaku yang tanpa daya itu.


Kesulitan untuk melupakanmu semakin bertambah saat itu, sebab sebagian diriku memang tidak ingin meninggalkanmu.


Maafkan aku yang berusaha menghilangkanmu dari waktuku.


Kau tetap temanku walau kau menghilang atas kehendakku.(30/06/08)





=================

Dari tanggal 18 /06/2008

Teman… lihatlah aku.

Aku yang tidak mampu bercerita ini.
Yang harus menanggung isi hati dari curahan pikiran dj kepalaku yang sempit.
Tentu saja ada banyak orang disekitarku, bukan karena aku hidup dikota yang metropolis, sesungguhnya tidak satupun kutemukan diantara mereka sebagai tempat berbicara tanpa rasa malu yang akan kutuai nantinya.

Aku merindukan ketika kau ada dihadapanku.

Aku kehilangannmu saat kau didekatku. Dihadapanku dan didekatkupun engkau, betapa aku tak dapat menjangkaumu.

============


Teman…

Pernakah sekali saja dalam hidupmu, dalam kesendirianmu, dalam lamunanmu… engkau merindukanku? Memikirkanku?

Teman… tentu saja aku bisa hidup tanpamu, tetapi hidup seperti apakah itu nantinya?
Jika saat dekat aku kehilangannmu, kemudian bilakah tidak dapat kutemukannmu?

Ini adalah pilu di dalam hati yang sangat menyiksa. Sebuah kenyataan yang mungkin takkan terungkap. Dan kalaupun terungkap mungkin hanya engku sajalah yang tidak akan tahu tentang semua ini.

Teman… aku tidak akan tahu apakah yang akan kudapatkan dengan menjadi seperti ini.

Terkurung di lapangan luas.
Terpenjara dengan tembok maya dengan besi perintangnya.
Tentu saja duka dihati yang tidak terluka dan sesak di dada yang tidak terhimpit adalah keniscayaan, sebab aku sangat berduka walau kau tidak pernah melukaiku, dadaku begitu sesak pun kau tidak pernah memberi tekanan diatasnya.

Yah… kau tidak pernah melakukan semua itu.
Namun kau tampak seperti sumbernya bagiku sementara aku lah yang memulai. Memulai tanpa kusadari.

=======

Teman...
Ingatkah engkau ketika kita dalam rombongan besar?

Pulang dari acara pernikahan seorang pejabat dipantai utara Jakarta.
Engkau terjatuh dari kendaraanmu dan berdarah pada lututmu yang luka.
Engkau terlihat begitu lemah pada saat itu hingga aku ingin tampak kuat dihadapannmu walau sesungguhnya akulah yang begitu lemah dan tak mampu melihatmu dengan luka itu.
Sepertinya akulah yang sedang terluka.
Ingin ku ambil andaikan ada alat untuk itu, untuk mengambil rasa sakitmu.

Agar aku bisa menanggung deritamu.

Begitu sulitnya menyembunykan rasa itu agar tidak ada yang tahu.
Aku belum siap dan belum mampu meneima akibatnya.

Akibat yang mungkin ditimbukan jika aku membuka isi hatiku dihadapan orang lain.

==========

Teman… tahukah engkau bahwa semua itu terasa berat bagiku.

Sungguh hal ini menyiksaku hatiku seperti neraka yang digambarkan. Begitu menghancurkan tetapi tidak membuatmu mati, sebab engkau akan selalu dibarkan hidup untuk menikmati siksa yang menggiriskan itu.

Seharusnya aku bercerita, namun kepada siapa?
Siapa yang akan mau mendengarkan jika ternyata ini adalah cerita yang membuat muak sebagian orang?.

Cerita yang akan meraih cela dari masyarakat dan menuai serapah dari kerabat!. Aku jadi kelu dan bisu dengan hati yang bergejolak.

Kepalaku sumpek dengan pikiran penuh harap dan takut!!!.

Wahai… siapakah engaku sebenarnya bagiku hingga kau buat aku seperti ini?

Oh.. bukan kau tetapi akulah yang harus bertanya kenapa aku begini?

Bukan aku, sebab ternyata aku juga tidak menginginkan semua ini terjadi kan?

Aku tidak merencanakan untuk merasa seperti ini dan tidak menyangka ini akan terjadi.

Kau hanya seorang manusia biasa namun kenapa ini menjadi masalahnya?

Karena kita manusia maka mudah untuk saling membangkitkan rasa?

Lalu rasa macam apakah yang seharusnya tidak kita hiraukan?

Agar tidak tersiksa kemudian.

===============

Kalian para orang tua …
Yang karena kalian kami terlahir kedunia..
Yang membuka jalan pada fana…
Yang membesarkan kami dengan harap dan cita-cita..

Tahukah kalian?

