Bibi Bertangan Satu

Anak semata wayangnya benci dia. Dia tampak seolah sangat memalukan. Dia memunguti bulir padi dan buah sawit yang rontok untuk mempertahankan kehidupan mereka.

Pembunuhan Lanza

Amerika menjabat tangan anda dengan hangat tapi menyembunyikan belati dibalik punggung mereka..

Secangkir cokelat

entah, tapi ada sedih yang tersisa ... ada rasa yang tertinggal ... di ujung jari, ujung lidah, dan pelupuk mata ... entah, ada sebersit wajah, dan ubin-ubiin putih

Asal mula Danau Toba ( Legenda )

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kesendirian dalam merenung

Bening dan lembut Meliuk indah seolah bayangan Putri sungai dengan mata air kecilnya Cantik… bak teratai bermahkota mawar

Jumat, 30 April 2010

Pernah bersama, aku memilih pergi

Di awali pencarian eksternal drive di sebuah pusat perbelanjaan. Akhirnya pun terjadi obrolan-obrolan singkat melalui email. Berikutnya hobi memakan buah rambutan di waktu subuhpun menghiasi setiap guyonan. Perkenalan pun berlanjut dan akhirnya kepercayaan itupun mulai timbul, curhat tentang sesuatu yg pribadipun sudah tak khawatir. Ketika kepercayaan itu semakin besar akhirnya runtuh karena "nada tinggi" yg sangat menyakitkan, judgment sepihak yg sangat kejam.

Akhirnya gw-pun memilih untuk pergi dan meninggalkannya. Ya sekarang gw sudah pergi dan meninggalkannya, berat memang namun itu adalah hal terbaik yg harus gw lakukan. Lupakan hutang/janji itu karena gw tau itu hanyalah kebohongan. Dan elu gak perlu untuk menepatinya. Rasa ini telah mati.

Gw harap elu tau, salah satu diantara kita harus pergi dan mengakhiri semua ini, dan gw memilih pergi.
Thx 4 every single thing.

Rabu, 14 April 2010

Bone of my bone

Bertahun - tahun aku minta kepada Allah seorang pasangan, seseorang yang mampu menjadi pendampingku menjalani fase-fase lanjut dari perjalanan hidupku.

Aku tidak hanya meminta seorang pasangan, tetapi bahkan menjelaskan pula pasangan seperti apa yang aku inginkan. Aku ingin seseorang yang baik, lemah lembut, pemaaf, penuh cinta, jujur, penuh damai, baik hati, penuh pengertian, menyenangkan, hangat, cerdas, humoris dan dapat dipercaya.

Suatu malam dalam doa Allah berbicara dihatiku dan berkata “hambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan”. Aku bertanya, Kenapa ya RABBI?” Allah menjawab, “karena Aku adalah Tuhan Yang Adil dan Tuhan Kebenaran dan semua yang Aku lakukan adalah adil dan benar.

Aku bertanya, “ya RABBI, aku tidak mengerti mengapa aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku minta dariMu.” Ia menjawab, “akan Aku jelaskan………….., adalah tidak adil dan benar bagiKu untuk mengabulkan permintaanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan dirimu sendiri.”

“Adalah tidak adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh cinta kepadamu apabila kadang-kadang engkau masih penuh kebencian, atau seseorang yang baik hati apabila kadang engkau bisa kejam, seseorang yang pemaaf, sementara engkau menyimpan dendam, seseorang yang sensitive, sedangkan engkau tidak begitu peka, seseorang yang jujur sementara engkau sering berdusta…….”

Ia berkata kepadaku, “daripada menghabiskan waktu untuk mencoba mencari seesorang atau berharap Aku akan memberikan seseorang dengan segala kualitas yang kamu cari, lebih baik engkau mengijinkan Aku memanfaatkan waktu yang tersisa ini untuk membuatmu menjadi orang seperti yang kau cari. Karena Aku tidak dapat memberikan kepadamu yang bukan dirimu. Dan apabila engkau mengijinkan Aku bekerja dalam jiwa dan rohanimu dan membentuk hatimu sesuai keinginanKu maka jika suatu saat nanti engkau mampu memformulasikan rasa sayang, rasa maaf, perhatian, rasa kasih, harapan, kepekaan dan tanggung jawab membentuk satu kesatuan dan apabila engkau melihat seseorang yang Ku-sediakan bagimu…..., engkau akan mampu berkata seperti ketika Hawa Ku-ciptakan untuk menemani Adam…….

“Dia adalah tulang dari tulang rusukku dan daging dari daging tubuhku, “Bone of My Bone” dan kamu akan melihat pribadimu di dalam diri dia dan kalian berdua akan menjadi satu rangkaian dalam jalinan untuk bersama-sama berlayar menuju satu pelabuhan abadi.”

Selasa, 13 April 2010

Pengamen buta

Di depan gerbang suatu jembatan di salah satu kota Eropa, duduklah seorang peminta-minta yang buta. Untuk mencari nafkahnya, ia setiap hari duduk disitu sambil memainkan biola nya yang sudah usang. Didepannya terletak kaleng kosong yang diharapkannya orang-orang yang lalu lalang merasa iba terhadapnya, dan melalui musik biola-nya, orang-orang akan memberinya sedikit uang. Begitulah pengemis miskin ini melakukan kebiasaannya setiap harinya.

