Bibi Bertangan Satu

Anak semata wayangnya benci dia. Dia tampak seolah sangat memalukan. Dia memunguti bulir padi dan buah sawit yang rontok untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Pembunuhan Lanza

Amerika menjabat tangan anda dengan hangat tapi menyembunyikan belati dibalik punggung mereka..

Secangkir cokelat

entah, tapi ada sedih yang tersisa ... ada rasa yang tertinggal ... di ujung jari, ujung lidah, dan pelupuk mata ... entah, ada sebersit wajah, dan ubin-ubiin putih

Asal mula Danau Toba ( Legenda )

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kesendirian dalam merenung

Bening dan lembut Meliuk indah seolah bayangan Putri sungai dengan mata air kecilnya Cantik… bak teratai bermahkota mawar

Rabu, 04 Desember 2013

ODHA Bukan Alien


Putri Diana membuat publik Inggris Raya khawatir, beliau mengunjungi sebuah Rumah Sakit untuk bertemu dan berbincang dengan para penderita HIV/AIDS. Putri bergelar Princess of Wales itu (sebelum bercerai dengan Pangeran Charles) adalah seorang pionir yang mengubah persepsi dunia tentang penyakit ini dengan  bersentuhan dan berjabat tangan dengan para terinfeksi.  Sebagai orang penting dan terkenal, kekhawatiran rakyat Inggris menjadi perhatian dunia tetapi Diana mengetahui lebih dari yang dibayangkan bahwa tidak perlu khawatir dengan anggapan selama kita punya pengatahuan yang cukup.



Aids memang menakutkan tetapi bukan berarti kita harus memupuk phobia terhadap pengidapnya. Citra pengidap Aids atau yang lebih kita umum dikenal sebagai Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) juga sangat miring. Para ODHA harus berjuang lebih dari sekedar bertahan menghadapi penyakit yang menggerogoti tubuh mereka karena anggapan buruk masyarakat. Aids masih dianggap sebagai penyakit orang tidak bermoral, busuk dan kebebasan yang tidak terkendali.

Aids memang menular, tetapi penderitanya tidak melulu karena seks semata. Seks bebas masih menjadi media penyebaran virus HIV tertinggi, tetapi penggunaan jarum suntik narkoba juga berperan besar.  Demikian juga ibu hamil pada janinnya. Oleh karenanya, ODHA tidak selalu soal moralitas melainkan ketidaktahuan yang bukan merupakan kesengajaan.

Ketidaktahuan jauh lebih menakutkan daripada penyakit itu sendiri.

Jika kita sudah terbiasa berpikir positif, maka prasangka terhadap seorang ODHA akan sangat kecil. Prasangka buruk yang kecil akan memudahkan kita hidup berdampingan secara sehat. Seorang ODHA juga akan mudah terbuka dan bahkan kita bisa jadikan sebagai pendamping penyuluhan dengan pengalamannya.

HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, yang setelah melalui masa inkubasi antara 5 hingga 10 tahun akan menjadi Aids. Aids sendiri masih diperdebatkan sebagai sebuah penyakit atau sindrom. Sindrom kehilangan kekebalan tubuh inilah yang menyebabkan penderita mudah terserang penyakit dan sulit sembuh karena tidak punya pertahanan. Artinya Aids adalah sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat melawan penyakit yang ada dan datang serta tidak mampu memulihkan diri dari keadaan sakit itu.

Memahami cara penularan Aids sangat penting agar kita tidak perlu khawatir hidup berdampingan dengan ODHA. Mencari tahu sifat Aids dalam peranannya melemahkan seorang terpapar juga teramat penting untuk memahami seorang ODHA karena setiap ODHA bisa berbeda dalam sakitnya dan kebutuhannya. Hal ini akan sangat membantu kita untuk tidak menjauhi ODHA tanpa harus ikut terpapar/terkena.

Satu hal yang pasti ODHA butuh lingkungan yang sehat dan ramah untuk mendukung mereka menghadapi hari hari penuh pantangan dan tekanan. ODHA bisa sangat berbahaya jika sampai frustasi dan merasa disisihkan yang bisa memicu niat mereka untuk membalas dan menyebarkan virus yang mereka idap.

Penyebaran virus HIV adalah lewat pertukaran cairan tubuh antara pengidap dengan yang lain. Pertukaran cairan ini bisa melalui hubungan intim biasa, luka terbuka, jarum suntik dan atau air susu ibu.
Pencegahan penularan HIV/Aids tentu tidak jauh dari penyebarannya. Seperti setia pada pasangan, tidak mempraktekkan hubungan seks menyimpang, menjauhi narkoba dan mengubah perilaku yang beresiko terkena HIV/Aids.
Ada juga upaya membangun lokalisasi karena penyebaran virus HIV akibat prostitusi ternyata sangat tinggi. Lokalisasi diharapkan dapat membantu pemerintah mendata penderita potensial dan berkampanye seks sehat dengan kondom lebih efektif. Lokalisasi juga dianggap.dapat memuluskan niat pemerintah menerapkan hukum perjinahan diluar tempat yang dimaksud dengan lebih keras seperti di Malaysia dan beberapa negara di Timur Tengah. Artinya seseorang akan terkena hukuman yang sangat berat apabila terbukti berjinah diluar tempat lokalisasi yang sudah ditentukan.

Sayangnya lokalisasi ditentang berbagai pihak dengan berbagai alasan yang juga sangat masuk akal seperti HAM, adat kebudayaan timur dan moralitas agama. Meskipun sulit bagi khalayak umum membantah bahwa praktek prostitusi jadi liar, menyebar dan terselubung di hampir setiap wilayah.
Kerjasama dan kesepahaman berbagai pihak diperlukan bukan hanya untuk menerima keberadaan HIV/Aids tetapi juga penyebarannya.

Putri Diana menginspirasi kita bahwa menjauhi ODHA sesungguhnya menjauhkan kita dari pengetahuan yang bermanfaat bagi kita dan lingkungan sekitar. Mereka bukan makhluk asing sehingga tidak untuk di-alienasi.  dan ketakutan kita pada penderita virus yang belum ditemukan obatnya itu akan memperburuk keadaan. ODHA tetaplah manusia biasa yang miliki perasaan dan masalalu mereka bukanlah gambaran mereka kedepan sepertihalnya kita semua. Keramahan dan ketulusan kita adalah obat yang paling manjur untuk saat ini dan mungkin seterusnya.

Selasa, 03 Desember 2013

Dua Negara Dalam Cengkraman Gurita Raksasa



Dua negara yang berada di Zona Ekonomi paing aktif di dunia sedang berjuang menjatuhkan pemerintahan yang mereka pilih sendiri karena alasan yang berbeda namun memiliki jalan yang relatif sama, unjuk rasa. Pertunjukan kekuatan ala people's power ini terjadi di Thailand (zona ASEAN) dan Ukraina (zona Eropa). Perbedaan dari aksi di kedua negara ini adalah penyebab unjukrasa itu sendiri dimana Thailand karena RUU yang dinilai akan memuluskan pengampunan dan mengudang mantan Perdana Menteri  Thaksin Shinawatra kembali ke negaranya, sedangkan di Ukraina karena kuatnya pengaruh Rusia pada pemimpin mereka.

Dari ibukota Kyiv dilaporkan ratusan ribu demonstran Ukraina pada Senin mengepung gedung-gedung pemerintah di Kyiv dan menyerukan penggulingan perdana menteri dan kabinetnya , kemarahan pada keputusan presiden yang menganulir kesepakatan untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE) mencekam  negara itu dan mengancam  pemerintahannya .


Demonstrasi yang berlangsung di lapangan Maidan atau Lapangan Merdeka, Kyiv itu sebagian besar damai, sampai sekelompok pengunjuk rasa berusaha menyerbu kantor Presiden Viktor Yanukovych . Setelah bentrokan, polisi menghalau pengunjuk rasa dengan gas air mata dan tongkat, melukai puluhan orang. Itu adalah tindakan keras polisi terhadap demonstran pada Sabtu pagi lalu yang  bertujuan untuk menurunkan presiden dan pemerintahannya .


Setidaknya tiga anggota parlemen dari (Party of Regions) Partai  Daerah Daerah  mengundurkan diri sebagai bagian dari protes dimana salah satu dari mereka adalah Inna Bohoslovska  yang sebelumnya pendukung utama pemerintah. Seorang pejabat Kementerian Pertanian juga mengundurkan diri Senin. Pihak oposisi berharap untuk menggulingkan Kabinet Perdana Menteri Mykola Azarov selama mosi tidak percaya di parlemen.


Oposisi  yang saat ini menguasai sekitar 170 kursi  membutuhkan setidaknya 226 suara dari  450 kursi yang ada di RADA (DPR Ukraina) . Oleksandr Yefremov, ketua Fraksi Partai  Daerah di parlemen mengatakan anggota parlemen akan membahas situasi Selasa pagi dan kemudian mungkin menempatkan mosi tidak percaya melalui mekanisme voting . Meskipun pada saat yang sama, ia mengatakan tidak ada alasan untuk memberhentikan pemerintahan.


Sementara juru bicara pemerintah Ukraina, Azarov Vitaly Lukyanenko mengatakan mereka tidak berencana untuk memberlakukan keadaan darurat. Menurutnya, melalui kantor berita Interfax,  bahwa karena pegawai pemerintah tidak dapat mengakses gedung pemerintahan, maka mereka akan bekerja secara online. Situasi ini akan semakin menekan perekonomian bermasalah Ukraina  yang telah dalam resesi selama lebih dari setahun belakangan.

Masalah ekonomi yang dinilai lebih menguntungkan jika bergabung dengan UE oleh opposisi sementara Presiden Yanukovych dan Perdana Menteri yang menjalankan kabinet merasa kesulitan untuk melepaskan diri begitu saja dari Rusia. Pemerintah Ukraina menganggap Rusia jauh lebih setia kawan dan akan membela kepentingan  nasional suatu negara yang bersahabat dengan mereka. Seperti kasus Suriah dimana Rusia telah meruntuhkan nama baik Barat (UE dan Amerika). Bahkan Mesir melihat Rusia  kini sebagai teman yang diperlukan daripada Barat yang sering terlibat terlalu jauh dengan ancama embargo sewaktu-waktu.