Ada sisa-sisa racun dalam cangkir kalian. Cangkir yang kalian isi madu untuk kami minum. Kalian yang bertanggung jawab atas hidup anak-anak kalian yang belum bisa berdiri. Membebani kami dengan sepikul keranjang penuh harap.
Kalian mengajarkan cinta tanpa sadar menanamkan rasa benci dihati mereka. Kalian yang menyayangi mereka, menjauhkan mereka dari kasih. Berharap mereka hidup dan menjalaninya sesuai dengan keinginan kalian. Impian masa kecil kalian, kalian inginkan terwujud melalui mereka. Dendam kalian ingin balaskan melalui mereka. Apa yang tidak dapat kalian raih dan nikmati menjadi tugas mereka. Dan kalian orang orang tua yang merasa bijak, lihatlah apa yang terjadi dengan anak anak itu.

=============

Kebetulan habis pulang dari renang di wilayah Harmoni Jakarta, saya iseng iseng jalan kaki menuju Monas ( Monumen Nasional ). Ini kan malam minggu?... jadi ada air mancur menari yang diperkaya dengan lampu warna warni dan diiringi musik lokal yang bermacam macam di tempat tersebut.


Saya berhasil mengambil beberapa momen penuh warna dengan kamera HP. yang kurang bagus sebenarnya untuk bidikan malam hari. Tapi saya senang dengan hasilnya yang buram itu, namun kesannya polos dan amatir.

Mungkin jika saya menggunakan kamera digital dengan 8 megapixel lebih, hasilnya akan memuaskan.
Namun untuk ukuran iseng iseng - seperti yang saya sebutkan sebelumnya - hasil jepretan saya ini cukup memuaskan. :)

Saya jadi punya 'IDE' ... ( mungkin untuk setiap tulisan di blog ini untuk sementara akan saya lampirkan gambar hasil jepretan saya ). Hmmmh... ide yang bagus kan? :))
==============
Aku benar-benar menyesalkan Cintanya.

Cinta yang ternyata kutangisi belakangan ini ( lebay mode on :P ).

Aku tahu itu pahit baginya. Tapi sebenarnya lebih pahit bagiku Aku yang tidak mampu ini...

Kalau memang jodoh pastilah bersatu pada akhirnya walau berusaha pergi kemanapun ( basi banget ya :D LOL.. )

=================

Kebaikannya tak bisa kulupakan, kebaikan yang mengundang air mataku Itulah kebaikan selayaknya seorang kekasih

Akupun ingin memilikinya bahkan berharap menikahinya karena yakin takkan salah

Aku akan bersujud kepada ayah dan ibunya kalau cara mendapatkannya adalah kesalahan

==============

Ternyata kehancuran menghantui niat Adat dan kebiasaan menjadi jalan untuk menjauhkannya dariku

Seperti jarak Jakarta - Siantar Dimana tak seorangpun yang kukenal

Coba kalau hanya Medan - Belawan Mudah bagiku menemukannya untuk menghapus rindu

++++++++++++++++++

Dulu pernah ada harap
Saat siang merayap gelap
Datang lalu terlelap
Bergegas lenyap

Ya.. dulu sekali pernah ada janji
Kata tanpa uji
Suara tanpa bunyi
Kemudian sembunyi

Mungkin dulu itu hanya permainan
Pemain dan lawan
Wasit jadi halangan
Menyisakan kehilangan

Dulu setahun berlalu
Berjalan tersendu
Riuh bergemuruh
Bersama awan tanpa langit biru

=ASATM=

Senin, 17 Desember 2012

Tatapan yang bicara

“Aku tidak pernah benar-benar ingin bersahabat denganmu,” pelan dan serius wajah dia mengatakannya.

Aku menatapnya dengan wajah penuh tanda tanya dan dia membalas dengan pandangan menilai. Tatapan yang memberi lebih dari cukup alasan kepadaku. Aku mengenalnya dan aku tahu arti tatapan itu.

“Lihat saja penampilanmu!” seolah mencibir ia melanjutkan.

Aku tidak bereaksi. Aku memahami maksudnya dan membenarkannya.

“Aku memang tidak pantas berteman dengan orang orang yang sempurna.” Batinku

Kami mencapai kata sepakat dan pengertian yang mendalam dengan hanya saling tatap.

{{{Tidak perlu banyak bicara, jika kita saling memahami}}}. Begitu kata orang bijak.


=========
Tapi, sebenarnya aku tidak bisa membohongi diri sendiri, sebab sampai kini aku belum sanggup menerima pemahaman dan saling pengertian itu
=========


Akankah kutemukanmu? Tak akan kuinginkan lagi orang lain selainmu. Disini aku menunggu, mencari dan berharap akan kemunculan dirimu. Kembali seperti dulu, disaat yang tak terduga itu.

--Sachs-- pada
14 Januari 2010 jam 17:01

Sabtu, 15 Desember 2012

Cut nyak Dhien


Selasa pagi aku sampe di Jakarta. (lupa tanggal-red)

Pas di jalan menuju gedung JCC-Senayan, aku lihat banyak umbul-umbul besar, spanduk
poster, ATAU apalah... isinya tentang “Pameran buku dan penerbit”.
Trus terang aku blum menguasai lokasi. Katro kali yah?.

