Rabu, 04 Desember 2013

ODHA Bukan Alien


Putri Diana membuat publik Inggris Raya khawatir, beliau mengunjungi sebuah Rumah Sakit untuk bertemu dan berbincang dengan para penderita HIV/AIDS. Putri bergelar Princess of Wales itu (sebelum bercerai dengan Pangeran Charles) adalah seorang pionir yang mengubah persepsi dunia tentang penyakit ini dengan  bersentuhan dan berjabat tangan dengan para terinfeksi.  Sebagai orang penting dan terkenal, kekhawatiran rakyat Inggris menjadi perhatian dunia tetapi Diana mengetahui lebih dari yang dibayangkan bahwa tidak perlu khawatir dengan anggapan selama kita punya pengatahuan yang cukup.



Aids memang menakutkan tetapi bukan berarti kita harus memupuk phobia terhadap pengidapnya. Citra pengidap Aids atau yang lebih kita umum dikenal sebagai Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) juga sangat miring. Para ODHA harus berjuang lebih dari sekedar bertahan menghadapi penyakit yang menggerogoti tubuh mereka karena anggapan buruk masyarakat. Aids masih dianggap sebagai penyakit orang tidak bermoral, busuk dan kebebasan yang tidak terkendali.

Aids memang menular, tetapi penderitanya tidak melulu karena seks semata. Seks bebas masih menjadi media penyebaran virus HIV tertinggi, tetapi penggunaan jarum suntik narkoba juga berperan besar.  Demikian juga ibu hamil pada janinnya. Oleh karenanya, ODHA tidak selalu soal moralitas melainkan ketidaktahuan yang bukan merupakan kesengajaan.

Ketidaktahuan jauh lebih menakutkan daripada penyakit itu sendiri.

Jika kita sudah terbiasa berpikir positif, maka prasangka terhadap seorang ODHA akan sangat kecil. Prasangka buruk yang kecil akan memudahkan kita hidup berdampingan secara sehat. Seorang ODHA juga akan mudah terbuka dan bahkan kita bisa jadikan sebagai pendamping penyuluhan dengan pengalamannya.

HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, yang setelah melalui masa inkubasi antara 5 hingga 10 tahun akan menjadi Aids. Aids sendiri masih diperdebatkan sebagai sebuah penyakit atau sindrom. Sindrom kehilangan kekebalan tubuh inilah yang menyebabkan penderita mudah terserang penyakit dan sulit sembuh karena tidak punya pertahanan. Artinya Aids adalah sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat melawan penyakit yang ada dan datang serta tidak mampu memulihkan diri dari keadaan sakit itu.

Memahami cara penularan Aids sangat penting agar kita tidak perlu khawatir hidup berdampingan dengan ODHA. Mencari tahu sifat Aids dalam peranannya melemahkan seorang terpapar juga teramat penting untuk memahami seorang ODHA karena setiap ODHA bisa berbeda dalam sakitnya dan kebutuhannya. Hal ini akan sangat membantu kita untuk tidak menjauhi ODHA tanpa harus ikut terpapar/terkena.

Satu hal yang pasti ODHA butuh lingkungan yang sehat dan ramah untuk mendukung mereka menghadapi hari hari penuh pantangan dan tekanan. ODHA bisa sangat berbahaya jika sampai frustasi dan merasa disisihkan yang bisa memicu niat mereka untuk membalas dan menyebarkan virus yang mereka idap.

Penyebaran virus HIV adalah lewat pertukaran cairan tubuh antara pengidap dengan yang lain. Pertukaran cairan ini bisa melalui hubungan intim biasa, luka terbuka, jarum suntik dan atau air susu ibu.
Pencegahan penularan HIV/Aids tentu tidak jauh dari penyebarannya. Seperti setia pada pasangan, tidak mempraktekkan hubungan seks menyimpang, menjauhi narkoba dan mengubah perilaku yang beresiko terkena HIV/Aids.
Ada juga upaya membangun lokalisasi karena penyebaran virus HIV akibat prostitusi ternyata sangat tinggi. Lokalisasi diharapkan dapat membantu pemerintah mendata penderita potensial dan berkampanye seks sehat dengan kondom lebih efektif. Lokalisasi juga dianggap.dapat memuluskan niat pemerintah menerapkan hukum perjinahan diluar tempat yang dimaksud dengan lebih keras seperti di Malaysia dan beberapa negara di Timur Tengah. Artinya seseorang akan terkena hukuman yang sangat berat apabila terbukti berjinah diluar tempat lokalisasi yang sudah ditentukan.

Sayangnya lokalisasi ditentang berbagai pihak dengan berbagai alasan yang juga sangat masuk akal seperti HAM, adat kebudayaan timur dan moralitas agama. Meskipun sulit bagi khalayak umum membantah bahwa praktek prostitusi jadi liar, menyebar dan terselubung di hampir setiap wilayah.
Kerjasama dan kesepahaman berbagai pihak diperlukan bukan hanya untuk menerima keberadaan HIV/Aids tetapi juga penyebarannya.

Putri Diana menginspirasi kita bahwa menjauhi ODHA sesungguhnya menjauhkan kita dari pengetahuan yang bermanfaat bagi kita dan lingkungan sekitar. Mereka bukan makhluk asing sehingga tidak untuk di-alienasi.  dan ketakutan kita pada penderita virus yang belum ditemukan obatnya itu akan memperburuk keadaan. ODHA tetaplah manusia biasa yang miliki perasaan dan masalalu mereka bukanlah gambaran mereka kedepan sepertihalnya kita semua. Keramahan dan ketulusan kita adalah obat yang paling manjur untuk saat ini dan mungkin seterusnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More