Presiden Yanukovych sekarang berjuang untuk mempertahankan karir politiknya sementara waktu tidak lagi di sisinya. Pihak oposisi ternyata juga mendapatkan beberapa dukungan dari saluran televisi utama Ukraina, yang dimiliki oleh pengusaha terkaya di negara itu. Alih-alih sebagian besar tengah menuruti pemerintah, media telah mulai memberikan sarana yang lebih besar kepada para pengunjuk rasa . Ini adalah tanda bahwa pemilik media terbesar itu  tidak senang dengan penolakan pemerintah untuk menandatangani kesepakatan Uni Eropa dan mengejar hubungan perdagangan yang lebih baik dengan Rusia sebagai gantinya



Protes telah diselenggarakan setiap hari di Kyiv sejak Yanukovych pada 21 November mundur dari kesepakatan terkait perdagangan bebas dan memperdalam kerjasama politik antara Ukraina dan Uni Eropa.  Dia membenarkan keputusan dengan mengatakan bahwa Ukraina tidak mampu untuk memutuskan hubungan perdagangan dengan Rusia. Yanukovych juga enggan untuk membebaskan rival utamanya, mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko dari penjara  yang oleh Uni Eropa sebut sebagai  politik balas dendam. UE sendiri menginginkan pembebasan Yulia Tymoschenko sebagai prasayarat utama dalam aturan kesepakatan yang dimaksud.

Rayuan Eropa dengan  ekonomi luasnya sepertinya tidak menjamin ketertarikan pemerintahan Yanukovych karena pembelaan Rusia pada negara sahabatnya lebih menjamin sebuah pemerintahan.

Pengaruh Rusia dengan perlindungan yang mereka berikan dari rongrongan Barat bagi Ukraina seperti halnya dengan pengaruh Thaksin Shinawatra di Thailand. Pemimpin rakyat desa itu terlalu kuat  membayangi politik negeri gajah  putih hingga beberapa pemerintahan kandas setiap kali dihubungkan dengannya. Baik opposisi atau pemerintah silih berganti oleh karena nama Thaksin, tidak terkecuali adiknya Yingluck Shinawatra ( kini Perdana Menteri ) menjadi bulan bulanan opposisi dengan atribut kaos merah. Sebelumnya Yingluck adalah opposisi ( Kaos Kuning ) menggoyang pemerintahan Abhisit Vejjajiva atas pengaruh Thaksin yang masih berada diluar negeri hingga kini.

Kekuasaan dan penguasa sering tumbang bukan oleh orang kuat melainkan oleh mereka yang berpengaruh.

Kamis, 28 November 2013

Erupsi Sinabung Jadi Surga Photografer

Mereka yang sekarang ada di negeri kelahiran saya, Sumatera Utara, terutama yang senang dengan Photography mungkin ini saat yang tepat untuk berburu picture of the year dan bisa jadi akan menjadi sarana untuk dikenal dunia. Beberapa diantara mereka yang ada di sekitar Gunung Sinabung, baik yang amatir maupun profesional bahkan bisa jadi akan mendapat perhatian dari panitia Pulitzer di Amerika. Sayangnya, penghargaan ini hanya bagi mereka insan pers media cetak terbitan Amerika saja.

Berikut adalah beberapa Photo yang mengagumkan dari para pemburu photo asal Indonesia dan dirilis di media Online seperti Associated Press (AP), Reuters dan lain lain...

1.Muntahan abu vulkanik  Gunung Sinabung hingga 8000 M. pada 18 November 2013,  mengubah langit seketika seolah mendung diatas desa Sibintun (Karo). diposkan oleh theatlantic.com (Reuters/Roni Bintang)


===========
2. Pohon dan vegetasi ditutupi dengan abu vulkanik di distrik Karo pulau Sumatera Indonesia, pada tanggal 5 Nov' 2013, setelah letusan Gunung Sinabung.  theatlantic.com (Kharisma Tarigan/AFP/Getty Images)


==========
3. Seekor anak kucing  dengan kontras duduk di atas atap rumah yang ditutupi abu vulkanik dari letusan Gunung Sinabung di Mardinding, Sumatera Utara, pada tanggal 6 November 2013. (AP Photo / Binsar Bakkara)
========
4.Pelajar Sekolah Dasar berjalan melalui ladang yang tertutup oleh abu dari Sinabung, saat mereka kembali ke rumah di Desa Kuta Rakyat di Kabupaten Karo, pada tanggal 8 November 2013. (Reuters / Roni Bintang)



============
5. Bunga yang merekah diantara debu yang menutupi semua dedaunan, 6 Nov' 2013 lokasi Desa Mardingding /Karo/Sumut oleh theatlantic.com (AP Photo/Binsar Bakkara)


===============
6. Seekor anak anjing yang terabaikan kontras dengan pemandangan desa yang sepi ditinggal penghuninya yang mengungsi ke kota terdekat, 15 Nov' 2013. Diposkan oleh theatlantic.com ( photo: Ulet Ifansasti/Getty Images)

==========


7. Sinabung mengamuk dengan muntahan abu dan gas vulkanik seperti yang terlihat dari desa Tigapancur di Kabupaten Karo, pada 14 Nov' 2013 (Ulet Ifansasti/Getty Images)


==============




8. Kilat menyambar nyambar dipuncak gunung Sinabung dengan  panorama malam yang sedang menjelang, Suhu panas dan dingin sedang bertempur diatas sana menghadirkan energi yang menakjubkan (photo diabadikan oleh : Reuters/YT Haryono)
==========

9. Seorang Ibu menggendong anak lelakinya dengan masker ditengah jalan (ingin menyeberang ) kota Brastagi, Ibukota Karo, Diposkan oleh nationalpost.com ( Photo oleh: Ulet Ifansasti/Getty Images)
=========

10. Seorang ibu di Sigarang Garang, Karo masih mencoba mengolah tanah ladang tomatnya yang sudah fuso oleh abu vulkanik. Sepertinya ia tidak ingin dikalahkan oleh muntahjan sang Gunung. 25 Nov' 2013 Diposkan oleh nationalpost.com ( Ulet Ifansasti/Getty Images)

=============

11. Dari desa Tigapancur, Ulet Ifansasti/Getti Image mengabadikan semburan awan hitam ke udara seolah bom atom sedang menghantam permukaan gunung. Photografer berhasil menangkap dengan brillian dan membuat penikmat gambar seperti sedang berada dilokasi kejadian. Diposkan oleh nationalpost.com

=========

Demikian photo penuh cerita dan bercerita sendiri,  hasil jepretan teman teman juru foto anak negeri  yang dipakai media internasional, dari sekitar Gunung Sinabung yang sedang aktif setelah terakhir mulai membuat kejutan pada 2010 lalu. Sebelumnya gunung ini terkenal pemalu dan tidak pernah menunjukkan aktifitas akan aktif seperti sekarang, hingga masyarakat sekitar mendengar dentuman keras sebelum hujan debu dan kerikil menerpa atap rumah mereka.

Gunung Sinabung memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki gunung lain didunia karena ia tidak  memberi tanda  seperti gempa tremor ataupun gempa vulkanik untuk dideteksi para pengawas aktifitas gunung. Kapan dia akan erupsi atau mengeluarkan isinya, bahkan Gunung itu sendiri tidak tahu kacuali hanya Penciptanya.

Uang Satu Koper Vita KDI, Pertegas Artis Dangdut Murahan?



Novita Anggraini alias Vita KDI yang menikah dengan seorang Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) seolah mempertegas betapa "murah" nilai para artis ketika berhadapan dengan uang dan penguasa. Mencuatnya kabar pernikahan Vita dengan Bupati dari Kalimantan Tengah itu menambah daftar hiruk pikuk dunia sosialita yang gemerlap dan penuh skandal.

Seperti diketahui, Supian Hadi dilaporkan istri pertamanya, Iswanti ke Polda Metro Jaya karena menikah lagi dengan Vita KDI tanpa sepengetahuan dan izin dari Iswanti. Supian dianggap telah melakukan kejahatan terhadap perkawinan dan dijerat dengan Pasal 279 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Pernikahan sang Bupati dengan Vita medio 2012 lalu dikabarkan juga dilakukan dengan mahar yang cukup mencengangkan, Lima (5) Miliar Rupiah. Belakangan atau baru baru ini, foto seseorang yang mirip Vita KDI sedang membuka koper berwarna hitam dengan gumpalan uang kertas nominal Seratus Ribuan beredar dan ramai disebarluaskan media online nasional.

Foto yang seolah mempertegas kebenaran bahwa pernikahan diam diam Vita dengan Supian adalah benar adanya pun dengan mahar senilai yang dimaksud.

Foto Vita yang beredar tersebut menunjukkan ketika ia juga sedang memegang segepok uang dari koper yang sama dan sepertinya diambil oleh orang dekat yang bersangkutan. 

Profesi artis memang identik dengan dunia gemerlap dengan selebrasi yang tidak mengenal waktu alias kapan dan dimana saja. Terlebih artis dangdut yang juga sudah melekat dalam benak masyarakat sebagai artis yang murahan.

Murahan dalam hal ini mungkin bukan dalam bentuk materi, mengingat kata murah artinya tidak mahal... namun murahan bisa diartikan dari segi moral atau prinsip yang materialistis. Karena jika kita lihat, seorang Vita yang mau menikah dengan iming iming uang bernilai miliaran rupiah, maka sebenarnya ia telah menghargai badan atau dirinya dengan cukup mahal bahkan sangat mahal menurut ukuran mayoritas Indonesia yang masih miskin ini.

Tetapi, jika seseorang menikah (apapun profesinya) terutama seorang public figure, meskipun mungkin karena didasari oleh cinta kepada seorang yang sudah beristri, pejabat pula, maka ia akan akan dianggap sebagai seorang murahan yang hanya inginkan harta dengan dengan cara yang pintas. Mungkin profesi artis belakangan ini tidak cukup memberi jaminan materi ditengah ketatnya persaingan dan maraknya pembajakan.

Vita bukan orang pertama yang membuat pandangan miring masyarakat tentang profesi artis sebagai "penjual diri kelas atas", karena jauh sebelum generasi kita kini, banyak yang sudah menjadi bahan contoh dan mungkin memang dunia selebriti tidak akan pernah seterhormat yang kita bayangkan.

Sayang sekali... tapi ini memang bukan bermaksud men-generalisir...
;
;

Minggu, 17 November 2013

Gelisah, Prabowo Mulai Unjuk Gigi


Melihat pamor dan kepopuleran pesaingnya seperti Jokowi dan Megawati kian mapan di urutan teratas hasil survei beberapa lembaga polling, dan juga kian aktifnya beberapa calon presiden bermanuver, agaknya membangunkan calon unggulan Prabowo Subianto sedikit khawatir. Kepopuleran Jokowi dan misteriusnya Megawati memang tidak bisa dianggap sebelah mata, tetapi gerakan dari beberapa calon yang serius termasuk partai yang berbendera Islam adalah keriuhan yang membangunkan Prabowo dari sarangnya selama ini (yang entah dimana). 


Prabowo jarang menemui media meskipun dia sedang mengatur strategi dan mempersiapkan partainya bertarung tahun depan dengan melakukan konsolidasi kedaerah daerah. Selain itu Prabowo juga masih mencari figur yang mungkin akan dijadikan calon wakil melalui berisiknya suara media yang menyoroti hajatan nasional yang akan datang. 