Tapi Aku sih sudah tau kalo yg jadi tempat pameran yang dimaksud dekat dengan JCC karena diadakan di Istora Senayan. Benarkah?,
tapi ada apa sih, emangnya mau apa ke Jakarta dan JCC?
Ya begitulah… ada kegiatan pertunjukan kecil-kecilan untuk peraga kain Batik di pameran UMKM di Hall terkenal itu. Dan kebetulan aku suka buku … jadi deh nggak nahan kao dengar ada pameran buku langsung nggak nahan pengen nyambangin tuh lokasinya…

Kelar meragain beberapa pakaian yang sudah menjadi warisan dunia itu… diam-diam aku Trus ke Istora, naik ojek yang banyak nawarin ( padahal deket :P ). Sampai langsung keliling liat2 buku yang buanyaaakkk kali… dan aku menemukan buku "Cut Nyak Dhien: Kisah Ratu Perang Aceh", trus aku beli deh; dan langsung pulang ke lokasi UMKM lagi karna tadi pergingya diam-diam jadi liat pamerannya juga buru-buru.

+++++
Cut Nyak Dhien…. Aku selalu punya rencana menulis buku tentang beliau yang nggak kalah dengan buku Indhira Gandhi yang di negeri asalnya dan di Pakistan laris bak kacang goreng. Aku bahkan dah nyiapin judulnya;

“CUT NYAK DHIEN = INDIRA G’ OF ATJEH “Sub Judulnya :

(Ampuan/wanita yg paling ditakuti VOC )

+++++

Sampe di JCC langung aja pura-pura blo’on karna semua pada nyariin…( aku kan dah kelar pamer ??? ) alasanku…
Nggak taunya ...mereka pada nyari karna Manager perjalanan Medan – Jkt juga ilang… jadi aku disuruh nyariin tuh orang…*kirain nyariin gw.. hehehe.

trus, gue jadi tahu. Beberapa teman takut kehilangan aku dan Manager perjalanan karna takut nggak bisa pulang ke Medan.

Sorenya –menjelang malam - , EHH….!, ternyata managernya
nelpon kalau dia nunggu kita2 di "Cengkareng". Nah Lho….

Udah deh, smua panik dan buru2 takut ditinggal, aku nonton "mereka" aja.
wakakakak…. :D

------------ ----

(maaf ya, sedikit kasar.)
kemudian:

PUKKILAHHHH!! , MANAGER SIALANNNN, KAU TEGA KALIII!!!

huhuhuhu... :(

Setelah sepanjang waktu kerja sama dia… masih kena kerjai juga…
Bayangkan ….
Kami ditinggal di JCC yang katanya di pusat kota Jakarta…
Barang2 kami tidak ada yang koordinir di lokasi setelah show..
Cengkareng dimana? Kami tak ada yang tau…
Lagipula ngapain dia kesana?
Dan … parahnya…
Kami tidak satupun yang pegang uang sepeser juga ATM-pun nggak ada yang bawa… ( padahal kami ada 8 orang, 4 diantaranya asisten pribadi )

Urggghhh…

____________________

Akhirnya… setelah pinjam uang di anjungan Sumatera Utara yang baik hati… kami bisa pergi ke tempat Manager itu.

Dengan taxi kami ke Cengkareng dan…

Oalahhh… ternyata Cengkareng itu adalah nama lain/ lokasi Bandara Soekarno-Hatta toh… :P ( Ihh… kami pada katro banget ya??? … Jadi malu hehe )



Dari tol depan JCC… ke tujuan lumayan.. dan aku hanya pegang buku yang tadi kubeli… selebihnya dipegang asisten yang katro juga… ( Lagian pergi ke Jkt. Nggak bawa ATM, dll… Huhh.. !!)

Sebenernya aku gak salahin dia gitu doang.
Masalahnya aku tau abis itu si manager-nya sama si
assist kerjasama lagi buat ngerjain kami kayak selama ini... huhuhu.. tegaaaaa…


Untungnya sewot ku ke alih sama baca buku baru... kan
jadi nggak ngambek lama kayak teman lain yang sampe nangis....

anyway, diperjalanan aku baca buku lumayan tebal itu untuk menghilangkan
rasa sebal karena aku "tak berdaya" sama keadaan... huhuhu.

Eh ternyata macet menuju bandara ngasih waktu buat teman teman ngumpet seenak udelnya… dan ngasih waktu juga buat aku baca tuh buku ampe setengahnya…

Pdhal dalam hati… tetap bikin rencana mau diapai tu manager… Arrggggghh…

Beruntunglah tukang taksinya lumayan enak dipandang dan diajak ngobrol…( dia kali yang ajak ngobrol hehe…) tapi kan nggak enak masa’ aku bilang "Mas, aku nggak mau ngobrol mulu kalo lagi baca…ngobrol sama Oom yg dibelakang aja ya..."
nanti si Sopir itu pasti bete.

