Bibi Bertangan Satu

Anak semata wayangnya benci dia. Dia tampak seolah sangat memalukan. Dia memunguti bulir padi dan buah sawit yang rontok untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Pembunuhan Lanza

Amerika menjabat tangan anda dengan hangat tapi menyembunyikan belati dibalik punggung mereka..

Secangkir cokelat

entah, tapi ada sedih yang tersisa ... ada rasa yang tertinggal ... di ujung jari, ujung lidah, dan pelupuk mata ... entah, ada sebersit wajah, dan ubin-ubiin putih

Asal mula Danau Toba ( Legenda )

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kesendirian dalam merenung

Bening dan lembut Meliuk indah seolah bayangan Putri sungai dengan mata air kecilnya Cantik… bak teratai bermahkota mawar

Sabtu, 27 April 2013

PAN Catut Nama Jokowi untuk Kepentingan Hatta RAjasa?

Photo: Merdeka.com

Nama Gubernur DKJ Jakarta Joko Widodo dicatut dalam spanduk yang beredar di kota asalnya, Solo Jumat siang, beberapa spanduk duet Jokowi-Hatta dipasang di beberapa tempat, antara lain di perempatan Sangkrah, Pasarkliwon. Spanduk berukuran 1x5 meter tersebut berwarna dasar merah putihSpanduk itu bertuliskan :"Berdela-PAN mendukung JOKO WI & Hatta Rajasa Pada Pilpres 2014-2019, AYO DUKUNG WONG SOLO" banyak terpasang di jalan kota Solo.

Pencatutuan nama Jokowi dan menyandingkannya dengan Hatta Rajasa mengundang rasa tidak suka dari Jokowi sendiri. "Etikanya itu harus beritahu. Tapi kalau pun diberitahu saya jawabnya ya jangan dipakai (nama)," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta (Antara.com).

Jokowi juga mengaku tidak tahu kalau namanya telah dicatut dan justru mengetahuinya dari para rekan wartawan yang menanyakan perihal spanduk spanduk dimaksud.

Jokowi juga kemudian mengaku kalau beliau lebih suka bekerja dan menyelesaikan berbagai hal menyangkut Jakarta seperti MRT yang sudah OK! dan banyak lainnya. (maklum wartawan sering nanya benyak juga).

Bagaimanapun, pihak PAN di Solo belum memberikan klarifikasi resmi apakah spanduk itu dari mereka atas untus kesengajaan atau bukan. PAN bukanlah "koalisi" politisi PDIP  itu (Jokowi) bersama F.X. Hadi Rudyatmo) ketika memenangkan pemilihan Walikota Solo jilid 2, jadi penggunaan nama Jokowi memang diluar kebiasaan meskipun mereka tetap warga Solo yang pantas berbangga pada warganya yang sukses "pindah tugas".

Aspirasi warga Solo, apapun partainya terkait Pilpres mendatang adalah hal yang sah sah saja. Tetapi sesuai etika politik, patut dicermati apakah hal tersebut aspirasi murni oleh kader PAN atau hanya sekedar ingin meningkatkan elektabilitas PAN di mana poster itu beredar.

;
;

Turki Semakin Dekat Bebaskan Gaza

Hingga PBB mengeluarkan resolusi sementara bagi negara Palestina, Amerika dan Israel menolak untuk mengakui Palestina dan bahkan setelah pemungutan suara PBB, posisi strategi mereka tidak berubah drastis. Semua teror dan operasi strategis lainnya terhadap warga Palestina sampai hari ini oleh AS-Israel ibarat teroris kembar dengan mengungkapkan niat mereka untuk menolak setiap upaya nyata komunitas internasional yang bertujuan untuk membentuk negara Palestina.

Melakukan segala upaya yang diperlukan untuk menunda  perdamaian di Timur Tengah sementara  Obama berpura-pura bahwa Amerika Serikat berupaya ikut membentuk Palestina. Namun para pemimpin Israel bahkan tidak berpikir tentang hal itu karena mereka menganggap orang Palestina tidak punya hak untuk eksis.

Jelas terlihat bahwa  Amerika lebih tertarik melakukan pembicaraan damai bagi Palestina bukan Israel yang berusaha merusak perdamaian di Timur Tengah dengan tidak membiarkan Palestina mendirikan negara mereka sendiri, di tanah mereka sendiri. Bahkan AS melalui DK PBB seolah sangat ingin melihat lahirnya negara Palestina yang akan membuat sebuah era baru stabilitas di Timur Tengah.

Israel dan promotor Zionis di Amerika Serikat dan Eropa sebenarnya hanya tertarik pada isu teror dan yang hanya mungkin jika krisis regional dan ketegangan berlanjut. Munculnya Palestina pasti akan membuka jalan bagi perdamaian global dan karena itu dianggap sebagai ancaman serius terhadap perdagangan senjata mereka.

Stabilitas di Palestina dapat dipastikan dengan mengakhiri pendudukan Zionis dan kejahatan di Palestina dan memperkuat posisi Hamas yang berkuasa di wilayah Gaza. Demokrasi tidak dapat diarsipkan dengan mendestabilisasi rezim yang terpilih secara demokratis di Gaza.

Amerika dan Israel melarang para pemimpin dunia untuk mengunjungi Jalur Gaza melawan keinginan komunitas global. Tetapi beberapa negara-negara Muslim telah menunjukkan minat membuat tantangan tersendiri bagi  si kembar teror USA-Israel.

Turki mengirim kapal bantuan ke Jalur Gaza dengan menerobos blokade Israel di sekitar Gaza. Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan, yang telah bertahun-tahun berusaha mewujudkan keinginannya untuk mengunjungi daerah pendudukan di Palestina. Ia juga pekan lalu mengatakan berencana untuk pergi pada akhir Mei setelah kunjungan resmi ke Amerika Serikat. Para diktator Amerika Serikat telah meminta pemimpin Turki untuk menunda kunjungan ke Jalur Gaza  agar tidak mengganggu upaya AS, jika ada, untuk menghidupkan kembali hubungan Ankara dengan Israel dan perundingan perdamaian Timur Tengah.