Banyak calon yang potensial namun banyak pula resiko politik yang harus dihadapi sementara pertarungan belum pasti karena terlalu banyak kepentingan yang harus diawaki. 


Prabowo disatu sisi masih menunggu langkah pesaing politik yang juga sahabat dekatnya, Megawati Soekarnoputri. Setelah kepergian Taufik Kiemas (suami Mega), Prabowo mengalami kesulitan melihat langkah langkah Mega dari dekat karena Mega sendiri memang tidak pernah bermanuver dengan mencolok. Begitupun dalam menentukan sosok yang akan ditawarkan kepada masyarakat tentang siapa yang akan menjadi kawan (koalisi) dan atau mitra dalam estafet kepemimpinan nasional. 


Sampai disini, terlihat Prabowo yang sangat menghormati Mega itu menjadi ikut dengan gaya Ketum PDIP sebagai sutradara yang mengendalikan dari balik layar.


Tapi Prabowo tidak bisa setenang Mega yang punya banyak pilihan dan All out dengan pencapaiannya selama ini. Prabowo punya tugas lebih berat karena dia bukan King maker melainkan King Wannabe...

"Saya siap bersaing dengan para capres termasuk bila nantinya Jokowi (Gubernur DKI Joko Widodo) dicalonkan," tegas Prabowo seusai melantik pengurus DPD Gerindra Papua di Jakarta, Sabtu (16/11/2013 Liputan6).

"Kami belum bisa menentukan saat ini, siapa kelak yang akan menjadi calon wakil presiden, karena masih harus menunggu hasil pemilu legislatif," tambahnya.

Sebelumnya Prabowo juga bersuara soal DPT yang masih meragukan hingga kini. Prabowo Subianto juga mengingatkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar lebih pandai mengatur gaya bicara dan memilih katanya setiap berbicara ketika ditanya soal Ahok sang Wagub DKI.

Melihat beberapa iklan yang mulai ditayangkan atas nama Prabowo dan semakin aktifnya ia menemui media menunjukkan kegelisahannya dengan hasil survei yang masih terkatrol di posisi dua atau tiga, jumlah DPT yang seperti siluman karena masalah NIK dan orang yang seperti hantu hingga suara suara yang mempertanyakan dimana sekarang ia berada?

Prabowo memang tidak bisa diam saja menunggu pinangan partai lain atau mengandalkan popularitasnya yang terkenal tegas dan cukup berwibawa sementara masa lalunya masih diragukan meski dengan segala alibi yang sudah dikemukakan. Pemilih yang meragukan Prabowo lebih banyak dari pemilih yang mempercayainya dan tantangan menuju RI-1 bukan hanya soal popularitas atau pesaing yang kuat melainkan bagaimana membuat orang (masyarakat) mempercayai masa lalu dan masa depan Prabowo selaku pribadi. 

Karena pemilu juga antara lain berarti ketika seseorang sedang memberi suara adalah saat dimana mereka mempercayakan masa lalu dan masa depannya kepada yang dipilih. Apakah itu Prabowo atau Jokowi atau mungkin ARB? 

Apa yang dilakukan Prabowo dengan mulai unjuk gigi di depan media pastilah untuk menjaga aksualisasi dirinya karena itu memang sudah seharusnya. Sebuah produk, meski sudah terkenal sekalipun masih harus sering muncul di media agar pangsa pasarnya tidak tergerus pesaing kan? Dan itu juga berlaku bagi seorang Prabowo.

Prabowo perlu memperlihatkan dirinya meskipun tidak harus sesering iklan yang punya tipi itu dan waktu yang semakin menjelang ini juga bukan lagi saat untuk mengurung diri (kecuali dia sedang bertapa di gunung gunung tentunya).

Senin, 11 November 2013

"Dibawah Satu Atap/Langit"

"Dibawah Satu Atap/Langit"
Ungkapan penuh makna diatas adalah filosofi yang mengiringi kaisar pertama China, Qin Shi Huang, dalam upayanya mempersatukan seluruh kerajaan di daratan Tiongkok menjadi satu Kekaisaran.

* * *
Jari tangan anda masih cukup untuk menghitung jumlah perusahaan asal  negeri ini yang dikenal luas dan mampu bersaing secara global. Salah satunya adalah Garuda Indonesiayang paling mudah diingat - terutama mereka yang kerap berada di luar negeri, meski Garuda Indonesia mungkin tidak memiliki kapitalisasi pasar sebesar maskapai penerbangan asal Eropa dan Hongkong.

Dalam beberapa kesempatan menikmati layanan Garuda, kenyamanan dan ketepatan waktu mungkin adalah yang paling mampu bersaing dengan penerbangan asing. Hal yang standar bagi persaingan semua penerbangan Internasional untuk mendapatkan pelanggan selain keramahan awak kabin dan rekor keselamatan.Namun yang paling berkesan dan dapat dianggap nilai lebih yang ditawarkan Garuda adalah KEBANGGAAN.

Garuda memberi pengalaman terbang penuh kebanggaan - terutama bagi saya pribadi - dalam setiap perjalanan pulang dari luar negeri. Contohnya, dalam perjalan terkahir saya dari Brisbane, Australia menuju Denpasar, Bali , dimana para penumpang asal negeri kanguru itu begitu excited dengan layanan Visa On Board ketka itu. Berbagai pujian spontan dilayangkan bagi para kru dan terutama Garuda Indonesia sendiri.

Karena layanan itu (Visa On Board), mereka mengatakan jadi punya waktu lebih berada di Bali dan kemungkinan akan sempat mengunjungi Lombok. Saya tidak tahu berapa lama pengurusan visa masuk Indonesia di darat, tapi menilik komentar pelanggan Garuda di sebelah, sepertinya memakan waktu beberapa jam (mungkin). Selain itu, mereka juga berjanji akan menggunakan Garuda dalam setiap kesempatan bepergian karena ternyata, layanan ini dianggap sebagai nilai lebih dari Garuda Indonesia.

Para kru pesawat juga mendapat pujian dengan kesigapan mereka melayani tamu tamu asing yang ingin berkunjung ke Indonesia. Para penumpang dari negeri tetangga sering melontarkan keramahan awak kabin Garuda adalah yang terdepan diantara maskapai Internasional lainnya. Hal ini karena para kru menawarkan keramahan yang tidak membeda bedakan  kualitas keramahan mereka pada setiap penumpang baik itu mereka warga Asia maupun "bule" sejak take off hingga landing.

Beberapa maskapai memang sering dikeluhkan karena dianggap kurang ramah ketika melayani warga kulit berwarna - terutama dari Asia Tenggara dan China - dibanding kepada mereka yang berasal dari Eropa dan Amerika serta Jepang.

Opini pengguna Garuda dari negara lain terhadap kru dan pesawat  menjadikan kita ikut berbangga karena itu berarti mereka menikmati pengalaman yang berkesan dan tertanam dengan baik dalam benak mereka. Dan kita layak berbangga dengan kualitas yang sedang dikembngkan di perusahaan penerbangan milik Indonesia ini.

Laut telah mengikat jajaranpulau Nusantara menjadi sebuah bangsa bernama Indonesia dan di angkasa Garuda Indonesia telah menyinggahi pulau pulau dari Sabang sampai Papua, merangkai dan mengingatkan kita bahwa kita juga berada dibawah langit yang sama.

Seperti ungkapan kaisar pertama China diatas, dengan segala kedalaman makna yang terkandung di dalamnya. Mungkin agak berlebihan tapi kita juga bebas menyederhanakan ungkapan filosofis itu untuk disematkan pada arti perjalanan bers sebuah maskapai penerbangan milik bangsa. Karena melalui Garuda Indonesia kita diingatkan - sekali lagi - bahwa kita berada dibawah langit yang sama.

Terbang bersama Garuda adalah sebuah kebanggaan, bersama merek lokal dengan selera Internasional.

Rabu, 06 November 2013

Justin Bieber Suka Anak Ini

Kesombongan yang mengikuti sukses Justin Bieber yang gemilang melalui dunia musik dan suara imut-nya  mungkin sedikit dapat dimaklumi setelah melihat apa yang kita sebut sebagai orang berpengaruh. Dengan pengikut twitter terbanyak di dunia, apapun yang dikicaukan olehnya akan serta merta di follow-up para penggemarnya.

31 Oktober lalu, Bieber kembali mendapat pujian setelah melambungkan nama peserta X Factor Australia, Jae Waetford. Anak yang berusia 14 tahun itu diprediksi akan menjadi seorang Justin Bieber versi Australia melalui acara yang juga "digawangi" penyanyi Irlandia eks Boyzone, Ronan Keating. Namun, kali ini Bieber tidak memberi pujian via twitter melainkan Instagram.

Melalui Instagram miliknya, Justin memberi semacam dorongan kepada Jae Waetford yang bunyinya kira kira, "Buatlah musik seperti yang kamu mau Jae Waetford, Tuhan benar benar memberkatimu," Dia melanjutkan, "Saya adalah seorang penggemar dan saya belum pernah terkesan seperti ini dalam waktu yang lama"

Pujian untuk Bieber ini seolah mengesahkan kemampuannya membuat atau lebih tepatnya membawa orang lain juga ikut terkenal seperti bintang cantik Carly Rae Jepsen atau Cody Simpson yang memiliki bakat mengagumkan. Artinya, Justin Bieber yang juga sering membuat berita miring dan memancing amarah para penggemarnya hingga berpaling ternyata bisa juga menjadi seorang juri yang kompeten. Komentar pujian dari Bieber menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang bisa mengenali bakat yang baik di dunia profesi  yang ditekuninya.

Meskipun gelar juara gagal diperoleh Jae Waetford, karena dimenangkan oleh Dami Im, namun pesona suara Jae dan "intervensi" Justin telah melambungkan single debutnya berada di jajaran top ten iTunes Australia. Mungkin ketika tulisan ini saya buat, sudah berada dipuncak tangga lagu negeri kanguru itu.

Keangkuhan atau mungkin kesombongan seorang Justin Bieber, yang mendadak tenar, mendunia dan menjadi perhatian setiap orang boleh jadi kontroversial. Tetapi apa yang bisa dilakukan dengan bakat dan yang diberikan oleh hidup untuknya, selama itu berpengaruh baik bagi yang lain maka kita tidak bisa menyalahkan penggemarnya.

Sejarah sering berulang meskipun tidak persis sama. Jika Usher (ikon para remaja Amerika) menemukan Justin lewat youtube, sekarang lewat media yang sama Justin seolah menemukan penerusnya. Karena bisa saja era Justin sudah hampir lewat dan anakyang sama-sama berambut pirang  itu akan mengambil tempatnya dikemudian hari. Jae punya kharisma, pesona remaja dan keceriaan yang memuat gadis sadis belia histeris meski ketika itu baru sekedar audisi dihadapan idola Australia, Ronan Keating.