Akhirnya, setelah melalui pertimabangan yang matang dan dewasa ( alahhh… ) gak ada gunanya marah dan memaki si manager kamprett itu …. Jadi udah lah… toh dia juga udah bela-belain beli tiket yang bisa angkut kita pulang pada hari yang sama ke kota asal… tapi sebelumnya kita ancam dia dulu hehe... ancaman paling mematikan yang bikin dia hampir kencing di celana wakakakakak…

Ancamannya apa aja sih???. Sedikit sebal teman aku nanya setelah si maager ke toilet bandara terminal 2D (naik Garuda –red).

ya gitu deh. jadi aku ke JKT. Sambil kerja beli buku… dan dalam buku itu aku temukan rahasia bikin orang paling berani sekalipun bisa kencing di celana haha… Rahasia Cut Nyak Dhien…

=Sachs=

Kamis, 13 Desember 2012

Berjalan di negeri jajahan

Selasa kemarin saya berkesempatan berjalan kaki menikmati pedestrian Ibukota. Dari sepanjang Sudirman hingga Thamrin dan terakhir.... Monas. Simbol kota JAkarta yang terkenal itu dan Mimpi Indonesia.

Indonesian Dream???

Tidak juga... bahkan mimpi - mimpi itu pun masih dibayangi dan di kontrol negara asing.

Bukan salah saya jika selalu di perdengarkan cerita perjuangan hanya menjeang 10 November setiap tahunnya.

Bukan keinginan saya juga jika nasionalisme hanya berdengung di hari - hari peringatan Sumpah Pemuda.

Dan saya juga tidak begitu senang ketika kegembiraan menjadi warga Indonesia hanya ada ketika detik detik Proklamasi di Upacarakan.

Tetapi ... semua cerita kepahlawanan, pentingnya nasionalisme dan kebanggaan menjadi Indonesia sungguh omong kosong belaka ketika perjalanan pendek dari Sudirman - Monas yang nyaman itu berakhir menjadi sebuah rasa keterhinaan.

Indahnya Api emas Monas pun menjadi api dendam merah membara...
=======

Sebagai orang daerah yang jarang datang ke Ibukota, dan jarang pula menikmati pedestrian dan kampung2 kecil di kota itu sungguh suatu kesempatan yang langka dapat berjalan dan berlari kecil dengan riang menikmati suasana yang mendukung.

Dari Merdeka Barat yang dipenuhi bangunan kokoh pendukung pemeritahan...terus ke Merdeka Utara yang megah dengan istana negara putih berhalaman luas serta gedung raksasa tempat mencari keadilan terakhir alias Mahkamah Agung... Selanjutnya Stasiun utama jantung Ibukita Gambir dan terakhir ... menuju Merdeka Selatan.

Disinilah masalah memalukan itu terjadi...

Saya tidak diperbolehkan melewati jalan yang ada tanda kedutaan AS.

Saya ngotot bahwa saya orang baik-baik dan tidak berniat mengebom tempat itu, namun tidak digubris oleh petugas yang sepertinya orang Indonesia asli. Saya disuruh menyeberang lagi jika ingin kearah gedung BI.

Bukankah itu suatu pelecehan?

Saya dan mungkin setiap orang yang akan lewat kedubes itu tidak boleh menginjak tanah yang dengan susah payah di merdekakan oleh para moyang Indonesia.

Kedutaan itu pun letaknya menghadap ke Istana seolah ingin menegaskan kalau pengendali Negeri ini di awasi oleh mereka.

Jika saya masuk ke kantor kedutaan sih memang tidak boleh jika tidak punya paspor sesuai ketentuan diplomasi Internasional... tapi ini kan trotoar yang dibangun dari pajak rakyat sendiri. Kenapa tidak boleh?

Buktinya lewat depan kedutaan Jepang dan Jerman boleh :( padahal sama2 trotoar.

----

Setahu saya di Bunderan HI kedutaan Inggris juga di istimewakan .. jalan yang sudah sempit semakin sempit dengan pembatas yang berlebihan agar orang lewat tidak mendekati tembok perwakilan negeri Elisabeth itu.


+++++

Sekali kalinya punya kesempatan menikmati Ibukota malah jadinya berakhir dengan rasa kesal.

Ternyata kita masih dijajah... Grrrr...

+++++

Akhirnya saya balik lagi ke teman2 di acara grand opening sebuah toko High End di Plaza Indonesia, dengan wajah tidak menyenangkan alias BeTe :P sambil merenung... Kenapa tidak boleh menginjak tanah airku sendiri???

dan masih berpikir... Sejauh manakah Indonesian Dream???

Kalau saya jadi presiden ,,, saya pastikan Kedutaan AS harus dipindahkan dari Merdeka Selatan...

Benar2 tidak menyenangkan hiksss...

-Sachs- Pada : 26 Januari 2010 jam 14:52

Rabu, 12 Desember 2012

Akulah pengecut cinta

Hampir aja telpon terjatuh dari peganganku. Di ujung sana teman ku teriak teriak: “Gue harus gimana Die?...please your input, gue hilang akal nih!”
Seorang cowok lagi minta dia jadi pacarnya, dan lagi nunggu keputusannya.

Aku bilang: “Terserah kaulah, kan kau yang tahu isi hatimu!”
*Secara urusan cinta gue juga lagi ribet :(

Temanku: “Tapi gue nggak yakin benar apa gue benar-benar cinta dia ato nggak?”