Pada suatu hari, seseorang yang berpakaian sedikit rapi, berjubah panjang, datang menghampiri pengemis tadi dan meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya. Tentu saja dengan sigap pengemis itu menolak, dan berkata "Tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal !".

Pendatang ini tidak putus asa, dan terus membujuk si pengemis agar mau meminjamkannya biola tersebut hanya untuk sebuah lagu. Sepertinya ada rasa kepercayaan pada pengemis buta itu, dan dengan perlahan ia memberikan biola tuanya kepada pendatang tersebut.

Pendatang tersebut mengambil biola tersebut, dan mulai memainkan sebuah lagu dengan begitu merdu. Suara biola yang begitu halus ditangan si pendatang membuat orang yang lalu lalang berhenti dan mereka mulai berkeliling mengelilingi si pendatang dan pengemis tersebut.

Begitu merdunya lagu dan bagusnya permainan biola si pendatang tersebut membuat semua orang terdiam, dan si pengemis buta ternganga tanpa dapat berkata-kata. Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan uang dan lagu demi lagu telah dimainkan oleh si pendatang tersebut.

Akhirnya iapun harus menyelesaikan permainannya, dan sambil mengucapkan terimakasih, ia mengembalikan biola tersebut kepada si pengemis. Si pengemis sambil berurai air mata, dan dengan gemetar bertanya: "Siapakah anda orang budiman?". Si pendatang tersenyum dan dengan perlahan menyebutkan namanya "Hamba"

Ada sebuah jaminan berkah bagi siapa saja yang mau menyerahkan tenaganya, hartanya, talentanya, kepada sang pencipta yaitu Tuhan Yg Maha Esa.

Minggu, 11 April 2010

maya_chichen_itza




Selasa, 06 April 2010

Berbagi

Kita hidup bersama-sama orang lain. Namun demikian, dalam hidup
bersama, kita juga diminta untuk berbagi.

Berbagi artinya ketulusan hati kita untuk memberikan kebahagiaan bagi
sesama. Berbagi kebahagiaan dalam pengertian ini bukan berarti memberi
sesuatu dalam bentuk materi, melainkan juga dalam bentuk non materi,
seperti memberi semangat, hiburan, dukungan, dsb.

Banyak sekali kesusahan di dunia ini yg dapat teratasi apabila kita
mau berbagi. Persoalannya, apakah ada motivasi kita utk berbagi ?
Sebab, haruslah diakui bahwa seringkali justru kita tidak mau berbagi.
Kemudian, mengapa kita tidak mau berbagi ? Jawabannya ada di dalam
diri kita sendiri, yaitu karena kita sudah ada ketidakpedulian
terhadap sesama. Rasa tidak peduli ini muncul karena kita tidak pernah
berpikiran positif terhadap yang lain. Berpikir positif ini muncul
juga karena adanya kepura-puraan orang lain yang menggunakan selimut
penderitaan supaya mendapat belas kasih.

Kita sebaiknya bercermin dari mereka dan
melihat ke dalam diri sendiri apakah kita berbagi dengan tulus atau
tidak.

Minggu, 04 April 2010

Untuk Ayah...


Hmmmm... ayah, ingin ku katakan kekagumanku saat ini
Ayah yang dulu buat aku bingung, kenapa aku tak bisa dekat
Karena kau sibuk di luar, bekerja untuk apa?
Ayah yang dulu buat aku bingung, kenapa selalu memarahi
Karena nilaiku berderet angka merah, apa pedulinya?
Ayah yang dulu buat aku bingung, selalu ingin mengaturku
Harus begini dan harus begitu, apa haknya?
Ayah yang dulu buat aku bingung, kenapa begitu terdiam tertunduk
Saat ibu bilang, minggu ini uangnya tak cukup
Ayah yang dulu buat aku kesal, membangunkan setiap subuh
Tak henti sebelum kami shalat dan bergegas olah raga

Ayah... disini, saat ini, aku baru merasakan, tak mudah menjadi sepertimu
Aku yang merasa lebih beruntung, masih merasa belum bisa menyamaimu
Aku masih saja bertanya, beginikah rasanya menjadi seorang ayah
Memiliki tanggung jawab bukan hanya pada diri sendiri
Tak henti dirundung perasaan ingin memastikan semuanya baik
Tak henti dirundung perasaan ingin memberikan keamanan bagi mereka
Tak henti dirundung perasaan ingin memberi kenyamanan bagi mereka
Tak henti dirundung perasaan khawatir ini dan itu
Terpaksa harus berada di luar rumah dari gelap hingga gelap
Pulang ke rumah dan masih harus mendengarkan keluh kesah mereka

Ayah, baru aku mengerti rasa khawatirmu
Baru aku mengerti rasa kegelisahanmu
Baru aku mengerti kenapa kamu tertunduk dan terdiam
Baru aku mengerti sikap kerasmu pada anak-anakmu
Baru aku mengerti bahwa menjadi ayah adalah sebuah pengabdian
Sebuah ibadah, memberikan dirimu, semuanya, untuk keluarga

Padamu, ayah, sekarang aku bercermin
Padamu, ayah, sekarang aku berusaha menjejaki
Ketegaran, ketabahan dan kesetiaamu untuk keluarga
Akan ku ingat selalu pesanmu, ayah...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More