Senin, 04 November 2013

Belajar menjadi Nazwa

Bagaimana menuliskan kisah atau berita tentang seseorang yang tidak anda sukai dan memberitakan hal hal yang tidak anda kuasai?

Tantangan menjadi netral dan objektif adalah masalah personal setiap orang karena kita biasanya hanya ingin mendengar apa yang kita ingin dengar dan melihat apa yang kita ingin lihat. Jika kita sekedar menuliskan opini akan sesuatu hal, membahasnya dari sudut pandang kita, maka tantangan diatas mungkin tidak berlaku selama kita memiliki data dan basis sumber yang memadai.
Nah, bagaimana jika menjadi penebar berita saja anda tidak bisa objektif sementara anda ingin menjadi pemimpin redaksi seperti Nazwa Shihab misalnya?

Nothing personal, just a good business.
Seorang penulis berita, terutama pemimpin redaksi media arus utama harus belajar secara perlahan tentang bagaimana sebuah berita disebarluaskan. Bukan hanya mengatur isi berita yang redaksional dan mudah dimengerti para pembaca atau pendengar, tapi juga bagaimana berita itu akan mendapatkan opini.

Kendalanya adalah kembali seperti pertanyaan paling awal, bagaimana jika kita memberitakan tentang orang atau kelompok yang tidak kita sukai?

Pikirkanlah bahwa anda hanya sekedar membuat  tulisan yang menyenangkan, bukan masalah pribadi atau pendapat anda tentang  orang tersebut melainkan hanya membuat berita yang harus didengar orang lain. Ibarat seorang pemburu perompak dalam film bajak laut selalu berprinsip, bukan masalah pribadi tapi hanya  untuk saling menguntungkan.  Anda mendapat berita yang menarik dan orang itu masuk dalam liputan anda.

Demikian pula jika berita itu tidak anda sukai, tapi harus diberitakan. Misalnya anda tidak suka soal kesuksesan duet Jokowi - Ahok, tapi setiap media harus memberitakan keberhasilan mereka untuk menyaingi kompetitor  dalam mendapatkan pembaca dan pemasang iklan. Tidak ada pilihan bagi anda selain ikut memberitakan tentang mereka karena para pelanggan anda akan kabur ke lain media jika anda malah hanya memberitakan kegagalan mereka yang mungkin sulit diterima umum.
 Artinya anda harus menulis cerita yang menarik minat umum meskipun berlawanan dengan pendapat pribadi anda.

Seorang pemimpin redaksi tidak punya tempat untuk menonjolkan pendapat pribadinya meskipun ia mampu menggiring opini publik sesuai sudut pandang yang ia punyai.

Dalam menuliskan berita, kita para pemimpin redaksi atau watawan maupun admin kompasiana, misalnya, hanya bisa mengubah istilah "good business" menjadi "good Stories".
Nothing personal, just a good story...
Yang penting ceritanya menarik, jangan main hati... kira kira begitu bahasa gaulnya.

Lalu bagaimana cara kita membuat berita tentang orang yang kita tidak sukai dan menuliskan tentangnya dalam sebuah karya tulis yang memungkinkan dibaca orang tanpa menyakgkutkan tulisan itu dengan affiliasi media tertentu?

Itulah gunanya media sosial seperti blog pribadi atau kompasiana misalnya. Bisa juga Facebook dan twitter. Disana anda bisa menulis sesuka hati dengan segala subjektifitas yang bisa anda kemukakan lalu membuat opini lengkap dengan data yang tidak bisa dibuktikan tapi penuh argumentasi yang meyakinkan.

Itulah gunanya opini, bukan reportase. Kecuali anda punya programa eksklusif untuk mengorek keterangan seperti Oprah Show, ILC atau Mata Nazwa yang sering menjadi patokan orang tentang bagaimana sesuatu/seseorang itu seharusnya dalam posisi berita. Di programa semacam itu, anda bisa membuat pertanyaan yang bisa subjektif tapi tidak terlihat menonjol untuk kemudian menggiring opini publik sesuai keinginan anda.

====
Anehnya, dari tadi saya menulis panjang lebar sementara saya sendiri tidak mengerti apa yang saya tuliskan. Hanya menulis dan saya perlu membaca tulisan saya ini untuk mengerti apa maksud saya sebenarnya hahaha.... oooppppsss!!!

Nothing personal, just a good stories?!!!

Salam opini
;
;

Minggu, 03 November 2013

Anakku Mengancam Bunuh Diri


Ibu penjual nasi itu sesegukan bercerita perihal niat anak perempuan satu satunya dihadapanku. Beliau ingin minta tolong untuk disediakan uang sejumlah tertentu agar anaknya terhindar dari kematian yang dipaksakan. Sulit baginya untuk bernafas dengan normal karena dadanya terhimpit sesak oleh beban yang tidak bisa disalurkan hanya dengan airmata.

Ia hanya penjual nasi di pasar tradisional dengan pelanggan yang sering mengutang dan bahan baku yang melambung tinggi di Jakarta ini.

"Kepada siapakah aku harus mengadu?" teriaknya, sementara dalam pikiranku mengamini teriakannya itu karena ia memang seorang janda ditinggal mati suaminya. 

Setelah ditelusuri, ternyata penyebab anak itu ingin bunuh diri adalah karena sang ibu menolak memberikan uang yang tidak dipunyainya kepada pihak sekolah dimana sang anak bersekolah. Para guru disekolah yang berlokasi di Jakarta Timur itu sepakat untuk mengadakan perjalanan wisata ke Bali selama empat hari. Dan dana yang diminta dari setiap siswa adalah sebesar Rp. 3,7juta. Sama seperti tuntutan buruh dalam demo kenaikan upah 2014 kemarin. 

Para guru sepertinya memanfaatkan gengsi para remaja didikannya untuk kepentingan mereka sendiri, hal ini terlihat dari tidak adanya manfaat dari segi belajar mengajar agar para murid menjadi pintar. Wisata ke Bali tidak ada hubungannya dengan menjadikan seorang siswa menjadi berprestasi atau giat belajar.

Anak sang ibu tukan nasi ini ternyata menjadi malu karena teman temanya bisa ikut ke Bali, sementara dirinya dan mungkin beberapa teman lainnya tidak bisa ikut karena tidak punya biaya. 

Entah apa maksud para guru di sekolah  yang bersangkutan sementara banyak sekolah atau pelajar di seantero Indonesia kesulitan biaya sementara mereka malah mengajarkan pemborosan dan foya-foya. Sekali lagi, tidak ada manfaat wisata ke Bali dari segi kegiatan belajar mengajar. 

Mungkin bukan hanya si ibu penjual nasi tadi yang mengeluhkan rencana pihak sekolah ini, dan amat disayangkan jika sebenarnya para guru itu sendirilah yang ingin jalan jalan, tapi memanfaatkan gengsi dan kepolosan para siswa untuk memungut biaya yang tidak perlu diantara beban hidup yang menggigit di Ibukota.

Ingin rasanya meneruskan tulisan ini ke pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta, atau bila perlu hingga ke telinga Wagub DKI, Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Tapi, saya bahkan belum punya data yang mendukung selain saksi si Ibu penjual nasi tadi.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan si anak tidak jadi bunuh diri...


Jumat, 18 Oktober 2013

Jokowi Diantara Nafsu Kekuasaan

Setiap logika rakyat yang masih peduli pada negara ini sedang diuji tentang kemungkinan Jokowi menuju RI-1. Logika yang kadang terkorupsi oleh niatan sesaat ataupun ego rendahan dari kedua pihak, baik yang mendukung maupun yang mencoba menolak.

Setiap pemimpin ada masanya dan setiap idola ada "hits"-nya, termasuk keberadaan Jokowi kini dan nanti. Sebelum basi harus jadi atau nanti sesudah jadi sebenarnya sama saja.
Intinya penolakan terhadap Jokowi hanya karena harapan untuk Jakarta yang lebih baik meskipun ada juga karena ada tokoh lain yang keburu basi sebelum berkembang, Prabowo Subianto, misalnya?!

Tetapi perbedaan yang tajam diantara dua kutub sebenarnya sangat masuk akal dan sangat berdasar meskipun tidak untuk dipertentangkan sedemikian tajamnya (untuk saat ini). Bagi yang ingin segera mengganti sosok SBY - dengan pemerintahannya yang sulit untuk dikatakan berhasil ini - tentu  yang mereka cari bukan orang yang sering tampil di iklan televisi saja tanpa berpikir kalau saja uang untuk iklan itu diberikan untuk rakyat yang terancam kelaparan.

Sementara bagi mereka yang menolak mempunyai alasan bahwa Jakarta sangat ingin sentuhan Jokowi hingga selesainya beberapa rencana strategis dan mendesak seperti kemacetan dan banjir. Mereka berpikir kalau tanpa Jokowi, semua yang dia lakukan terhadap proyek proyek Monorail, MRT dan lainnya akan kembali mangkrak.
Setahun kepemimpinan Jokowi saja belum menunjukkan perubahan berarti bagi Jakarta yang sudah akut dari segala penjuru permasalahan sebuah kota. Mulai dari pedagang kaki lima, pemilik lahan yang membangun sesukanya, birokrasi pemerintahan yang bobrok sampai masalah banjir dan macet. Beberapa mungkin terlihat sudah ada kemajuan seperti janji Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, termasuk penataan kembali Sungai dan Waduk termasuk PKL.

Namun justru apa yang sudah dicapai Jokowi dan Ahok dalam setahun mereka di Jakarta inilah menjadikan masyarakat semakin bertambah kekhawatirannya. Mereka tidak ingin seperti kasus Monorail era Bang Yos yang "dimangkrakkan" oleh Foke kembali terulang pada KJS, KJP dan lainnya.
Apa jadinya jika KJS tidak berlanjut? PKL di blok G kembali ke jalan? warga waduk Pluit/Ria rio kembali turun dari Rumah-rumah Susun (Rusun) untuk memenuhi pinggirannya? pengeboran jalur MRT 'mentok' dibawah tanah sana?

Mungkin kekhawatiran ini terlalu berlebihan, tapi seperti yang yang kita perkirakan bahwa hal ini masuk akal.
Kita akan kembali kesulitan mencari figur yang mampu diterima sekaligus dianggap mampu menggerakkan cita cita Jakarta yang modern dan berkelas. Wakil Gubernur Basuki atau Ahok mungkin sama berkelasnya dengan Jokowi, namun ada sedikit perbedaan dari keduanya yaitu perihal manajemen konflik.

Selain yang bersifat kinerja atau prestasi Jokowi di Jakarta, pendapat yang ingin dikedepankan oleh mereka yang menolak Jokowi sebagai calon RI-1 adalah belum tuntasnya masa jabatan Jokowi di DKI sebagaimana beliau disumpah saat pelantikannya dulu. Dan tentu banyak lagi argumen lain yang bersifat politis dan kepentingan para calon pesaing dengan nafsu kekuasaan masing masing seperti yang disebutkan sebelumnya.