Aku: "Woii manusia aneh….itu sih gampang, apa yang kau rasakan saat ketemu dia?
kalau yang mengembang hatimu..ya..berarti kau cinta dia…tapi kalau yang mengembang itu lobang hidung- mu..pikirin lagi dah”

Temanku: “kambing loe, gue lagi serius nih!”

Aku: “Lha aku lebih serius lagi, kata orang, orang yang lagi jatuh cinta itu berkurang nalarnya, jadi bego…nah kau kan jadi bego sekarang? berarti kau cinta dong sama dia..ya udah, terima aja. Kapan traktirannya nih?”

Deggg! !!!! Dadaku serasa di ditimpa 13,4 ton semen padang. Untungnya masih kurang dari 14 ton kalo nggak pasti gepeng seketika.

Aku: “Udah..gak usah tunda-tunda, langsung trima aja dan mulai ucapkan ''''sayang!?!?!!”

Temanku: “Die…ntar elo tolong kasih masukan ya…ini soalnya pacaran gue yang pertama”

Aku: “Repot kali kau ini, mw pacaran aja ngerepotin orang. Memangnya aku penasehat cinta? Dasar udik. Btw, pacaran itu ibarat sekolah bro…loe kudu siap buat terima pelajaran, buat PR, trus juga ada ujiannya.” sok ngajarin juga akhirnya hehe...

Temanku: “Maksudnya gimana?”

Untung dia nggak liat muka aku yang sudah bertekuk 27, pucat bening bagai rembulan kesiangan ( haha.. lebay mode on ). Sudah kurang tidur, lelah, memelas……mengkerut lagi. Salah satu keuntungan bicara via telpon.

Aku: “Yang terbaik yang bisa ngajarin kau….ya cowokmu itu nantinya. Kau minta dia ajalah yang ngajarin gimana berpacaran” Tenggorokanku sedikit kering.

Temanku: "Oke deh pren.. gue terima aja deh klw gitu ya?! tengks berat neh. Elo emang sobat gue yang d best ever dah haha... tunggu kabar berikut ye.." suaranya terdengar riang gembira ringan melayang.

=============

What have my done? Bukankah dia yang ku impikan selama ini? bukankah aku yang harus memilikinya? tapi...
seharusnya aku senang dengan kebahagiannya sekarang, senang dia sudah mulai pacaran, senang dia sudah menemukan seseorang yang menarik perhatiannya.

Ada ketidak-relaan di hatiku. Ada sesuatu yang menggoda komitmenku untuk tidak merusak persahabatan ini.

Hmmm.. aku seorang pengkhianat kalau sampai menghalangi seseorang mendekatinya sementara aku hanya "dekat" dengannya tanpa berani "mendekatinya".
+++++++++++++++++


Tiga hari berselang.

Gue di ajak ke acara pernikahan anak pemilik expor-impor di Tiara cc.

Aku: " Hei.. kemana si do'i?!”

Temanku: “Gue mau ajak elo aja deh... gw takut salah tingkah klw jalan bareng dia. Sekalian ntar gue traktir elo habis ini….elo memang benar benar professor cinta.”

Aku: “Bah... bikin cemburu orang aja kau ini...hmmmmm ……wait..aku tebak ya……akhirnya si cungkring menemukan cinta….cihuii!!…pantas aja makin segar malam ini”

Temanku: “Serius Die….waktu gue bilang iya ke dia, hati gue jadi plong dan damaiiiiiiiiiiiiiii iiiiii banget…. memang gue cinta dia… tapi gue pegang dada gue, hati gue kog nggak mengembang seperti yang elo bilang ya?”

Aku: “Waduh…berarti lobang idung-mu yang mengembang?”

Temanku: “Kambing genittt….elo ngomong mengembang melulu….btw, nasihat elo benar benar
ampuh. Waktu gue bilang, gue baru pertama kali pacaran dan minta dia untuk mengajari gue gimana mencintai dan pacaran…dia bilang," 'kamu adalah makhluk idaman yang saya nantikan selama ini'"..karena kebanyakan yang dia temui selalu dengan banyak tuntutan. Intinya…..”

Aku: “ Ok OK OK…I know and I can feel it……simpan semua cerita indah itu hanya untuk kalian…sekarang lets celebrate” Kupingku terasa panas. Untunglah ga ada 14 ton semen padang kali ini.

Temanku: “Gue juga cerita ke dia kalau gue punya teman elo, dan gue muji-muji dia bahwa dia sama dewasanya kayak elo…dan dia mau ketemu elo!”

Gue: “No no no way!….you know, I am nobody right now, please don’t expect that.”

------------------

Malam itu dia terus bercuap cuap mengenai pacar barunya…ah biarlah..memang orang lagi bahagia begitu. Saking heboh ceritanya, sampai nggak sadar kalau aku sedang menulis sesuatu di lembar kecil dan memberikannya ke band pengiring resepsi.

