Minggu, 04 April 2010

Untuk Ayah...


Hmmmm... ayah, ingin ku katakan kekagumanku saat ini
Ayah yang dulu buat aku bingung, kenapa aku tak bisa dekat
Karena kau sibuk di luar, bekerja untuk apa?
Ayah yang dulu buat aku bingung, kenapa selalu memarahi
Karena nilaiku berderet angka merah, apa pedulinya?
Ayah yang dulu buat aku bingung, selalu ingin mengaturku
Harus begini dan harus begitu, apa haknya?
Ayah yang dulu buat aku bingung, kenapa begitu terdiam tertunduk
Saat ibu bilang, minggu ini uangnya tak cukup
Ayah yang dulu buat aku kesal, membangunkan setiap subuh
Tak henti sebelum kami shalat dan bergegas olah raga

Ayah... disini, saat ini, aku baru merasakan, tak mudah menjadi sepertimu
Aku yang merasa lebih beruntung, masih merasa belum bisa menyamaimu
Aku masih saja bertanya, beginikah rasanya menjadi seorang ayah
Memiliki tanggung jawab bukan hanya pada diri sendiri
Tak henti dirundung perasaan ingin memastikan semuanya baik
Tak henti dirundung perasaan ingin memberikan keamanan bagi mereka
Tak henti dirundung perasaan ingin memberi kenyamanan bagi mereka
Tak henti dirundung perasaan khawatir ini dan itu
Terpaksa harus berada di luar rumah dari gelap hingga gelap
Pulang ke rumah dan masih harus mendengarkan keluh kesah mereka

Ayah, baru aku mengerti rasa khawatirmu
Baru aku mengerti rasa kegelisahanmu
Baru aku mengerti kenapa kamu tertunduk dan terdiam
Baru aku mengerti sikap kerasmu pada anak-anakmu
Baru aku mengerti bahwa menjadi ayah adalah sebuah pengabdian
Sebuah ibadah, memberikan dirimu, semuanya, untuk keluarga

Padamu, ayah, sekarang aku bercermin
Padamu, ayah, sekarang aku berusaha menjejaki
Ketegaran, ketabahan dan kesetiaamu untuk keluarga
Akan ku ingat selalu pesanmu, ayah...

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More