Disisi lain, para pendukung Jokowi sekali lagi tidak ingin negara ini dipimpin oleh mereka yang tidak mengenal keadaan negaranya sendiri. Tidak ingin dipresideni oleh orang yang hanya bekerja berdasarkan citra dan laporan asal bos senang dari bawahannya sementara kenyataan sangat kontras dilapangan. Rakyat ingin didengarkan, diperhatikan dan rakyat ingin memilih orang dari kalangan mereka sendiri, bukan pemimpin impian yang hanya ada dalam mimpi hingga tidak bisa diraih karena mereka ada di awang awang.

Rakyat sudah muak dengan calon presiden yang mencari popularitas dari iklan yang tulis seorang sutradara pembuat film mimpi. Rakyat tidak ingin dipimpin oleh pengusaha sukses yang sebelumnya meminggirkan orang kecil demi lapak usaha mereka yang entah dari mana tiba tiba jadi salah seorang terkaya di negeri ini.

Bahkan mereka juga tidak ingin negara ini dipimpin oleh mantan Jenderal yang kabur ke luar negeri supaya tidak diadili atas nama Hak Azasi Manusia.
Tetapi yang paling penting dari semua argumentasi logis mereka yang mendukung Jokowi sebagai Capres 2014 adalah bahwa negara ini keburu hancur jika menunggu 2019. Bisa juga Jokowinya keburu basi?

Mungkin saja, tetapi untuk saat ini tidak ada yang lebih dipercaya melebihi Jokowi sendiri.

Apa jadinya jika Jokowi baru mencalonkan diri 2019 misalnya, sementara  pengganti SBY lebih parah dari raja Cikeas itu? Bisa bisa kejadiannya seburuk negara ini ketika Gusdur harus menyerahkan kekuasaan pada Mega.

Lagipula, dengan Jokowi (seandainya) menjadi RI - 1, masalah Jakarta tidak akan dilepas begitu saja, malah  perhatian untuk pembenahan Ibukota negara itu akan semakin lebih. Karena selain diurus seorang Gubernur, juga akan disokong oleh kebijakan pusat. Kebijakan Gubernur dan dukungan penuh Presiden akan semakin mempercepat Jakarta menuju Ibukota yang modern dan berkelas dunia.

Tetapi diluar semua itu, pertanyaan paling dicari jawabannya saat ini hingga nanti adalah, kapan Megawati memberi pengumuman kepada rakyat yang dicintainya (meskipun banyak yang mengolok-oloknya)?
;
;

Kamis, 17 Oktober 2013

Cara Simpel Tangkal Penyakit Jantung adalah Jalan Kaki

Semua orang bisa mencegah penyakit jantung atau jenis penyakit karidovaskular lain, salah satunya dengan melakukan satu hal sederhana yaitu berjalan. Seperti yang dikatakan dokter asal Yunani, Hippocrates, bahwa 'berjalan adalah teman terbaik manusia'.

Mendekati Hari Jantung Sedunia pada tanggal 29 September mendatang, World Heart Federation mendesak orang di seluruh dunia supaya lebih sadar atas tindakan sederhana yaitu berjalan. Karena aktivitas itu bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

"Kesadaran adalah langkah pertama untuk kesehatan jantung. Memperhatikan berapa banyak kita berjalan harus sesederhana seperti menghitung asupan apa yang kita makan," kata Dr Kathryn Taubert, Science Officer World Heart Federation.

Survei tentang kebiasaan orang dewasa jalan kaki dilakukan di enam negara yaitu Amerika Serikat, Brasil, China, India, Spanyol, dan Inggris. Hasil survei merilis sekitar 55 persen orang melakukan jalan cepat kurang dari 30 menit per hari. Padahal, berjalan selama 30 menit setara dengan aerobik yang bisa mengurangi risiko penyakit jantung.

Menariknya, survei menemukan bahwa di AS dan Inggris, satu dari tiga orang dewasa tidak memperhatikan jumlah berjalan yang mereka lakukan per hari dibanding satu dari enam orang dewasa di India. Orang di AS dan Inggris juga memiliki kecepatan berjalan yang lebih rendah dibanding penduduk di negara berkembang.

Beberapa studi memang sudah membuktikan bahwa berjalan bisa meningkatkan kesehatan. Tapi, kecepatan saat berjalan itulah yang merupakan kuncinya. Menurut Cardiovascular Institute di Beth Israel Deaconess Medical Center, berjalan seperti latihan aerobik selama 30 menit adalah cara termudah untuk menangkal penyakit kardiovaskular.

Berjalan 4 sampai 6 KM selama 30 sampai 60 menit selama beberapa hari dalam seminggu bisa membantu memperkuat jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan membawa lebih banyak oksigen ke organ-organ tubuh.

"Pada Hari Jantung Dunia, kami mendesak orang untuk mengambil tindakan guna melindungi jantung mereka. Dengan mencapai pedoman yang direkomendasikan minimal 30 menit melakukan latihan rutin yang mencakup jalan cepat setidaknya lima hari seminggu, banyak kematian dini yang bisa dicegah," jelas Dr Taubert.

Dilansir Mediacal Daily, Jumat (27/9/2013), selain meningkatkan harapan hidup, membakar kalori, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, berjalan juga lebih baik bagi jantung daripada bentuk latihan intensif sehari-hari lainnya. Apalagi berjalan merupakan latihan ringan tanpa risiko cedera.

"Kakimu bisa membawa jantung jauh lebih sehat dalam hidupmu," ujar Dr Srinath Reddy, presiden World Heart Federation.(
Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 27/09/2013)

Senin, 30 September 2013

David Moyes Menghitung Hari, Sir Alex Kembali?


Kursi pelatih Manchester United  David Moyes seketika berubah dari dukungan penuh menjadi panas sebagaimana setiap klub besar yang selalu ingin kemenangan. Meskipun didukung penuh oleh mantan pelatih Sir Alex Ferguson, namun kekalahan terakhir membuat para petinggi di Old Trafford terutama Martin Edwards, sang Presiden Direktur sedikit gerah.

Moyes masih cukup tertolong dengan kekalahan yang juga dialami klub sekota mereka, Manchester City dari Aston Villa. Kekalahan tetangga yang berisik itu tidak seketika menjatuhkan gengsi United, karena mereka sama sama kalah dalam persaingan panjang kompetisi musim ini.

Ada kabar yang tidak dapat dikonfirmasi bahwa kemungkinan Fergie akan kembali ke MU jika rentetan kekalahan masih berlanjut. Meskipun isu ini tampak tidak valid sebab kini Sir Alex cenderung ingin bersama  istrinya dan menikmati masa tua mereka. Alasan ini masuk akal karena Sir Alex juga menolak menjadi anggota DPR demi sang istri. Tetapi, bagaimana dengan sepakbola? Bukankah sepakbola adalah hidupnya? dan MU adalah detak jantungnya seolah darah dagingnya?

Apapun terkait Sir Alex, memang sedikit membingungkan ketika dia dengan sedikit pandangan melayang mampu mengenali pemain berbakat dan dibutuhkan di tim asuhannnya. Fergie dengan mudah mendapatkan pemain yang dia mau atau membuangnya ketika ia tidak suka.

Tetapi, Fergie tidak cukup jeli untuk mendapatkan seorang pelatih sebagaimana ia mampu lakukan ketika memilih seorang pemain. Dan memilih pelatih memang lebih rumit daripada memilih pemain karena terkait beberapa faktor terutama terkait pemain yang tidak seragam sepemikiran.

Meskipun Moyes hanya melanjutkan apa yang sudah diwariskan oleh pendahulunya yang sukses itu, tetapi tim juara yang ditinggalkan Fergie ternyata tidak sehebat itu setelah kepergiannya. Moyes  memiliki beban sejarah yang gemilang oleh pendahulunya sementara pemain tidak mudah menerima hal baru dari orang baru yang sebelumnya bisa jadi mereka remehkan.

Kegelisahan Presdir MU bisa jadi kegelisahan sebagian besar fans mereka di seluruh dunia. Untuk liga yang ketat seperti EPL, kekalahan yang beruntun tidak ramah bagi perburuan kelar meskipun sekarang boleh dikata masih awal. Selain itu, beberapa pesaing yang dianggap sangat berat seperti Chelsea juga belum menunjukkan bahwa mereka akan menjauh karena hasil yang mereka dapat juga cukup mengecewakan.

Mungkin hanya Arsenal dan Tottenham Hotspur yang seolah sedang berlari dan  menjauh.

Apapun alasannya, David Moyes sepertinya harus memikirkan jalan pembuktian tercepat bahwa MU masih ada dan sanggup bersaing. Dalam waktu dekat mereka akan berlaga di Liga Champions, saat yang tepat membuktikan bahwa mereka tidak sedang mengalami krisis. Jika ada kemungkinan mereka sudah  melupakan bayang bayang Ferguson maka hasil melawan West Bromwich Albion bukan masalah besar. WBA yang baru meraih kemenangan pertamanya melawan MU sejak 1978 pasti sedang bergembira tetapi tidak ada waktu untuk bersenang senang bagi skuat setan merah.

Sebelumnya MU kalah dikandang tetangganya, Etihad Stadium dalam pertandingan yang digelar pada Minggu (22/9/13) malam WIB, MU yang tertinggal empat gol bersusah payah mencoba untuk mengejar ketertinggalannya. Upaya skuat asuhan David Moyes berakhir sia-sia, dan hanya bisa membukukan gol hiburan lewat tendangan bebas Wayne Rooney. Skor akhir 4-1.

Di Old Trafford tadi malam (29/9) MU kembali dipecundangi tim papan tengah WBA 1-2, dan Moyes tidak bisa berkilah atau terkejut seperti sebelum sebelumnya.

Ferguson kembali atau Moyes pergi seperti sedang menghitung hari.

Kamis, 05 September 2013

IbuKota Diplomatik ASEAN, Jakarta, Apa Fungsinya?


Berdasarkan keputusan KTT ke 21 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, ibu kota Negara Indonesia yaitu Jakarta menjadi markas Sekretariat ASEAN. Jakarta menjadi kota Diplomasi ASEAN karena, Indonesia merupakan salah satu Negara penghubung yang baik bagi Negara-negara ASEAN lainnya, dan Jakarta adalah ibukota negaranya. Hal ini terbukti dari tingginya peran Indonesia di ASEAN, yang salah satunya adalah sebagai Negara pendiri ASEAN. Dengan adanya Jakarta sebagai kota Diplomasi ASEAN, secara tidak langsung akan mempromosikan Indonesia di kancah internasional khususnya ASEAN.

Negara-negara lain terlebih lagi Negara ASEAN akan semakin mengenal Indonesia melalui Jakarta. Dengan adanya hal ini, wisatawan asing yang datang ke Indonesia akan semakin meningkat. Tingginya wisatawan asing akan meningkatkan pula perekonomian masyarakat Indonesia. Hal itu karena, semakin tinggi wisatawan, semakin tinggi juga pendapatan masyarakat disekitar lokasi wisata, sehingga roda perekonomian akan semakin lancar dan kesejahteraan ekonomi akan meningkat.