Tidak berapa lama panggung mengumumkan request lagu yang kuminta dan dia tidak bisa menghindar untuk tidak naik panggung. Dia harus Menyanyi!!! Sesaat kemudian…heboh besar di dalam hall yang padat itu. Dia kebingungan... tidak tahu harus menyanyikan lagu apa.

Aku tidak tahan melihatnya gugup dan panik seperti itu. Biasanya dia sangat menguasai panggung ketika berlenggak-lenggok ria.

You're in my arms and all the world is gone
The music playing on, for only two
So close together
And when I'm with you
So close to feeling alive

A life goes by
Romantic dreams must die
So I bid mine goodbye
And never knew

So close was waiting
Waiting here with you

And now forever i know
All that i want is
To hold you so close

So close to reaching
That famous happy ending
Almost believing
This one's not pretending
Now you're beside and look how far we've come

So close ... we are so close...

How could I faith the fairy tales
If I should lose you now?
We're so close
To reaching
That famous happy ending

Almost believing
This one's not pretend
If gone our dreaming..
Gone without we are..

So close we are
So close...so close and still so far
!!!


Akulah yang menyanyi... mendekatinya. Seolah menghibur mempelai dan menenangkan undangan lainnya. Padahal semua kata dalam sya’ir lagu itu kutujukan untuknya.

Dia jadi pendiam semenjak itu hingga kami pulang dia hanya bicara sedikit dan seadanya...
Aku minta maaf karena sudah mengerjainya secara berlebihan. Tapi aku tidak bermaksud mempermalukannya.

Hanya dalam hati, aku merasakan nggak adil karena masih menutup jati diri gue rapat rapat ke dia. Kami kenal sudah bertahun2. Namun jarang ketemu akhir -akhir ini. Dia anggap aku seperti teman baik yang terbaik, dan aku hanya merasa semua beban hilang seketika kalau dia ada didekat ku.

Dia nggak tahu aku. Biarlah untuk saat ini dia tetap mengenal seorang Adie hanya sebagai Adie yang dia mau. Bukan seorang yang selalu tertindih semen padang 13,4 - 14 ton setiap saat dia cerita tentang cowok pacar pertamanya itu.

Biarlah aku menjadi 'pengecut cinta' daripada menjadi 'pengkhianat persahabatan'.

============

Saat ini, aku mencoba menata kemabli semua hati dan jiwaku hanya untuk someone special nun jauh disana. ( mana ??? nggak keliatan?! * gaya meneropong mode on :))

Aku Yang Terbuang

Tentang Cinta… itulah yang selalu berada di urutan teratas dalam setiap pembicaraan, uneg2 dan sumber inspirasi tak terbatas, bahkan isi wall terpaporit di eFBi. Sehingga rasanya dimanapun aku berada, semua orang berbicara tentang cinta.

A, D, F ( inisial – red ) hingga hari ini kita jarang ngobrol lagi, banyak hal yang kita ingin perbincangkan, dan semakin banyak hal pula yang aku perlu dan harus ketahui tentang kalian dan bagaimana aku harus bersikap dalam hubungan kita. A, D, F, kita sepakat
bahwa ada banyak perbedaan diantara kita, dan rasanya akan kehabisan waktu untuk menghitungnya (well, agak-agak lebay sedikit tidak apa-apa kan?) Karna mungkin justru perbedaan-perbedaan itu tidak membuat kita semakin jauh, namun justru malah lebih mendekatkan kita, bahkan jarak yang memisahkan kita pun rasanya menjadi tidak berarti (itu yang aku rasakan B, dan aku berharap kaupun juga merasakan hal yang sama).

Cinta adalah pengorbanan, cinta adalah bagaimana cara kita mencintai seseorang dengan cara yang tepat, cinta adalah saling memahami satu sama lain, cinta adalah bla, bla, bla.

Banyak orang mendefinisikan mengenai arti cinta, dan setiap orang memiliki definisinya sendiri…
Mengenai cinta aku tak berniat untuk menambah daftar panjang definisi cinta disini. Aku bukan seorang yang romantis kali ya,,, dan aku tak pula berharap kau berubah menjadi seorang yang romantis dan puitis, jujur aku malah akan merasa aneh dan akan tertawa terbahak-bahak kalau kau bersikap demikian. Aku menyukaimu apa adanya, jadwal kamu yang padat, susahnya kita mencari waktu untuk ngobrol bersama, obrolan-obrolan "normal" kita yang sering kali penuh basa-basi.
Hal-hal sederhana itu, sangat berarti untukku.

Suatu saat kau pernah bertanya, apakah perasaan itu tumbuh? Dan waktu itu, aku tidak bisa menjawabnya, namun sang waktu lah yang akhirnya menjawabnya, yes indeed, it grows, deeper and deeper in me. Walaupun dengan segala keterbatasan (atau apapun itu namanya, termasuk juga yang kita bicarakan hari ini) yang kita miliki.