Bagaimana mungkin?

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan kunjungan penguasa Turki ke Gaza yang  sedang  diperintah dan dikendalikan oleh pihak Hamas mungkin mengalihkan perhatian dari upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian Timur Tengah.

"Kami menghargai potensi kunjungan PM ke Gaza: Kami telah menyatakan kepada PM bahwa kita benar-benar berpikir akan lebih baik ditunda dan tidak harus dilakukan pada titik waktu ini," kata Kerry dalam konferensi pers di Istanbul.
"Kami pikir bahwa waktu kunjungan itu benar-benar kritis terkait dengan proses perdamaian kami mencoba untuk menenangkan dan bahwa kami berharap berbagai pihak menghindari sesedikit mungkin gangguan dengan berada di luar" tambahnya.

Amerika Serikat secara harfiah mati bersama dengan Israel untuk mengembalikan Turki ke dalam perangkap mereka. Obama bulan lalu mencooba membuat langkah pertama dalam rekonsiliasi antara kedua mantan sekutu, yang hubungannya dibekukan setelah pada 2010 lalu marinir Israel membunuh sembilan orang Turki di atas kapal laut bantuan Gaza.

Melihat tidak ada pilihan lain, Netanyahu meminta maaf pada Maret menjadi koleganya dari Turki itu (Erdogan) atas pembunuhan yang terjadi dan berjanji memberikan kompensasi kepada keluarga korban, memenuhi permintaan Turki.

Turki sendiri, tampaknya mengalah pada tuntutan keras mereka bahwa agar Israel menghentikan blokade atas Gaza.

Erdogan yang telah diharapkan untuk mengunjungi Gaza bulan ini  harus menunda perjalanannya atas permintaan dan bujukan dari Amerika Serikat seperti diatas. Dia akan ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama pada 16 Mei.

Rencana kunjungan Perdana Menteri Turki itu sebenarnya juga disiapkan untuk membicarakan hal yang sensitif bagi hubungan Turki-Israel setelah lama menjadi sekutu mesra. Sebuah delegasi Israel akan mengunjungi Turki untuk pertama kalinya dalam tiga tahun minggu ini sebagai tanda hubungan yang membaik dan Kerry mengatakan hasil kunjungannya adalah sebagian untuk membahas dengan para pejabat Turki pentingnya "menyelesaikan tugas" dalam memperbarui hubungan segitiga mereka.

Kerry telah mengunjungi wilayah itu beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir, mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Tapi dia lebih terlihat sebagai mewakili negara kriminal Zionis, daripada kemanusiaan.

Kerry mengatakan ia ingin melihat perbaikan dalam kehidupan masyarakat di Gaza, membawa kebutuhan pokok ke wilayah itu, sambil mengurusi hubungan diplomatik penuh antara Turki dan Israel.

Israel menyerang Palestina, membunuh orang yang tidak bersalah yang  terkepung di sana, termasuk anak-anak dan perempuan, tetapi menegaskan Hamas harus meninggalkan aksi kekerasan sambil mentolerir fasisme ala Zionis. Penolakan Hamas untuk mengakui negara Yahudi digunakan sebagai ancaman dan alasan utama di balik blokade Israel atas wilayah laut Gaza.

 Eropa dan Amerika Serikat  yang menyebut Hamas berkuasa atas Gaza sebagai aksi teroris dan sejak lama menuntut Hamas menghentikan serangan yang berujung kekerasan dan mengakui Israel sebagai syarat untuk keberadaan mereka.

Tapi semua hanya topeng belaka karena Israel dan Amerika Serikat tidak ingin ada penyelesaian berbuah atas inisiatif Arab Saudi sejak 2002. Sebab menurut Amerika adalah bahwa hanya mereka yang bisa memecahkan masalah Palestina. Masalah  yang mereka buat tetapi mereka tidak ingin menyelesaikannya begitu saja.  Karena mereka butuh kekacauan agar konsumen tetap membeli senjata mereka.

Keteguhan Turki melalui PM Erdogan yang ingin menghentikan blokade atas Gaza patut dipuji, meskipun hubungan segitiga diantara mereka (Washington, Ankara dan Tel Aviv) kembali normal.
;
;
=SachsTM=

Kamis, 25 April 2013

Olympus Has Fallen, Terlalu Klise

Beberapa kritikus film mungkin benar dengan menyebut "Olympus Has Fallen" sebagai menjemukan. Adegan lambat di awal cerita dan kemudian berjalan mulus dengan berbagai aksi yang menjadi ciri khas film garapan Hollywood berhasil membawa penontonnya pada tingkat adrenalin yang cukup memuaskan.

Kebosanan para kritikus dapat dimaklumi mengingat beberapa adegan yang anda akan temukan di OHF adalah adegan yang banyak  ditemukan di beberapa referensi film aksi yang sudah banyak dirilis sebelum ini.

Pembom bunuh diri? Ada!
Pesawat yang menembaki warga sipil? Ada!
Senapan Mesin di Garasi? Ada!

Sebenarnya cukup menakjubkan melihat rekayasa efek visual yang memanjakan mata dan imajinasi, namun adegan klise film aksi politik Amerika seperti bendera yang berlubang dengan slow motion, monumen bersejarah yang runtuh, ledakan dan kepulan asap dari dinding putih yang runtuh benar benar menjadi alasan bahwa film ini hanya sekedar pertunjukan yang menghibur. Tidak lebih, dan itulah letak yang membosankan bagi kritikus sekaligus yang menghibur penonton.

Namun seperti biasa, Hollywood tidak meninggalkan  'pride of Americana', istilah yang mewakili bahwa Amerika akan menjadi pemenang pada akhirnya. Bahwa banyak pahlawan di Amerika.