Semakin banyaknya negara yang mengenal Indonesia, semakin tinggi pula interaksi Indonesia dengan negara lain. Hal ini juga akan memudahkan Indonesia dalam meningkatkan kerjasama internasional. Selain itu, eratnya kerjasama Indonesia dengan negara lain, akan memudahkan Indonesia mendapatkan pertolongan apabila terjadi suatu perkara internasional.

Keamanan Indonesia akan meningkat, karena tingginya persaudaraan dengan negara lain. Perekonomian Indonesia akan membaik karena banyaknya kerjasama internasional dengan negara lain. Kesejahteran sosial Indonesia akan meningkat, karena roda perekonomian menjadi lebih berputar. Dan kebudayaan Indonesia akan semakin dikenal karena banyaknya negara asing yang berkunjung ke Indonesia.

Semua itu baik, namun ada syarat dan ketentuannya.

Indonesia, khususnya Jakarta akan dikenal baik oleh banyak negara ASEAN, apabila Indonesia melalui Jakarta memberikan kesan yang baik bagi negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya tingkat kebersihan, rendahnya kemacetan dan kriminalitas di Jakarta. Apabila hal itu tidak terpenuhi, akan tinggi kemungkinan Indonesia, melalui Jakarta dikenal oleh negara-negara ASEAN sebagai negara yang buruk. Baik dari tingkat kebersihan maupun keamanan.

Agar Indonesia semakin dikenal dan menimbulkan kesan yang baik untuk negara lain yang berkunjung, pemerintah dan masyarakat perlu bekerjasama. Bekerjasama dalam rangka mewujudkan Indonesia yang baik, indah, dan aman. Tentunya ini tidaklah mudah. Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia, sangatlah padat penduduknya. Hal ini karena adanya ketidakmerataan perekonomian Indonesia, tingkat urbanisasi dari daerah-daerah ke kota besar terutama Jakarta sangatlah tinggi.

Tingginya tingkat perekonomian di Jakarta disertai padatnya jumlah penduduk disana menyebabkan Jakarta menjadi kota terpadat di Indonesia. Banyaknya warga pendatang di Jakarta juga menyebabkan Jakarta macet dan tinggi tingkat kriminalitasnya. Hal inilah yang menjadi tanggungjawab pemerintah beserta masyarakat dalam mewujudkan Jakarta yang indah dan aman. Tentunya agar Indonesia menjadi baik di mata internasional khususnya ASEAN.

Oleh karena itu, dijadikannya Jakarta sebagai kota Diplomasi ASEAN seharusnya dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah beserta masyarakat. Dengan bekerjasama menciptakan Jakarta yang indah dan aman bebas kriminalitas. Karena bagaimanapun, baik tidaknya Jakarta sebagai kota Diplomasi ASEAN tergantung pemerintah dan masyarakat. Akan digambarkan negara yang indah dan aman atau kotor dan banyak kriminal, Indonesia oleh Jakarta?

Dibalik Usul Jalan Soeharto Untuk Melukai Atau?


Lima belas tahun memang waktu yang sudah cukup untuk melupakan kesalahan seorang Soeharto, meskipun itu terlalu menyiksa. Tetapi  bagi sebagian kecil mereka yang menikmati gelimang harta dan gemilang tahta ketika Soeharto berkuasa, waktu selama itu seperti sudah berabad silam. Mereka yang awalnya malu malu mengungkap keberadaan mereka di ranah umum sekarang sudah terang terangan unjuk diri bahwa mereka adalah pemuja penguasa Orde Baru itu.

Sebenarnya Pak Harto yang meninggal 27 Januari 2008 lalu masih segar dalam ingatan sebagian kita saat ini, meskipun ketika dia berkuasa kita mungkin belum tahu siapa itu Suharto dengan segala kekayaan yang super mewah di sekitar pendukung kekuasaannya. Artinya, tahun 2013 ini pemuja Soeharto baru kehilangannya baru lima tahun saja.

Mungkin sebelum waktu menghilangkan jejak Soeharto dalam ingatan mereka, maka kini besar upaya yang dilakukan untuk mengesahkan keberadaan seorang diktator yang tersenyum itu. Setelah gagal menjadikannya sebagai Pahlawan, kini Soeharto diusulkan sebagai nama jalan.

Para pengusul nama jalan Soeharto ini benar benar seperti tiran yang tidak memperhatikan masalah perasaan mereka yang lebih banyak. Penulis tidak tahu persis seberapa besar pendukung Soeharto dan berapa jumlah yang anti dengannya, namun terlihat bagaimana rakyat kebanyakan seperti alergi mendengar nama 'the smiling General' itu.

Semasa hidupnya, Soeharto memang pernah diseret ke pengadilan untuk kasus korupsi, namun kasusnya tidak pernah diputus karena dokter menyatakan Soeharto menderita kerusakan memori yang membuatnya tak bisa diadili. Sampai akhir hayatnya dia berstatus tersangka, sebelum Jaksa Agung akhirnya memutuskan menghentikan penuntutan atas perkara Soeharto.

Para korban penculikan dan korupsi yang dilakukan keturunan serta sanak saudara termasuk para birokrat ketika dia berkuasa harusnya tidak berusaha melukai perasaan masyarakat yang teraniaya dengan Orde Barunya Soeharto.

Ada yang diculik, dirampas tanah leluhurnya, dirampas hak politik serta kebebasannya, uang negara seoalh uang pribadi, dan masih banyak lainnya berkategori pelanggaran HAM, adalah alasan kenapa Soeharto jatuh dari kursi istana sana. Tentu dipicu krisis dan gejolak ekonomi pada masa 1998 berdarah itu.

Usulan nama Soherto sebagai jalan, dengan dalih rekonsiliasi dan mendekatkan penguasa Orde Baru itu seperti yang dikemukakan politisi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, Senin, 2 September 2013 (seperti dikutip banyak media).

Masalahnya, adakah orang dari keluarga Soeharto meminta maaf atas nama beliau (ketika masih hidup dan sampai sekarang) kepada mereka yang teraniaya secara terbuka? Atau adakah negara meminta maaf atas pelanggarah HAM yang dilakukan oleh Presiden selama 32 tahun itu?

Benar, belum ada keputusan dari pengadilan bahwa dia (Soeharto) dinyatakan  bersalah, tetapi bukankan setiap upaya pengadilan selalu dihalang-halangi oleh mereka yang ada di lingkaran kekuasaan dan politik pasca kejatuhan Soeharto - terutama politisi dari kalangan Golkar dan pecahannya? Lalu bagaimana ada keputusan kalau tidak ada pengadilannya?

Saya tidak membenci Soeharto dan tidak punya alasan untuk itu, tapi jika namanya dijadikan sebagai nama jalan, saya khawatir bukan rekonsiliasi yang didapat malah perpecahan semakin sulit dielakkan...

Disisi lain, sepertinya ada upaya mempertahankan dan memperkuat ketokohan nama Soeharto dan membersihkan namanya secara perlahan sebagai investasi politik masa depan. Dengan menjadikan Soeharto sebagai seolah orang suci tak berdosa, maka para penerus partai tertentu tidak akan kekurangan sosok pemersatu dan penguat seperti Bung Karno saat ini.
Kalau ini yang terjadi, silahkan saja berinvestasi...politik.

Rabu, 28 Agustus 2013

Si Ombak, Danau Tersembunyi di Kota Medan


Warga Medan dan sekitarnya masih banyak yang belum tahu keberadaan danau di pinggir terdekat kota mereka ini. Luas danau yang oleh pemiliknya diberi nama Si Ombak ini kurang lebih sama dengan waduk Pluit di Jakarta kelak jika sudah selesai disterilkan dari hunian liar.

Danau Si Ombak yang berada di Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan ini sebenarnya danau air payau dengan dikelilingi pohon nipah dan hutan bakau yang menjadi benteng rawa sebelum Selat Malaka. Proses terjadinya Danau ini bermula dari tambak udang yang oleh pemilik - yang hanya ingin dikenal sebagai Wak/Uak Haji - membuat tempat peristirahatan bagi buruh pengelola. Lama kelamaan tambak tersebut sering dikunjungi warga yang ingin melihat panen udang hingga anak-anak muda yang ingin bermalam mingguan sambil menikmati ikan dan udang bakar.

Selanjutnya, pada awal 90-an, proyek pembangkit listrik tenaga uap di Si Canang - Medan Labuhan, mendirikan menara SUTET tidak jauh dari tambak tersebut, dan membutuhkan tanah galian untuk meninggikan rawa. Tanah untuk keperluan pembangunan SUTET tersebut diberikan oleh Wak Haji dari tambaknya daripada PLN mengambil dari daratan Deli, Maka jadilah danau yang semakin dalam dan luas.

Hutan bakau dan pohon pohon nipah yang juga merupakan habitat monyet monyet kecil yang mengelilingi danau ini masih cukup terjaga. Masyarakat sekitar biasanya mengambil  daun nipah untuk membuat atap dan untuk bahan pembungkus rokok tradisional dengan tembakau Deli yang terkenal itu. Bebarapa masyarakat lain juga masih bisa mencari udang di sela sela kanal rawa yang dibuat untuk mencegah banjir dan menampung air pasang.

Karena didanai secara pribadi oleh Uak Haji, pembangunan fasilitas di pinggiran danau berjalan sangat lambat. Meskipun akses jalan sudah terhitung mulus tapi promosi danau ini hanya dari mulut ke mulut terutama dikalangan muda mudi di sekitar Medan Marelan, Medan Labuhan dan Hamparan Perak. Mungkin kedepannya, danau Si Ombak memiliki potensi besar dijadikan semacam Ancol di Jakarta atau jadi pusat olahraga air.

Dengan perkembangan Kota Medan dan SUMUT yang ingin bersaing dengan Singapura, kebutuhan warganya untuk lahan rekreasi dan ruang terbuka semacam ini memang patut dikembangkan. Apalagi hutan penjaga pantai (bakau) yang semakin menipis di pantai barat provinsi itu sudah dalam keadaan gawat darurat, namun masih ada warga yang berusaha mempertahankan meskipun hanya sebagian kecil yang ia mampu.

Saat ini masuk kawasan danau Si Ombak hanya dipungut biaya dua ribu hingga tiga ribu rupiah per orang atau sepuluh ribu Rupiah jika anda datang bersama rombongan besar. Sementara untuk warga yang tinggal tidak jauh dari danau masih gratis. 
Disekitar danau juga tersedia beberapa saung yang menyediakan jajanan kuliner dengan menu makanan laut terutama udang dan kepiting serta kerang.

