Putri
Diana membuat publik Inggris Raya khawatir, beliau mengunjungi sebuah
Rumah Sakit untuk bertemu dan berbincang dengan para penderita HIV/AIDS.
Putri bergelar Princess of Wales itu (sebelum bercerai dengan Pangeran
Charles) adalah seorang pionir yang mengubah persepsi dunia tentang
penyakit ini dengan bersentuhan dan berjabat tangan dengan para
terinfeksi. Sebagai orang penting dan terkenal, kekhawatiran rakyat
Inggris menjadi perhatian dunia tetapi Diana mengetahui lebih dari yang
dibayangkan bahwa tidak perlu khawatir dengan anggapan selama kita punya
pengatahuan yang cukup.
Aids
memang menakutkan tetapi bukan berarti kita harus memupuk phobia
terhadap pengidapnya. Citra pengidap Aids atau yang lebih kita umum
dikenal sebagai Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) juga sangat miring. Para
ODHA harus berjuang lebih dari sekedar bertahan menghadapi penyakit yang
menggerogoti tubuh mereka karena anggapan buruk masyarakat. Aids masih
dianggap sebagai penyakit orang tidak bermoral, busuk dan kebebasan yang
tidak terkendali.
Aids
memang menular, tetapi penderitanya tidak melulu karena seks semata.
Seks bebas masih menjadi media penyebaran virus HIV tertinggi, tetapi
penggunaan jarum suntik narkoba juga berperan besar. Demikian juga ibu
hamil pada janinnya. Oleh karenanya, ODHA tidak selalu soal moralitas
melainkan ketidaktahuan yang bukan merupakan kesengajaan.
Ketidaktahuan jauh lebih menakutkan daripada penyakit itu sendiri.
Jika
kita sudah terbiasa berpikir positif, maka prasangka terhadap seorang
ODHA akan sangat kecil. Prasangka buruk yang kecil akan memudahkan kita
hidup berdampingan secara sehat. Seorang ODHA juga akan mudah terbuka
dan bahkan kita bisa jadikan sebagai pendamping penyuluhan dengan
pengalamannya.
HIV
adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, yang setelah melalui
masa inkubasi antara 5 hingga 10 tahun akan menjadi Aids. Aids sendiri
masih diperdebatkan sebagai sebuah penyakit atau sindrom. Sindrom
kehilangan kekebalan tubuh inilah yang menyebabkan penderita mudah
terserang penyakit dan sulit sembuh karena tidak punya pertahanan.
Artinya Aids adalah sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat melawan
penyakit yang ada dan datang serta tidak mampu memulihkan diri dari
keadaan sakit itu.
Memahami
cara penularan Aids sangat penting agar kita tidak perlu khawatir hidup
berdampingan dengan ODHA. Mencari tahu sifat Aids dalam peranannya
melemahkan seorang terpapar juga teramat penting untuk memahami seorang
ODHA karena setiap ODHA bisa berbeda dalam sakitnya dan kebutuhannya.
Hal ini akan sangat membantu kita untuk tidak menjauhi ODHA tanpa harus
ikut terpapar/terkena.
Satu
hal yang pasti ODHA butuh lingkungan yang sehat dan ramah untuk
mendukung mereka menghadapi hari hari penuh pantangan dan tekanan. ODHA
bisa sangat berbahaya jika sampai frustasi dan merasa disisihkan yang
bisa memicu niat mereka untuk membalas dan menyebarkan virus yang mereka
idap.
Penyebaran
virus HIV adalah lewat pertukaran cairan tubuh antara pengidap dengan
yang lain. Pertukaran cairan ini bisa melalui hubungan intim biasa, luka
terbuka, jarum suntik dan atau air susu ibu.
Pencegahan
penularan HIV/Aids tentu tidak jauh dari penyebarannya. Seperti setia
pada pasangan, tidak mempraktekkan hubungan seks menyimpang, menjauhi
narkoba dan mengubah perilaku yang beresiko terkena HIV/Aids.
Ada juga upaya membangun lokalisasi karena penyebaran virus HIV akibat
prostitusi ternyata sangat tinggi. Lokalisasi diharapkan dapat membantu
pemerintah mendata penderita potensial dan berkampanye seks sehat dengan
kondom lebih efektif. Lokalisasi juga dianggap.dapat memuluskan niat
pemerintah menerapkan hukum perjinahan diluar tempat yang dimaksud
dengan lebih keras seperti di Malaysia dan beberapa negara di Timur
Tengah. Artinya seseorang akan terkena hukuman yang sangat berat apabila
terbukti berjinah diluar tempat lokalisasi yang sudah ditentukan.
Sayangnya
lokalisasi ditentang berbagai pihak dengan berbagai alasan yang juga
sangat masuk akal seperti HAM, adat kebudayaan timur dan moralitas
agama. Meskipun sulit bagi khalayak umum membantah bahwa praktek
prostitusi jadi liar, menyebar dan terselubung di hampir setiap wilayah.
Kerjasama dan kesepahaman berbagai pihak diperlukan bukan hanya untuk menerima keberadaan HIV/Aids tetapi juga penyebarannya.
Putri
Diana menginspirasi kita bahwa menjauhi ODHA sesungguhnya menjauhkan
kita dari pengetahuan yang bermanfaat bagi kita dan lingkungan sekitar.
Mereka bukan makhluk asing sehingga tidak untuk di-alienasi. dan ketakutan kita pada penderita virus yang belum
ditemukan obatnya itu akan memperburuk keadaan. ODHA tetaplah manusia
biasa yang miliki perasaan dan masalalu mereka bukanlah gambaran mereka
kedepan sepertihalnya kita semua. Keramahan dan ketulusan kita adalah
obat yang paling manjur untuk saat ini dan mungkin seterusnya.
0 komentar:
Posting Komentar