A, D, F... sengaja aku memposting tulisan ini, sebagai sebuah kejutan untuk kalian. Have a lovely everyday, selamat menikmati acaranya, hubungi aku kalau sudah selesai membaca ya… :)

======

Aku mengira rasamu setinggi awan yg menggantung diatas sana.
Aku berpikir dalamnya inginmu bersamaku seluas samudra

Ternyata hanya sebegitu saja,
Tak lebih tinggi darr cipratan air dipermukaan yang tenang
Tidak lebih dalam dari gerusan air dibibir pantai

Aku hanya bisa tersenyum getir
Mencoba bercermin dikegelapan
Dan yang kudapatkan hanya … Sebegitu saja.

Jalan ini terlalu panjang
Lelah rasanya tapaki selangkah demi selangkah
Tapi aku tetap mencoba bertahan karena kamu
Karena aku harus tetap melangkah

Hari ini teramat panjang
Akan berat lewati tanpa kamu

Tapi sudahlah, sebab aku ini hanya seorang terbuang.

--Sachs--

Selasa, 11 Desember 2012

Hangatnya hanya mimpi

Malam tadi aku memimpikanmu dalam sebuah keindahan rasa yang tak mungkin kudapatkan darimu di alam nyata. Aku menjelajahi tempat dimana kau kutemukan tergeletak tak berdaya dan mengiba.

Aku tak kuasa membiarkanmu kesakitan dan kau mendapatkan yang kau butuhkan dariku. Suatu kegembiraan dan kehormatan untuk mendapatkanmu. Sesuatu yang sangat kudambakan selama ini.

Aku sangat menikmati pertemuan dalam mimpi itu, walaupun hanya itu yang mampu kulakukan untuk membuatmu terasa dekat dan seolah berada disisiku.

Sepertinya harus kuakui lagi bahwa aku memang menginginkanmu, aku mencintaimu. Sebab apapun yang kulalukan dan apapun saat-saat yang kulalui, selalu diriku teringat akan dirimu.

Aku tidak membenci keadaanku, aku menyukai keberadaanku. Aku hanya menyesal tidak mampu mendapatkanmu. Aku hanya frustasi tidak sanggup memilikimu sekalipun aku sangat mendambakanmu.

Sungguh buruk diriku sebagai pencinta dan malang bagiku tidak mampu mengucapkan cintaku padamu. Karena aku tidak punya keberanian dan aku tak berdaya setiap saat kau ada dekat denganku.

Aku hanya menjadi sebuah bayang-bayang yang pudar. Dan aku menjadi tak berarti seperti sampah yang terabaikan. Aku hanya seorang perindu yang tak tahu apa yang harus dilakukan walau aku tahu apa yang kurindukan.

Aku hanya berani bermimpi…

++++++

Bagaimanapun, aku tetap bahagia ketika aku mengecup bibirmu, mengelus lenganmu dan menikmati tubuhmu meski hanya sesaat dan meski hanya dalam mimpi. Sebuah mimpi yang terasa nyata dan membuatku seolah hidup karena cintaku padamu dan kau membalasnya seperti seolah kau juga mengingikanku. Masih kurasakan hangatnya balasan kecupanmu dan indahya parasmu menyentuh pori-pori wajahku.

Sekali lagi, meskipun hanya dalam mimpi tetapi kita menikmatinya.

-Sachs- Pada : 15 Januari 2010 jam 9:06

Minggu, 09 Desember 2012

Cinta dari Maya



Hari ini aku memulai hari dengan senyum, sebab begitu menyalakan komputer dan mengaktifkannya, aku menemukan orang yang ingin kusediakan memori ingatanku untuknya.

Suatu hari nanti aku mungkin akan melupakannya, sebab siapapun yang kita kenal di dunia maya biasaya mudah untuk dilupakan. Tapi orang yang kumaksud ini sungguh menjadi inspirasiku hari ini. Membuatku tersenyum bukan karena dia konyol, membuatku berbunga-bunga padahal dia bukan pekerja taman dan membuatku tiba-tiba merindu ketika ia minta pamit untuk berhenti berbincang via messenger itu.

Sungguh indah dianya, rupawan nan baik hati. Ia jujur sebab bukan palsu gambarannya dan ramah serta rendah hati padahal ia seorang pujaan banyak orang yang menjadi temannya.

Aku menyukainya. Sekalipun hanya sebatas perkenalan dunia maya dan mungkin hanya numpang lewat di jam - jam dimana ia terhubung dengan internet.

Aku akan membuat dunia tersendiri bersama dengannya. Kalaupun hanya ini yang bisa dan mampu kulakukan, maka aku tidak akan minta lebih.

Terkadang... apa yang kita rasakan dapat menjadi motivasi untuk kita agar membuat dunia kita menjadi lebih mudah dan indah di tengah kegalauan yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Dan apa yang tertulis di atas, walaupun yang mengerti hanya aku seorang, dapat menjadi contoh.

Ada yang bilang kalau 'sesuatu yang kau tulis bisa saja hanya masuk akal ketika kau menulisnya dan menjadi omong kosong setelahnya'. Tidak masalah bukan?