Mungkin kita perlu memikirkan alasan yang tepat selain untuk menikmati adegan ledakan dan bagaimana rasanya melihat keruntuhan Gedung Putih yang terkenal itu. Cerita yang sederhana dan plot yang ringkas memang tertutup dengan baik oleh kemegahan aksi Gerrard Butler yang memiliki dialog sedikit dan selalu berakhir dengan kata makian.
Atau mungkin penonton hanya akan mendapati Morgan Freeman yang termenung sebagai bagian dari cara menikmati film yang seru?

Bagaimanapun kita patut mengapresiasi film ini sebagai sebuah sarana untuk membangkitkan patriotisme gaya Hollywood. Dibandingkan dengan film film Indonesia yang hampir langka dalam menyelipkan nasionalisme dalam produksinya karena lebih tertarik dengan Pocong, Setan dan atau sebangsa dedemit lainnya termasuk tema cinta cintaan yang berakhir manis.

Penggunaan "Olympus"

Siapapun pengarang cerita OHF ini pasti sedang melihat realita terkini diluar konteks hiburan semata yang terbungkus rapi dalam paket rumah produksi Hollywood.

Penggunaan kode Olympus untuk menyebut Gedung Putih  bisa jadi untuk menegaskan pada seluruh Amerika dan dunia bahwa pusat kekuasaan di bumi ini ada di Amerika sana. Mengingatkan pada kita kita bahwa Presiden Amerika, Wakilnya dan Menteri Luar Negerinya adalah manusia paling berkuasa di dunia ini karena mengendalikan hampir setengah kekuatan militer dunia, Senjata Nuklir dan hegemoni ekonomi.

Sebuah alegori yang cenderung hiperbolis ini bisa juga untuk menunjukkan pada dunia bahwa kekuasaan Gedung Putih adalah kebanggaan yang Amerika yang tak terbantahkan. Pengandaian Gedung Putih sebagai Olympus juga merupakan isyarat bagi siapun yang sedang bekuasa disana kini dan kelak.

Sehingga bisa juga diterjemahkan sebagai pesan peringatan.

Peringatan  bahwa Olympus sedang menuju antiklimaks dari puncak kedigdayaan yang sebelumnya tak terbantahkan. Seperti halnya Olympus yang akhirnya runtuh karena persaingan sengit dari dua Polis terbesar di Yunani kuno, yakni Polis Athena dan Polis Sparta setelah kehancuran Tembok Emas Troya. Persaingan tak kenal lelah oleh kedua Polis utama ini memupuk apatisme masyarakat terhadap para dewa.

Ditambah kemunculan dan tak tertandinginya Romawi sampai kelahiran Kristen yang menggemakan Monoteisme lebih kencang daripada Yudaisme/Yahudi menjadikan Dewa Dewi Olimpus yang diwakili Akropolis ditinggalkan runtuh.

Demikian pula Gedung Putih seperti tercermin dari sarkasme Olympus Has Fallen. Simbol kekuasaan Amerika itu sedang digerogoti kekuasaan lain, di belahan bumi lain, seperti pembangkangan Korea Utara yang meningkat, Ketahanan Iran sampai (terutama) kebangkitan Naga Asia, China.

Belum lagi apatisme beberapa lapisan masyarakat Amerika sendiri yang tidak mempedulikan politik dan kekuasaan selain kepentingan hidupnya sendiri seperti tuntutan kesetaraan kaum homoseksual atas nama HAM hingga praktek aborsi yang menunjukkan keruntuhan moral manusia dari kemegahan sebuah peradaban yang manusiawi dan beradab. Degradasi moral atas nama jaminan  kebebasan dalam konstitusi dan HAM boleh jadi penyokong keruntuhan Olimpus-nya Amerika dari dalam Amerika sendiri.

Ah... Sudahlah... Bagaimanapun, Olympus Has Fallen adalah hiburan, film yang mencoba menghibur dan ternyata cukup menghibur.

Apakah kode Olimpus itu berlebihan atau tidak, itu urusan lain, sebab film terkadang lebih baik dinikmati sebagai hiburan saja... tidak lebih!!!.


;
;
=SachsTM=


Senin, 22 April 2013

Sungai Citarum Berbahaya Bagi Ginjal

Makanan yang mengandung boraks, formalin dan atau zat pewarna sudah menjadi bagian dari kebijakan produsen makanan yang tidak bertanggung jawab. Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi baru baru ini menyebut bahwa makanan di hampir seluruh Indonesia telah mengirim banyak pasien dengan penyakit ginjal ke rumah sakit akibat praktek penggunaan bahan berbahaya tersebut.

Menkes  sepertinya perlu memetakan jumlah pasien ginjal ini dengan lebih detail lagi, apakah benar di seantero negeri secara merata atau ada penumpukan di daerah tertentu. Selain itu, Menteri Nafsiah dan Menteri Lingkungan Hidup ( yang saya tidak tahu namanya ) juga sebaiknya bekerjasama meneliti bagian wilayah negeri ini dari pasien terbanyak yang mengalami gagal ginjal dimaksud.

Penulis mencurigai bahwa daerah terbanyak yang mengalami gagal ginjal dan beberapa penyakit lain seperti kemungkinan kanker dan penyakit kulit adalah Provinsi Jawa Barat.  Lebih spesifik lagi, Bandung dan sekitarnya, meskipun mereka cenderung berobat ke Jakarta atau mungkin ke Singapura - jika punya biaya dan saya meragukan hal ini.

Kenapa Bandung dan sekitarnya?

Inilah yang saya maksud dengan "Menkes dan Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA ( saya baru tahu dari mbah ;gugel :P ) perlu bekerja sama. Hal ini terkait beberapa kecurigaan yang mengenai aktivitas beberapa perusahaan tekstil yang banyak dan terkonsentrasi di daerah Bandung dan sekitarnya.