Untuk menuju  danau ini, anda yang berada di Medan pasti mudah menemukannya melalui angkot Morina trayek 122 atau Rahayu (Medan Amplas - Marelan - Belawan) Atau jika menuju Belawan lewat Jl. Yos Sudarso dengan Morina Trayek 81 berhenti di Simpang Kantor, Sei Mati. Selamat berkunjung.

Kamis, 11 Juli 2013

Megawati Restui Jokowi jadi Capres Dengan Syarat

Jokowi/Kompas.com

Mungkin banyak diantara kita yang masih merasa bahwa masa depan Jokowi  di PDI-P cukup misterius dalam konteks pencapresan 2014 mendatang. Seseorang yang sering memaksakan keinginan dalam ketergesaan selalu ingin mendapatkan jawaban sesegera mungkin. Dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (meminjam desakan dari teks Proklamasi), tanpa memikirkan ada banyak kemungkinan dan progress yang masih panjang.

Ekspektasi yang berlebihan dari seseorang yang begitu diharapkan bisa jadi kekecewaan yang mendalam bahkan melahirkan kebencian yang tak terhingga, jika seseorang itu ternyata tidak sesuai yang diinginkan.

Misalnya kelak - 2014 - Jokowi benar benar terpilih menjadi Presiden, lalu mulai bekerja membenahi "kerusakan" yang terlanjur parah selama 8 tahun terakhir, hasilnya tentu tidak mudah dan tidak secepat yang dibayangkan/diharapkan, caci maki dan kutukan tentu jadi balasan yang setimpal untuknya dari mereka yang sebelumnya mendukungnya. Siapa suruh kalo gitu?

Kembali ke PDI-P, Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri masih menjadi contoh segar ketika harapan untuknya begitu besar karena kerusakan pasca reformasi, kemunduran oleh Dus Dur,  euforia yang berlebihan, demokrasi yang masih bayi, ekonomi yang belum jelas hingga kekuatan HANKAM yang hampir bangkrut. Semua ingin mendapat perhatian sementara keuangan negara yang sedang sekarat. Mega menjadi sasaran caci maki hingga dianggap "tidak pintar" sementara ternyata penggantinya kelak dipilih dan berkuasa dua periode juga harus mengalami caci maki yang kurang lebih sama, Lebay, kerbau, dungu dst...

Kita menjadi terbiasa hanya ingin hasil yang baik dan memuaskan sementara kita tidak membantu sedikitpun selain mengharap menikmati hasil tanpa berkeringat.

Hingga kini, PDI-P masih dan selalu mengarahkan jari telunjuk pada Ketumnya sebagai pengambil keputusan akhir  jika ditanya wartawan, apakah Jokowi adalah calon dari partai itu?
Bahkan ada banyak rekan pers dan pengamat politik, termasuk blogger, berusaha tanpa kenal lelah mencari informasi terkait restu Megawati atas Jokowi. Penasaran... Semua ingin jadi yang pertama memberitakan jika lau Mega sudah memberikan restunya.

Terlepas dari resiko jika Jokowi kelak terpilih jadi Calon Presiden dan berkompetisi hingga mungkin terpilih alias menang pilpres 2014 seperti hasil survey, ada satu hal yang terlupakan oleh kita yang sedang menerka nerka keputusan putri Proklamator itu, apa syarat yang duajukan olehnya?

Syarat menjadi capres mungkin bukan hal sulit bagi setiap kader yang cukup banyak beredar di kandang Banteng. Beberapa nama cukup bisa diandalkan jika hanya bersaing dengan ketua umum partai lain, sebutlah misalnya Puan Maharani, Pramono Anung hingga mungkin Megawati sendiri.

Hanya saja, menilik pengalaman selama ini tentang bagaimana gaya Megawati menjalankan dan mempertahankan sikap partainya, sebenarnya tidak sulit menjajaki kemungkinan yang menjadi keputusan partai itu kelak.

Megawati terkenal dengan gayanya yang misterius dan cenderung melindungi anak buahnya dari kemungkinan "serangan" politik dari para kompetitor jika sebuah keputusan sudah terekspos sebelum waktunya. Ini terlihat misalnya ketika hampir setiap Pilkada, DPP PDI-P selalu memberi rekomendasi disaat yang dianggap tepat, dimana calon lawan akan sulit memberikan serangan karena mereka belum tahu siapa calon dari PDI-P. Beberapa berhasil dan beberapa juga tidak tentunya.

Jokowi yang sedang digadang-gadang berbagai pihak sebagai calon ideal Presiden mendatang ini  tetap memiliki kesempatan untuk mendapat restu dari PDI-P, itupun jika Jokowi memiliki tatakrama politik seperti yang dipercayai Ketum-nya. Megawati pernah merasa "ditikam" oleh pembantunya karena tanpa pamit dan permisi mengumumkan dirinya ingin jadi presiden. Kita berharap Jokowi bukan orang yang demikian, artinya, jika kelak Jokowi kurang sabar karena ingin secepatnya menjadi capres dari partai lain, tidak ada salahnya jika hanya sekedar permisi / pamit dari Mega.

Jokowi tentunya adalah orang yang memiliki idealisme dan ideologi politik yang dapat dipercaya oleh pengurus PDI-P, terutama oleh Megawati. Namun, apa yang ada dipikiran orang banyak bahwa Jokowi saat ini bukan hanya kader PDI-P semata melainkan  milik seluruh rakyat juga tidak sepenuhnya salah.

Jika sudah begini, Megawati yang tidak diragukan kecintaanya pada negeri ini harus memiliki pertimbangan yang lebih dari sekedar strategi tenggat waktu. Dan tanpa sadar, Mega hanya punya sedikit pilihan selain merestui Jokowi untuk berkiprah di ranah Pilpres 2014 mendatang. Namun dengan kesetiaan yang dimiliki seorang Jokowi, yang tidak mungkin mau berpindah "tunggangan", pilihan apa yang dimiliki seorang Mega?

Bukan pilihan, tapi mungkin lebih tepatnya syarat politik.
Megawati akan merestui Jokowi jadi Capres hanya jika PDI-P memenangi Pemilu 2014. Dengan suara yang  mensyaratkan 20 persen untuk Pencapresan, Mega  menginginkan PDI-P lebih meyakinkan untuk mengusung calonnya tanpa harus melakukan kontrak politik yang kacau bin aneh seperti Setgab Koalisi saat ini.
Syarat kemenangan ini tentu sudah dipahami seluruh pengurus PDI-P  di DPP maupun DPD termasuk Jokowi sendiri karena mereka mengenal karakter Ketua Umum mereka dan strategi politiknya sendiri.

Pertanyaanya sekarang adalah :

Apakah mereka (yang diluar partai PDI-P) yang menginginkan Jokowi jadi Presiden, termasuk Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) 2014, siap memilih dan memenangkan PDI-P?

Percayalah, Jokowi akan tetap menjadi kader PDI-P dan tidak ada gunanya hanya ingin  Jokowi jadi Presiden tanpa memilih PDI-P.

:
:

Sabtu, 29 Juni 2013

Waktu Seks Agar Hamil


Setiap pasangan pasti ingin segera punya anak. Namun, ada beberapa pasangan yang belum dikarunia anak meski sudah menikah bertahun-tahun.

Bisa jadi saat ini belum rezeki Anda. Mungkin memilih waktu yang tepat untuk berhubungan seks bisa menjadi solusi meski masalah sebenarnya harus diketahui dengan jelas.

Seperti dikutip dari babymed, waktu terbaik untuk seorang istri agar cepat hamil adalah dengan melakukan hubungan seks sekali selama sehari, atau 4-5 hari sebelum masa subur itu datang.

Sejatinya, tidak ada waktu terbaik untuk bercinta jika ingin meningkatkan peluang agar segera hamil.

Berbagai penelitian membuktikan, peluang untuk hamil dapat meningkat, bila :

  1. Berhubungan seks setiap hari sekali, jika jumlah spermanya baik-baik saja.
  2. Berhubungan seks sesering mungkin selama masa subur
  3. Berhubungan seks sekali sehari, selama dua hari sebelum masa subur itu datang.

Seperti dilansir babymed, Jumat (28/6/2013), bercinta setelah masa subur tidak akan membuat seorang wanita hamil.

Untuk meningkatkan peluang hamil, perlu hubungan seks secara teratur sepanjang siklus masa subur.

Indonesia akan Kehilangan Laut Seluas Yogya


Setelah kehilangan laut yang luas karena Sipadan dan Ligitan, Indonesia kembali akan kehilangan lautnya seluat wilayah Kesultanan Yogyakarta di perairan sebelah utara Pulau Batam atau Barat P. Bintan. Potensi kehilangan ini akibat batas laut Singapura dan Malaysia akan bertambah jika kedua negara sudah sepakat soal garis batas laut mereka.

Seperti diketahui, kedua negara sudah berhasil menambah wilayah mereka dengan tambahan gugusan pulau tak bertuan yang dipersengketakan di laut Cina Selatan. Sengketa sejak tahun 1979 itu berawal dari saling klaim atas keberadaan tiga pulau karang yang sebenarnya lebih dekat dengan Indonesia yaitu Pulau Batu Putih ( Pedra Branca ), Karang Tengah dan Karang Selatan.

Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Pedra Branca milik Singapura dan Karang Tengan jatuh ke tangan Malaysia, sementara Karang Selatan belum ada yang memilikinya. Keputusan itu diambil pada 2008 lalu setelah kedua negara sepakat menyelesaikannya pada 1998 melalui Mahkamah Internasional dan mendaftarkannya pada 2003.

Indonesia sebenarnya lebih berhak atas gugusan karang itu dan dapat mengajukan klaim terutama untuk Karang Selatan karena selain belum ada pemiliknya, juga karena wilayah itu lebih dekat dengan Indonesia, lagipula kita berkewajiban mempertahankan setiap jengkal milik kita baik di darat maupun laut.

Dasar klaim Indonesia juga lebih kuat dibanding kedua negara yang mengaku jiran itu jika dasar yang digunakan adalah jarak dari wilayah terdekat karena Pulau Karang Selatan hanya 7 Mil Laut* dari Pulau Bintan (Kepri), sedangkan Malaysia (Johor) 10 Mil Laut bahkan Singapura jaraknya lebih jauh lagi, 21 Mil Laut.

Menurut Hukum Laut Internasional PBB, Sebuah negara diperbolehkan mengajukan klaim atassuatu wilayah yang tidak jelas kepemilikannya dan wilayah laut teritorial sebuah negara ditetapkan dari titik terluar dari pulau terluar sebuah negara. Sesuai konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982 dimana Indonesia adalah salah satu penyusunnya karena Indonesia adalah negara kepulauan terluas di dunia.

Dengan bertambahnya pulau Singapura dan Malaysia, maka Indonesia dipastikan akan terkena dampak langsung. Meskipun Singapura dan Malaysia sampai saat ini masih memberdebatkan garis timur perbatasan kedua negara di sekitar pulau karang itu.