Jakarta dan Langitnya



Ini baru datang dariku... selamat menikmati isi blog ini. Semuanya untuk kita. Terima kasih











Ini adalah hasil photo jepretan saya ketika merayakan malam tahun baru di Monas - Jakarta, malam pergantian tahun yang sepi ketika itu, sebab hampir tidak ada pesta kembang api yang besar dan meriah. Malam pergantian tahun 2008 ke 2009 itu tampak sekali banyak pengunjung yang jumlahnya ratusan ribu kecewa, karena tidak ada sama sekali upaya dari pemkot/pemda yang berusaha menyenangkan rakyatnya dengan membuat kemeriahan di pusat kota yang monumental itu. Alasan yang dikemukakan adalah untuk menghindari sampah yang bertumpuk mengingat kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan. Namun, ketika itu krisis global mungkin juga mempengaruhi niat pemerintah agar tidak menghambur -hamburkan uang untuk sesuatu yang bersifat pemborosan. Monas gelap gulita karena penerangan sengaja dimatikan. hanya terlihat para pengunjung dalam keadaan remang remang, walaupun semuanya tetap bertahan dengan keadaan tersebut bahkan semakin bertambah dan bejubel ketika mendekati detik - detik pergantian tahun.



Sayap pesawat sengaja saya sertakan untuk memberi kesan bahwa kumpulan awan pagi dalam postingan ini diambil dari ketinggian yang lebih tinggi dari yang biasa kita lihat dari bumi. Disamping itu juga untuk menunjukkan bahwa saya pernah berada diatas awan :))







Awan masih menutupi bumi ( dipandang dari ketinggian ) ketika perjalanan menuju Medan dari Jakarta disuatu pagi. Tampak beberapa seperti kapas raksasa dan bergerombol dengan indahnya. Sungguh, ini adalah suatu pemandangan yang sering terlihat oleh para pilot dan penumpang, namun masih membuat penasaran bagi pemburu gambar keindahan, sebab semua sudut pandang takkan pernah sama dan bentuknya juga takkan terulang.

Jumat, 07 Desember 2012

Keadian itu kuno

Apa yang anda harapkan dari sistem hukum di Indonesia? Bukankah sebelum negeri ini di jajah, hukum adat lah yang begitu berpengaruh, sementara hukum modern yang baru seumur jagung ( pacsa kolonialisme ) ternyata tidak sanggup memenuhi rasa keadilan sebagian besar penduduk negeri ini.
Jadi haruskah kita kembali ke sistem hukum adat?

Kita melihat pergumulan para penegak hukum yang memalukan akhir - akhir ini.
Korupsi yang tidak sembunyi-sembunyi.
Kekuasaan yang lemah, aparat yang mudah dirayu nominal uang bahkan cenderung mengemis kepada korban, tersangka, penuntut dan seterusnya... dengan imbalan yang mereka harapkan bisa memuaskan nafsu serakah mereka...

Dengan kondisi demikian, masihkah kita berani berurusan dengan hukum di Republik ini? sebab, hidup jujur saja masih beresiko menjadi pesakitan... apalagi berbuat salah :((

++++Sekilas sejarah Keadilan


Hammurabi dari Babilon


Sebuah atau tepatnya sebatang batu diorit hitam yang ditemukan pada tahun 1901 merupakan monumen besar pertama bagi usaha manusia yang terus menerus mencari keadilan. Monumen itu berisi catatan kodeks Hammurabi di Babilon tentang daftar kejahatan dan hukuman yang pada dasarnya menuntut mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Lima abad sesudahnya, Hukum Musa masih mengikuti ajaran keras ini. Tetapi pada abad ke - 6 , kodeks Justinianus menggeser tekanan dari dari hukuman ke proses yang menjadi hak tiap orang, yaitu penetapan bahwa orang dianggap tidak bersalah sebelum terbukti kesalahannya.


Musa dan Batu Loh

Pada tahun 1215, para bangsawan Inggris memaksa Raja John menandatangani MAGNA CARTA yang mencantumkan hak-hak dasar, misalnya pengaddilan yang jujur. Hukum terus menyesuaikan diri pada kebutuhan masyarakan yang terus berubah ; hukum terus berkembang, mulai dari Hukum Napoleon tahun 1804 yang mensahkan pembaharuan Revolusi Perancis sampai ketetapan tentang "hak-hak warga negara" yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Pencarian keadilan masih berlanjut dan terus memnuhi janji Raja Hammurabi 4000-an tahun yang lalu:

"YANG TERTINDAS...AKAN MEMBACA TULISAN INI....DAN AKAN MENDAPATKAN HAKNYA."

======

Keadilan yang begitu lama untuk dirasakan seluruh rakyat yang mendiami dunia barat...
Haruskah Indonesia menunggu 5000 tahun lagi ( sebab 6000 tahun telah berlalu ) untuk menutup mata Dewi Keadilan...sehingga hukum benar -benar tidak memihak...

Atau

Bisakah kita mulai menata sistem keadilan dari sekarang, sehingga para pencari keadilan tidak perlu berurusan dengan Mafia Hukum yang menguasai Mahkamah kita???

Sepertinya kita butuh Hammurabi ... Sekarang!!! sebab keadilan itu kuno...


26 Maret 2010 jam 15:12

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More