Rilis dari Greenpeace International menyebutkan, banyak pabrik besar di daerah Jawa Barat itu yang membuang  berbagai zat berbahaya secara langsung ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Penelitian lebih spesifik menyebut fasilitas yang bertanggung jawab adalah PT Gistex, terletak dekat Bandung di Jawa Barat.

Bandung diketahui sebagai kota di mana industri tekstil modern terkonsentrasi dengan 60% dari produksi yang berlokasi di Sungai Citarum DAS. Pabrik ini melakukan polyester tenun dan pengolahan basah seperti pencelupan, pencetakan, dan finishing polyester.

Greenpeace mengumpulkan sampel air limbah dari fasilitas PT Gistex melalui tiga saluran pembuangannya pada Mei 2012. Berbagai macam bahan kimia diidentifikasi dalam sampel, banyak dengan sifat berbahaya yang dikenal. Beberapa contoh adalah racun bagi kehidupan air, sementara yang lain polutan persisten, yang berarti mereka akan tetap berada di lingkungan dalam waktu yang lama setelah pembuangan.

Investigasi lebih lanjut Greenpeace Internasional menemukan bahwa beberapa merek fashion global yang memiliki hubungan bisnis dengan setidaknya satu bagian dari PT Gistex Group, perusahaan terkait dengan fasilitas polutif (PT Gistex Divisi Tekstil) di Indonesia. Untuk membantu memecahkan masalah kontaminasi bahan kimia berbahaya, transparansi informasi antara pemasok dan merek - serta keterlibatan pemasok penuh melalui inventarisasi penggunaan zat berbahaya - adalah penting. Kebijakan perusahaan dan pemerintah untuk menghilangkan pembuangan zat berbahaya, dan substitusi dengan alternatif yang lebih aman, perlu ditegakkan.

Jadi, selain berbagai macam makanan yang dikonsumsi, penggunaan air oleh masyarakat sepanjang sungai Citarum, baik untuk kebutuhan sehari hari maupun kepentingan seperti persawahan atau pertanian lainya juga perlu investigasi dan penelitian lebih lanjut. Adakah ini juga bagian dari beberapa kasus terkait penyakit ginjal yang meningkat - dengan catatan bahwa benar penderita terbanyak dari Jawa Barat.

Sementara itu, industri tekstil yang memang berada di Bandung juga perlu lebih memperhatikan lingkungan dan dampaknya kelak, baik bagi  penduduk sepanjang sungai Citarum maupun keberlangsungan usaha tekstil itu sendiri.

Seperti kita ketahui, sebuah perusahaan di Amerika pernah mengalami kasus hukum yang berakibat denda terbesar sepanjang sejarah (senilai US$ 333juta ) karena masalah lingkungan dan terbukti mengakibatkan berbagai penyakit yang hampir memutus satu generasi kemanusiaan disekitarnnya. Kasus ini sudah difilmkan dan dibintangi oleh Julia Roberts dengan judul sesuai tokohnya "Erin Brokovich".

Greenpeace mungkin tidak berambisi membawa pabrik pabrik di Jabar untuk mendapatkan hal yang sama, namun Menkes Nasfiah lebih baik mendalami permasalahan peningkatan sakit ginjal dengan pemetaan yang lebih spesifik untuk setiap daeran di Indonesia daripada sekedar menyalahkan industri makanan.
'
'

=SachsTM

'
'

NB: Penyebutan nama perusahaan tertentu di artikel ini mengacu pada rilis greenpeace.org tanpa tendensi apapun dari penulis dan tidak bermaksud untuk pencemaran nama baik. TQ

Sabtu, 20 April 2013

Cerita Mimpi / Cinta Terlarang

izinkan aku mencintaimu, wahai yang terkasih, pujaanku
izinkan aku menjaga hatimu
selama kita mampu, selama kita bisa, selama kita masih memiliki waktu
untuk melepas segala belenggu masa lalu, dan bersama melangkah maju

demi tiap fajar dan senja yang Tuhan hadirkan untuk kita, manusia
demi tiap hembus napas kita di dua waktu yang berbeda
demi janji yang ditetapkan sebelum berani dua hati ini untuk saling mengikat

hingga saat itu akhirnya tiba
dan sang maha cinta memberi kehendakNya
lalu takdir kita benar-benar bertemu
saling tersenyum, dan ku genggam erat kedua belah tanganmu

=============

Bantu aku untuk kembali menyusun segala asa tentang cinta, dalam kepastian, dan harapan yang selalu dijaga keberadaannya.

Ayo, kembali kita di sini bersama berbicara tentang cinta, karena aku ingin lebih, harapku pun inginmu begitu, untuk mengetahui segala kisah yang kau bawa dari duniamu. Lalu ada aku di sini dan segala kisahku, yang dengan senang hati akan kuceritakan padamu

Kau perlu tahu, bait-bait puisi, atau cerita tentang cinta ini seolah tiada habisnya. Karena mungkin saat ini hanya dengan kata-kata dapat kuungkapkan segala yang kurasa.

Aha… Seperti pujangga sajalah. Bermodal kata saling bertaut, idealisme memutihkan rambut dan harga diri yang berantakan. Apakah itu dilarang? kenapa pula kau terlarang untukku?
;
;
=SachsTM=Jkt,200413

Eosphoros / Phosphoros / Lucifer (Putri Sang Mawar)

Eosphoros / Phosphoros / Lucifer

 

Planet Venus pagi-pagi mendahului terbitnya matahari di sebelah timur dan terlihat di barat pada waktu matahari terbenam. Sebagai bintang pagi di Yunani ia disebut Eosphoros ( atau Phosphoros ), di Roma disebut Lucifer: sedangkan waktu malam namanya Hesperos dan Vesper.

Demikianlah, walaupun bintangnya sebenarnya sama, dalam mitologi riwayatnya berbeda.