Sementara Indonesia diharapkan segera sadar dan secepatnya ikut masuk arena dalam mengklaim pulau karang Selatan yang masih tersisa demi mencegah kehilangan yang lebih besar. Kesigapan dan kepekaan pemerintah dalam mejaga wilayahnya diperlukan dan tidak menunggu lagi.

Jika pemerintah melalui Kemenlu tidak segera mengajukan klaim, maka seperti yang disebutkan sebelumnya, Indonesia berpotensi kehilangan wilayah laut seluas lebih dari Kesultanan Yogyakarta. Karena efek batas laut Singapura dan Malaysia akan otomatis bertambah sesuai keberadaan pulau terluar mereka.

Jika Philipina saja berani bersengketa dengan negara besar China, adakah kita perlu membangkitkan duet Adam Malik dan Mochtar Kusumaatmaja?

Tapi bagaimana mungkin? Gara gara asap aja minta maaf?
;
;

Jumat, 28 Juni 2013

Korupsi Berjamaah dan Pemberantasannya



Kata di atas sangat identik dengan negara kita. Siapa yang bisa menghitung kasus korupsi yang ada di Indonesia? Puluhan? Ratusan? Atau, bahkan, ribuan? Eri Riana Pamungkas, mantan wakil ketua KPK, berbagi cerita tentang pemberantasan korupsi dengan para calon penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Angkatan 2.

Sebelum memulai pembahasan mengenai korupsi, Bapak Eri menekankan pentingnya kepemimpinan etis. Definisi etis sendiri sering menjadi membingungkan dan disamakan dengan nilai dan moral. Namun, sesungguhnya ketiga kata ini memiliki makna yang berbeda. Menurut Pinnell dan Eagan, nilai adalah inti dari keyakinan seseorang yang mengarahkan dan memotivasi sikap dan perbuatan orang tersebut. Sementara itu, moral merujuk kepada kepercayaan seseorang tentang apa yang benar dan salah. Moral berfungsi sebagai evaluasi personal dari nilai dan perilaku serta menjadi sistem alarm internal.
Etik sendiri merujuk pada standar yang mengindikasikan bagaimana seharusnya sikap orang berdasarkan nilai dan prinsip kebenaran tertentu. Etik berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan benar dan salah, serta komitmen untuk melakukan apa yang benar. Dua komponen penting dalam etik adalah prudence dan virtue. Prudence berarti melakukan sesuatu yang benar karena itu adalah hal yang tepat sementara virtue berarti melakukan sesuatu yang benar karena itu adalah hal yang baik. Kedua hal ini menghasilkan keputusan etis. Kepemimpinan etis sudah menjadi hal yang cukup langka dan pemupukan sikap ini bisa jadi solusi awal dalam memberantas korupsi.
Salah satu solusi lainnya adalah dengan mencegah perbuatan korupsi sendiri. Pencegahan dapat dimulai dari mengenali resiko kemungkinan terjadinya korupsi. Donald Cressey, seorang kriminologis, pada tahun 1950, melakukan penelitian mengenai apa yang mendorong orang untuk melakukan perbuatan kriminal. Dari hasil penelitiannya, dia mencetuskan suatu teori yang disebut sebagai the fraud triangle.

Tiga elemen kunci dari the fraud triangle adalah kesempatan, motivasi, dan rasionalisasi. Kesempatan untuk melakukan korupsi muncul saat ada akses terhadap aset tertentu. Kesempatan tercipta akibat kontrol internal yang rendah dan manajemen yang buruk. Motivasi, atau sering disebut juga sebagai insentif, adalah tekanan atau kebutuhan yang dirasakan oleh pelaku korupsi. Motivasi dapat berupa finansial (hutang dan keinginan untuk menjadi lebih kaya lagi) serta non-finansial (tekanan rekan kerja lainnya). Terakhir, para pelaku korupsi mungkin akan merasionalisasi bahwa korupsi adalah hal yang sah-sah saja dengan berbagai alasan. Rasionalisasi yang umum digunakan adalah bahwa pelaku berhak mendapatkan hasil korupsi tersebut.
Ketiga elemen inilah yang perlu diwaspadai. Dengan mencegah kemungkinan terjadinya hal tersebut, korupsi dapat diberantas sampai akarnya. Namun, tentunya pemberantasan yang dilakukan juga harus dijaga keberlanjutannya. Di sinilah masyarakat memiliki peran penting sebagai pengawas independen. KPK sendiri memiliki sistem whistleblower dimana seseorang dapat melaporkan tindak pidana korupsi yang terjadi di dalam organisasi tempat dia bekerja dan dia memiliki akses informasi yang memadai mengenai tindak pidana korupsi tersebut. Pengaduan dapat dilakukan melalui sistem daring (online) di laman Komisi Pemberantasan Korupsi dengan mengakses tautan berikut http://kws.kpk.go.id/. Ingat, berani jujur, hebat!
Referensi:
1. Pinnell, PS dan Eagan, SC. (1995). Exploring ethical leadership [Dokumen PDF]. Diambil dari bahan kuliah West Virgina University http://www.wvu.edu/~exten/infores/pubs/fypubs /wl352.pdf.
2. Kassem, R dan Higson, A. (2012). The new fraud triangle model. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences 3(3): 191-195.
3. The Lebanese Association of Certified Public Accountant. (2009). The fraud triangle and what you can do about it. The Certified Accountant. Diambil dari http://www.lacpa.org.lb/Includes/Images/Docs/TC/TC363.pdf.

Sabtu, 22 Juni 2013

Sedekah Rakyat Miskin Untuk ARB


Keluarga Abu Rizal Bakrie (ARB) sedang berbunga bunga dengan keberhasilanPartai Golkar mengendalikan  Koalisi Setgab pendukung pemerintah di Parlemen. Harus diakui kemampuan dan pengalaman Golkar sejak Orde Baru hingga kini masih yang paling lihai diantara semua partai di Indonesia saat ini.
Celakanya, kelihaian politisi Partai itu sering digunakan bukan untuk kepentingan rakyat yang lemah melainkan hanya untuk kepentingan politik kelompok, orang  per orang, bersifat sesaat dan cenderung sesat.
Tuduhan ini sebenarnya  tidak bersifat baru sebab sejak lama sepak terjang Golkar hingga kini masih menggunakan pola yang sama "tidak jauh dari kekuasaan, urusan rakyat belakangan".

Kejadian politik terakhir menjadi bukti bagaimana Partai Golkar mengendalikan koalisi dalam rapat paripurna DPR dengan "mengunci" dukungan penuh agar disetujuinya UU RAPBN-P 2013 usulan pemerintah. Terlepas dari penolakan yang gigih dari opposisi dan mahasiswa serta buruh, Golkar berhasil menonjolkan isu kenaikan BBM dengan kompensasi BALSEMnya.
Topik  panas dan sensitif seputar kenaikan BBM dan keberadaan BLSM telah membuat Demokrat dan PKS sibuk saling sikut, sementara PDIP dan Pemerintah saling adu argumen yang masuk akal untuk menyelamatkan anggaran negara.
Ditengah hiruk pikuk ini, Golkar yang benar benar mengendalikan pemerintahan SBY dan koalisinya secara diam diam berhasil memasukkan "anggaran untuk lumpur Lapindo" tanpa sempat ditentang pihak Opposisi. Skak Mat!!!.

Koalisi dengansadar atau tidak telah melegalkan uang rakyat untuk membiayai bencana lumpur di Sidoarjo yang diakibatkan  kerakusan dan keteledoran pihak Lapindo  Brantas.

PDIP sejauh ini mengaku kecolongan oleh anggaran untuk BPLS yang seperti siluman itu hingga menjadi legal dengan disahkannya UU APBN-P 2013 melalui mekanisme voting. Anggaran untuk lumpur Lapindo sebenarnya tidak menjadi masalah yang besar mengingat pos anggaran untuk Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) sudah ada pada tahun tahun sebelumnya. Masalahnya adalah dengan anggaran yang ada dan tersedia, dengan jumlah puluhan milliar Rupiah, nasib para korban terdampak lumpur Sidoarjo belum juga jelas setelah bertahun -tahun.
Hak masyarakat korban dampak lumpur sampai saat ini masi banyak yang  belum terpenuhi sesuai janji dari pihak Bakrie melalui PT. Lapindo Brantas selaku yang bertanggung jawab. Alokasi anggaran untuk BPLS sejauh ini tidak jelas penggunaaanya  mengingat aksi masyarakat yang menjadi korban sering membuat proses penanggulangan terhenti karena diblokir warga.

Aksi pemblokiran ini patut dianggap sebagai kegagalan keluarga Bakrie memenuhi tanggung jawab mereka dan mengingatkan kita bahwa masih banyak warga yang belum mendapatkan hak mereka.

Bencana Lapindo di Sidoarjo telah mengundang penggunaan uang negara sesuai Pasal 9 APBNP 2013 yang berisi pengalokasian dana negara sebesar Rp 155 miliar untuk penanggulangan Lapindo sepertinya  tidak diketahui seluruh pimpinan DPR.

Dalam Pasal 9 UU APBN Perubahan 2013 mengalokasikan dana sebesar Rp 115 miliar untuk pelunasan pembayaran pembelian tanah dan bangunan di luar peta area terdampak lumpur Lapindo pada 3 desa, yang meliputi Desa Besuki, Desa Kedungcangring, dan Desa Pejarakan. Juga meliputi 9 rukun tetangga di 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Siring, Kelurahan Jatirejo, dan Kelurahan Mindi.

Sementara, berdasarkan data yang diperoleh dari Sekretariat Komisi V, terdapat dana anggaran untuk BPLS tahun anggaran 2014 sebesar Rp 845,1 miliar, yang telah diajukan dalam pagu Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada Rabu 19 Juni lalu. Dana itu telah mendapat persetujuan dari Komisi V DPR yang ditandatangani Ketua Komisi V DPR dari Fraksi PAN Laurens Bahang Dama.

Dengan membebani uang negara sedemikian besarnya, ARB tanpa beban moran masih bersikukuh mencalonkan diri sebagai Presiden 2014 mendatang melalui kendaraan partai Golkarnya. Jika kelak ia terpilih, bukankan ada kemungkinan lebih banyak uang negara habis untuk menutupi semua kerugian yang diakibatkan perusahaan keluarga Bakrie itu? 

Jika itu terjadi, maka sekali lagi negara akan seperti lumbung kas dan sedekah untuk Abu Rizal  Bakrie. Secara logika, uang yang sudah dikeluarkan, baik itu untuk kerugian perusahaan di Sidoarjo, untuk iklan kampanye pribadi dan sebagainya, harus kembali, meski itu uang negara, uang rakyat dan tentunya melalui cara yang legal di DPR nanti. 

Adakah kita akan membiarkan sedekah untuk Bakrie?
;
;

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More