Senin, 24 Desember 2012

Pembunuhan Lanza


Dunia selalu dibuat terkejut manakala Amerika mengalami hal buruk dalam kehidupan masyarakat mereka. Entah itu soal kehidupan sesama jenis yang menuntut untuk menikah, aborsi yang ingin menjadi primadona bagi wanita yang meletakkan kelaminnya dimana-mana,  sampai penyerangan 9/11 hingga serentetan pembunuhan massal.

Soal pembunuhan massal terakhir, semua kita setidaknya sudah mengetahui melalui berita lokal maupun media barat. Penting bagi Amerika untuk menjelaskan masalah ini untuk konsumsi internasional dan untuk kehormatan mereka. Bukankah mereka katanya negeri yang beradab?

Sampai hari ini, saya belum mengerti dengan istilah “negeri impian” yang disematkan bagi Amerika Serikat. Dibanding saudara kembarnya, Kanada, saya melihat AS sebagai negara yang besar karena media dan militernya saja. Soal kenyamanan, sepertinya hanya ilusi semata.

Ketenangan dan kenyamanan bagi warga negara AS  bisa diibaratkan seperti ketenangan di Taman Pemakaman Umum. Tenang, tapi serasa ada sesuatu yang mengganjal, kaku cenderung rikuh.
Jika hukum begitu superior di Amerika sana, lalu kenapa hukum tidak menjamin keamanan warganya hingga  masing-masing harus memiliki senjata mematikan?

Jika keteraturan dan penghormatan akan hak orang lain begitu solid, mengapa warga AS merasa terancam?
Ada yang salah dengan Amerika. Semua sikap dan laku mereka tampaknya semu dan sandiwara belaka. Kita tidak melihat ada keramahan dan rasa sosial yang tinggi sebagai sebuah lambang peradaban, melainkan kecurigaan akan orang lain selain keluarga dekat.

Bahwa para pelaku penembakan adalah mereka yang sakit hati, sakit jiwa atau sakit mental atau apalah namanya, barangkali kita  bisa menilai sekedar kulit luarnya saja. Tentang sikap Amerika selama ini di dunia internasional.

Amerika menjabat tangan anda dengan hangat tapi menyembunyikan belati dibalik punggung mereka.
Saya teringat tentang sebuah dialog singkat tokoh jagoan asal Hollywood. Spiderman. Pamannya mengingatkan bahwa “Kekuatan yang besar memerlukan tanggung jawab yang besar” sekalipun si paman belum tahu bahwa keponakannya adalah seorang superhero.

Kalimat pendek ini seperti menggugat sekaligus mengingatkan setiap warga Amerika tentang senjata yang mereka miliki.
Seperti seorang pendekar silat, memiliki kesaktian adalah sebuah kehinaan jika hanya untuk menindas orang lain.

Terlepas dari belati yang terselip dalam kehangatan jabat tangan orang barat, kita mungkin melihat bahwa mereka yang merasa banyak harta atau mapan dari segi kehidupan ternyata memiliki kekosongan.

Kekosongan dalam diri hingga tidak mudah mempercayai orang disekitarnya. Mereka selalu merasa terancam karena sandang yang melekat dan selalu merasa tidak mampu mengendalikan situasi.
Disinilah letak kekurangan kehidupan bermasyarakat ala Amerika. Kekosongan yang ternyata tidak mampu diisi oleh harta benda, dan mereka butuh ketenangan dengan menyimpan beberapa macam senjata dalam laci mereka.

Senjata yang mudah melesat dan mencabut nyawa siapapun yang malang nasibnya. Senjata yang merupakan kekuatan bagi pemiliknya itu jika tidak diiringi tanggung jawab, maka tragedi adalah berita utama berikutnya.
Senjata sakti mandraguna yang  tidak diringi tanggung jawab. Entah kenapa pula seorang guru wanita butuh tiga senjata dirumahnya, dan anaknya sendiri menggenapi pameo “senjata makan tuan” yang terkenal itu.

Tidak ada jaminan bahwa ini akan menjadi penembakan massal terakhir.
Bagaimanapun, untuk keluarga para korban, kami ucapkan Turut Berduka. Semoga Tabah.


=Si NyalirR=

Original Post : Ruang Hampa Amerika

 
I got your emails
You just don’t get females
Now, do you?
What’s in the heart
Is not in your head
Anyway

Mate, you’re too late
And your weren’t worth the wait
Now, were you?
It’s out of my hands
Since you blew your last chance
When you played me

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

Baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

When I found out
How you messed me about
I was broken
Back then I believed you
Now, I don’t need you
No more

The pic on your phone
Proves you weren’t alone
She was with you, yeah
Now, I couldn’t care
That who what or where
We’re through

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

Baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

Gonna have to cry me out
Gonna have to cry me out
Boy, there ain’t no doubt
Gonna have to cry me out

Won’t hurt a little bit
Boy, better get used to it
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

Listen, I got the emails
I got the text
The answer’s still the same
It’s the way it is
I got to go

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

Baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

You’ll have to cry me out
You’ll have to cry me out
The tears that I’ll fall
Mean nothing at all
It’s time to get over yourself

‘Cause baby, you ain’t all that
Maybe, there’s no way back
You can keep talking
But, baby, I’m walking away

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More