Eosphoros adalah anak Jupiter/Zeus dan Aurora, dan merupakan bintang pemimpin. Ia mengurus kuda dan kereta dewa Matahari. Bersama dewi-dewi Horae ia melepaskan dan memasang kuda pada kereta itu. Ia dikenali pada rambut putihnya yang langsung terlihat pada biru langit, apabila ia memberitahukan tentang kedatangan ibunya, Aurora, Dinihari.
=======
Aku adalah putri sang mawar 
Menghiasi dengan kehidupan yang indah 
Kelopak rumit yang halus 
Perlahan lahan mulai berjatuhan 

Air mata sang mawar 
Dia menangis untuk putrinya 
Dia menangis untuk jiwanya 
Dia seperti seekor domba yang berlalu untuk disembelih 

Satu duri kehidupan yang diarahkan padanya 
Duri beserta pasukannya, bertarung dengan sekuat tenaga 
Dengan penuh semangat mengambil alih sang mawar 
Membiarkan tidak ada yang selamat 
Memakan daun nya 
Penyakit yang membosankan 

Hidup namun hanya untuk semusim 
Mekar indah di masa mudanya 
Perlahan mulai layu dan menjauh 
 Kalau saja dia memiliki kekuatan yang lebih 
Dia mungkin masih berada di sini 

Hari ini...

=========


Jumat, 19 April 2013

AI12 Tetap Menjaga Kualitas, tapi Juaranya sudah Pasti.

Saat ini sedang berlangsung programa televisi kesukaan saya, acara yang mampu melampaui acara terfavorit sepanjang sejarah pertelevisian Amerika, Oprah Winfrey Show. American Idol Season 12 dengan top five-nya. Satu hal yang paling bisa ditebak dari acara yang tidak pernah membosankan ini adalah bahwa pemenangnya akan menjadi pemenang pertama sejak enam tahun terakhir, Wanita.

Sejak lama, publik Amerika tidak memilih peserta perempuan sebagai Idola mereka melalui ajang pencarian bakat ini.

Sebenarnya, top six, acara ini boleh dikata sudah menjadi tanda kemenangan perempuan, selain karena promosi dengan menekankan pada kerinduan pihak televisi yang memilliki hak siar yang seolah menekankan bahwa mereka sudah enam tahun tidak memahkotai perempuan., hal lainnya adalah bahwa peserta perempuan sendiri sejak top ten sudah sangat dominan dari komentar para juri Idol.

Hal lain, sejak top six, pria tersisa Lazaro Arbos, yang terkenal dengan 'gagu'-nya, tapi lancar ketika menyanyi, juga terkesan tidak seperti pria yang maskulin. Penulis melihat cara berjalannya sangat lembut seperti wanita, hahaha... (maaf!).

Ketampanan Lazaro juga sangat langka, seperti pahatan sempurna dari pencipta-nya, atau saya harus katakan bahwa Lazaro seperti dewa-dewa Yunani yang terkenal itu?. Jika saja dia lebih maskulin, maka setiap wanita akan mudah bertekuk lutut padanya. Sayang sekali...

American Idol adalah ajang yang bertanggung jawab karena mereka benar benar melahirkan seorang Idol sejati yang berprestasi setelah menjadi juara. Setiap jebolan Idol cenderung memiliki hits atau single yang mampu bertengger di jajaran papan atas beberapa chartz musik lokal Amerika.

Sebutlah, Kelly Clarkson, Carry Underwood,  David Cook, David Archuleta (runner up), Clay Aiken (runner up), dan lainnya yang jika dituliskan disini akan membuat jari saya lelah... hehe...

Selain  berjaya di ajang Grammy Award, seorang pemenang Idol bahkan ada yang memenangi Oscar. (saya ingin tuliskan namanya, tapi ketika menulis ini saya kog jadi lupa ya? hikzzz :(

Yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini adalah, American Idol sangat bertanggung jawab pada karir dan nama besar seorang Idol yang mereka hasilkan (Baik juara, runner up bahkan mulai dari top five mereka).

Mereka membantu Idol mereka untuk mendapatkan produser sampai ciri khas musik mereka kelak. Meskipun setelah setahun kontrak sudah selesai, mereka tetap membantu mempopulerkan alumni mereka. Intinya, jebolan American Idol tidak ada yang mengecewakan. Tetap survive di industri musik Amerika bahkan Internasional.

Bandingkan dengan ajang serupa yang diadopsi di Indonesia, semua alumni setelah masa kontrak satu tahun dengan televisi yang bersangkutan, si Alumni dibiarkan tenggelam. Mungkin ada yang bisa menemukan para jebolan idol2an lokal?

Sebutlah  penyanyi dari Indonesia Mencari Bakat, ada yang pernah dengar album atau singlenya? Atau selain Judika, Citra dan bahkan Delon (Indonesian Idol), adakah anda melihat mereka berkembang dan bertahan sampai saat ini di industri musik nasional? Paling hanya sesekali muncul bukan?

Ajang pencarian bakat di Indonesia sepertinya hanya untuk mencari bakat untuk tidak berkembang dikemudian hari. Hanya untuk mengejar rating dan iklan bagi pihak televisi terkait. Pihak televisi dan pemilik hak penyelenggara acara yang berlisensi dari luar sana hanya mencari keuntungan sesaat, tidak memiliki tanggung jawab atau mendukung karir sang Idola pemenang diajang masing-masing hingga benar benar bersinar dan menjadi Idola papan atas di Indonesia.

Jika di American Idol selalu berhasil menempatkan Idol mereka sebagai artis penyanyi papan atas di negaranya sana, maka di Indonesia hanya untuk mencari keuntungan sesaat bagi broadcater penyelenggara, dan itu hanya menguntungkan satu pihak, lalu dimana posisi bakat yang mereka hasilkan? Sulit ditemukan...Tetap!

Bagaimanapun, American Idol tetap lebih layak ditonton dibandingkan dengan berbagai macam Idol2an di Indonesia saat ini. Apalagi kemasannya, tata panggungnya dan terutama Panel Juri yang  sekarang digawangi Mariah Carey, Randy Jakson, Nicki Minaj dan suami Nicole Kidman, Keith Urban.  Senang bertemu mererka via televisi ...

Siapa Juaranya? entahlah... tapi pasti seorang WANITA atau PEREMPUAN :P

Salam Idola,

;
;
=SachsTM=


Minggu, 14 April 2013

Pe(jabat)Malas Mundur, Jokowi - Ahok Disalahkan?


Saya kurang mampu memahami jalan pikiran busuk seorang Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husein Alaydrus yang menuding Jokowi dan Ahok secara bias atas mundurnya beberapa pejabat teras di DKI dari posnya.

Meskipun mundurnya Sekretaris Daerah (Sekda) Fadjar Panjaitan dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin dengan alasan nyaleg dan keduanya mengaku tidak memiliki masalah dengan kepemimpinan Jokowi-Ahok, masalah ini menjadi amunisi "gelap mata" legislator asal Partai Demokrat itu.

Menyalahkan Jokowi - Ahok atas kinerja mereka yang militan dan tidak kenal santai hingga menyebabkan pejabat pemalas berguguran dengan alasan masing masing sangat kontraproduktif dengan pesona keduanya dihadapan masyarakat DKI.

Pejabat yang terbiasa duduk manis di belakang meja sambil dilayani para "pembantu" bergelar Sarjana hingga Profesor mungkin akan terkena "gegar Budaya" hingga tidak kuat dengan kondisi yang membutuhkan penyesuaian yang ekstrim untuk mengimbangi cara Jokowi Ahok.

Bagi masyarakat, dimanapun di Indonesia ini, tidak butuh pejabat yang ongkang2 kaki seolah raja tak bermahkota. Dengan mengundurkan diri, daripada menjadi seonggok daging tak berguna tapi tetap menikmati gaji dari pajak rakyat, akan lebih baik bagi yang bersangkutan.

Jika ada kesempatan yang hilang karena berkurangnya peluang mengeruk uang negara dari proyek-proyek yang tidak pro-rakyat, maka lebih baik juga bagi mereka yang berjiwa korup untuk menjauhi pemerintahan ala Jokowi - Ahok.

Ahmad Husein Alaydrus atau yang biasa dipanggil Habib Husein memang kurang mengikuti perkembangan jaman di DKI karena penduduk Jakarta saat ini adalah yang dilayani oleh mereka yane merasa punya jabatan.

Pernyataan Habib Husein inilah yang tidak bisa dimengerti, apalagi dipahami oleh penulis, karena cara berpikir yang dipakai oleh sangat tidak lazim bagi seorang yang terpelajar.

"Saya kira begitu (kemunduran). zaman Sutiyoso dan Foke, ini tidak pernah terjadi,"(tempo.co)

 "Dalam aturannya, camat-lurah itu direkomendasikan wali kota dan disahkan gubernur, bukan lelang seperti itu," ujarnya.(masih di tempo.co)

Habib yang juga menyoroti  proses lelang jabatan camat-lurah menilai telah memotong satu generasi birokrat sehingga ada keresahan di kalangan aparatur pemerintahan. Disisi lain, Habib berharap Jokowi-Ahok segera berbenah serta mengubah gaya kepemimpinan menjadi lebih kalem dan tertib.

Soal lelang jabatan ini memang masih ada pro-kontra, tapi penjelasan yang diberikan oleh Guberdur dan Wakilnya diberbagai kesempatan perihal ini sangat  mudah untuk dimengerti sehingga cara berpikir dan telinga sang Habib perlu dipertanyakan.

Soal kepemimpinan, seperti kita ketahui gaya kepemimpinan yang "Kalem dan Tertib"  seperti Foke dan Bang Yos terbukti tidak bisa membenahi Jakarta dan birokrasinya. Dibutuhkan pemimpin yang "ugal-ugalan" untuk menyadarkan pejabat MALAS agar mau bekerja dan melayani rakyat.

Semoga Habib Husein menggunakan pikirannya dengan baik dan benar sehingga tidak terkesan membabi buta.

.
.
=SachsTM=

Rabu, 10 April 2013

Perang Korea Dipelupuk Mata.

Jumat lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan memerintahkan unit rudal jarak jauh bersiap untuk menyerang Amerika Serikat dan Korea Selatan. Amerika Serikat merespon dengan mengirimkan dua pesawat siluman B-2 bombers menuju Pangkalan Udara Osan yang berjarak sekitar 50 km sebelah selatan dari zona demiliterisasi (kira kira jarak Jakarta, Istana - Depok).

Sekilas, ini seperti bentuk lain dalam permainan kucing dan tikus, dimana Amerika Serikat dan Korea Utara telah terlibat perselisihan sejak Kim Il-sung mengambil alih Republik Demokrasi Rakyat Korea (Korea Utara) pada tahun 1948, dan semakin jengkel oleh Kim Jong-il ketika ia memangku jabatan pada 1994.

Hal ini  memberikan kita gambaran yang baik untuk mengenal lebih dekat alasan konflik kedua negara, terutama soal pandangan politik Korut dan bagaimana Kim Jong-un meneruskan tradisi perselisihan ini dengan Korea Selatan sebagai boneka AS sekaligus tembok diantara mereka.

Secara naluriah, Korea Selatan bukanlah target penghancuran Korut, bagaimanapun, Korsel adalah saudara sedarah sebagaimana kakak-adik yang sering bertikai. Keberadaan AS di Selatan ibarat bentuk lain yang sulit digambarkan bagi kedua Korea.

AS menggunakan Korsel sebagai sekutu untuk menghapuskan Korea Utara, sementara Korsel menggunakan AS sebagai Sahabat sehidup semati, dan Korea Utara memandang AS sebagai halangan yang membuat unifikasi Utara - Selatan menjadi tidak mungkin (Utara berharap Korea bersatu tanpa keterlibatan AS).

Selain keterlibatan Militer AS dalam latihan perang dengan Korsel, kegelisahan Korea Utara bukan hanya karena provokasi permainan perang di Selatan, tapi juga kebijakan AS yang oleh Obama dikenal dengan "Poros ke  Asia". Peran AS di Asia semakin meningkat setelah China, ASEAN dan India menggeliat sementara sekutu AS di Eropa sedang lunglai.

Perselisihan Korut dan AS sejak perang Korea mereda (secara teknis masih dalam keadaan perang), maka reaksi pemimpin muda Kim Jong-un atas segala embargo dan resolusi PBB untuk negaranya bukanlah hal yang mengejutkan.

Obama boleh dikatakan gagal total dam kebijakannya terhadap Utara, apapun yang dilakukan AS selalu berhasil dianggap sebagai angin lalu oleh Pyongyang  karena tidak menjauhkan negara itu dari ambisi Nuklir bahkan semakin jauh, Kim Jong-un berhasil meraih mimpi ayahandanya dengan mengirim roket ke orbit.

Tanda yang menegaskan bahwa Korea Utara mampu menjangkau Amerika (terutama negara-negara bagian di pantai Barat).

Pemimpin muda seperti Kim Jong-un teramat mudah untuk "digelitik" baik harga diri, ego, dan jiwa mudanya. Dan Amerika sejauh ini secara terbuka telah mengusik harga dirinya dengan latihan militer yang massive dengan Selatan.
Menggoyang ego-nya yang ingin lebih besar dari nama ayahnya dan kakeknya (Kim Jong-il, Kim Il Sung). dan Jiwa mudan seorang Kim Jong-un buka untuk dipermainkan ketika dia memegang kekuasaan yang besar atas segala sumber daya militer, senjata dan nuklir negaranya. Proyek instalasi nuklir Yongbyon yang diaktifkan kembali adalah bukti jiwa muda dan ego seorang Kim telah terusik dengan paksa oleh AS dan Korsel.

Kim Jong-un mungki orang gila dan semenjana yang tidak diperhitungkan oleh mereka yang memgang kendali di Gedung Putih maupun Pentagon. Tapi keberanian AS meremehkan kapasitas anak muda PyongYang adalah bentuk kepercayaan diri yang terlalu tinggi.

Itu bisa menjadi mimpi buruk AS kelak, ketika mereka juga pada saat yang sama mencoba mempermainkan Korea Selatan yang dipimpin oleh seorang wanita untuk pertama kalinya.

Benar,
Utara dipimpin anak muda ingusan, dan Selatan dipimpin seorang perempuan, maka AS sedang bermain perang perangan... Ini adalah kesempatan emas mereka (AS) untuk  menguasai Selatan secara mutlak dan melumpuhkan Utara selamanya.

Tujuan akhirnya?

Berhadapan langsung dengan China atau sedekat mungkin dengannya!!!

Jadi?
Buka Korea Utara yang ingin berperang, tapi Amerika yang sedang kehausan (perang), untuk meringankan beban dari kewajiban menumbuhkan ekonomi yang krisis dan menyelamatkan hegemoni mereka atas Asia. Dan yang paling malang adalah Korea Selatan, kenapa harus ada diantara mereka?
.
.
=SachsTM=

Sabtu, 06 April 2013

Mengaku Partai Demokrat, Bergaya Komunis



Segenap penggerak atau kader Partai Demokrat (PD) sepertinya masih harus belajar haluan partai itu lebih dalam lagi. Selain ideologi yang tidak jelas, PD sesuai namanya seharusnya adalah partai demokrasi tapi  tampak jauh dari demokrasi itu sendiri.

Partai dengan ideologi demokrasi tapi tidak memiliki jiwa demokrat, maka apa yang  kita dapat simpulkan kecuali 'komunisme'?. Ada beberapa argumen yang menguatkan gaya komunisme terhadap PD sesuai hasil KLB kemarin, meskipun penulis tidak begitu memahami "komunisme sejati", karena kondisi komunisme di Rusia, China dan Kuba termasuk Vietnam begitu berbeda dalam implementasi realitasnya. Perbedaan yang membuat banyak pengamat Barat juga sering kesulitan memberi gambaran utuh apakah Komunisme atau Sosialisme atau Marxisme sedang berlangsung.

Kegagalan Vital Partai Demokrat

Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Bali adalah bentuk kegagalan dalam berbagai aspek yang menimpa partai penguasa itu.

Kegagalan tersebut meliputi  kegagalan berdemokrasi. Dalam KLB memang desakan agar komando (Ketua Umum) berada ditangan SBY, sekilas suara kuat arus DPC dan DPD yang menginginkan SBY adalah bentuk demokrasi itu sendiri. Tapi apa yang terjadi adalah ketidakrelaan pemilik suara dalam KLB agar jabatan Ketua Umum berada ditangan orang yang pantas diberi kesempatan, dan itu adalah bentuk egoisme yang jauh dari kata demokrasi. Tidak ada pesaing dan persaingan (Azas suara rakyat).

Kondisi ini mengingatkan kita pada penunjukan  Xi Jinping oleh Partai Komunis Cina sebagai ketua mereka saat kongres tahun lalu. Pemilihan ini tidak serta merta menjadikan PKC disebut partai demoratis bukan?.

Kegagalan regenerasi juga menjadi faktor utama PD menjadi partai yang tidak bisa memilih seorang yang paling pantas diantara yang pantas memimpin partai itu. Seorang figur yang layak memimpin partai tidak selalu harus yang mampu menyatukan semua kader secara mutlak, tapi yang bisa diterima sebagian besar oleh mereka yang berkepentingan (azas suara terbanyak).

KLB Partai Demokrat tidak memberi ruang agar demokrasi berjalan sebagaimana mestinya dalam proses pemilihan ketua umumnya. PD terlalu panik akan elektabilitas mereka sehingga melupakan proses demokrasi itu sendiri dan itu adalah bentuk kegagalan sebuah partai yang menyandang nama Demokrat.

Kegagalan regenerasi ini juga berkaitan erat dengan kegagalan berdemokrasi lainnya, yaitu bahwa PD seolah menghindari keberadaan faksionalitas dalam sebuah organisasi. Sebuah partai yang berani menyandang embel-embel demokat/demokrasi seharusnya tidak menghindari perbedaan pendapat atau faksi faksi. Apa gunanya kata demokrasi jika tidak boleh/mau berbeda pendapat?

Keberadaan berbagai faksi/kelompok dalam sebuah organisasi atau partai tidak bisa dihindarkan, namun begitu keputusan suara terbanyak sudah didapat maka semua yang berbeda sebelumnya harus menghormati dan mengikuti pilihan yang terbanyak tadi. Menghindari keberadaan faksi dalam sebuah partai modern adalah bentuk lain dari kegagalan demokrasi.

Dalam pemilihan SBY sebagai Ketua Umum PD memang terdapat suara yang secara aklamasi memilih beliau, namun suara aklamasi adalah bentuk yang tanpa proses. Mereka yang punya potensi atau niat meramaikan pemilihan ketua partai  itu terlalu segan untuk bersaing dengan patron mereka. Ada juga yang tidak ingin dianggap membangkang atau sebagian lain terlalu patuh sebagai bagian dari kondisi yang mengkultuskan seorang SBY.

Disisi lain, memang kader PD dalam kondisi yang penuh kekhawatiran. Mereka belum mampu  melepaskan diri dari bayang bayang akan kehilangan kekuasaan dalam pemilu 2014 mendatang menurut hasil jajak pendapat.

Kekhawatiran merekalah (kader Demokrat) yang menumpuk diatas bahu seorang SBY.
Ketidakmampuan mereka dalam mengembangkan partai telah menjadikan SBY jadi 'pemain tunggal'. Egoisme dalam berorganisasi, rasa khawatir jauh dari kekuasaan serta ketidakrelaan jika orang lain menjadi ketua umum (merasa lebih hebat dari kader lain) menjadikan kader PD tanpa sadar telah mengarahkan SBY pada jalur 'penghancuran diri sendiri' (Self Destruction).

Apa yang bisa dilakukan seorang SBY (Sebagai ketua dewan pembina) jika orang orang yang dia bina selama ini tidak berkembang dengan baik? Kegagalan murid adalah kegagalan guru. Jika yang dibina tidak terbina dengan baik, maka sang pembinalah yang harus menanggung segalanya.

SBY dan PD mungkin bekerja keras dalam pencitraan yang selalu berusaha menonjolkan keberhasilannya selama menjabat sebagai Presiden. Akan tetapi SBY harus menerima kenyataan kegagalannya selama ini justru ter-ekspose (terlihat jelas) dari dalam 'kandangnya' yang berbanding lurus dengan kegagalan pertumbuhan ekonomi diatas enam persen dinikmati rakyatnya. Kegagalan ribuan trilliun APBN per-tahun mereduksi kemiskinan.

Partai Demokrat tetaplah sebuah partai yang hidup dialam demokrasi Indonesia, tapi partai itu sepertinya harus mengejar ketertinggalan mereka dari partai lain berkaca pada kegagalan diatas. Jika PD membudayakan cara instan seperti yang mereka tunjukkan pada KLB di Bali, maka PD harus meninjau kata "Demorat" dalam nama partai itu untuk diubah menjadi Sosialis atau Komunis.

Pemilihan SBY sebagai ketua partai adalah langkah mundur penuh kepanikan karena hasil lembaga survey, karena mental kader yang mudah jatuh pada lembah nista korupsi, ataukah PD memang hanya partai sesaat? Sesaat juara lalu terdegradasi alias bubar!!!
.
.

=SachsTM=

*Tulisan/opini ini hanya merujuk pada cara KLB ala PD di Bali, 2013.

Senin, 01 April 2013

Orion / Arion ( dewa-dewa bawahan )





Homerus menceritakan, bahwa Orion adalah anak Poseidon ( Neptunus ) dan Euryale, anak raja Minos. Cerita lain menamakannya anak seorang Boetia yang bernama Hyrieus dari Hyria.

Orion menjadi terkenal kerena kegemarannya pada ilmu bintang, yang dipelajarinya pada Atlas. Ia juga sangat gemar berburu. Ia sangat cakap, dan begitu tinggi sehingga ia masih keluar dengan kepalanya apabila berjalan di laut.

Ada cerita yang menyebutkan, bahwa orion menyeberangi laut dengan kepalanya keluar diatas permukaan air, Diana, yang ingin memamerkan kepandaiannya memanah kepada Apollo, dengan tidak sengaja memanah kepala Orion itu. Orion mati kena panah Diana itu. Karena ia terbunuh tanpa dosa, ia dijadikan dewa yang berkilau-kilauan di langit.

Orion juga mahir sekali dalam semua kepandaian Vulcanus. Ia membangun istana di bawah tanah untuk Neptunus, Aurora yang jatuh cinta padanya, akibat dinyalakan api cinta dalam kalbunya oleh Venus, menculiknya dan membawanya ke pulau Delos.

Menurut Homerus ia mati disana akibat kecemburuan, menurut pujangga lain, karena balas dendam dari pihak Diana/Artemis. Ia hendak memaksa dewi itu berlomba cakra bersama dia , dan dengan tangan kotornya ia telah membuka kerudung dewi. Diana mengeluarkan kalajengking dari dalam tanah, yang menggigit Orion sampai ia mati. Tetapi Diana lalu menyesal dan memohon kepada Jupiter supaya Orion ditempatkan di langit.

Di angkasa ia tetap melakukan seni berburu, sedangkan pada malam cerah ia terlihat mengembara bersama Diana dan anjing burunya di daerah tinggi itu.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More