Sekarang sudah pukul 01.13 WIB saat saya
mulai menulis artikel ini. Tanggalnya tentu saja 21-12-2012. Tanggal
yang ditunggu-tunggu sebagian besar penduduk dunia. Untuk belahan bumi
lain tentu sekarang masih belum menikmati hari baru.
Sadar atau tidak, percaya atau cuek,
secara tidak langsung kita terpengaruh dengan kehebohan isu kiamat yang
“rencananya” terjadi hari ini. Saya membayangkan banyak yang ketar
ketir, sementara pemerintah China begitu ‘kesal’ dengan para penyebar
isu kiamat disana.
Saya melihat langit , bintang bintang
sesekali ditutupi awan hitam. Musim hujan begini, bintang di atas sana
masih saja dengan setia mencoba menyampaikan cahayanya ke seluruh
semesta.
Dengan segala “pengkhianatan” yang selalu saya lakukan kepada Tuhan, saya menyerahkan semua kepada Yang Menciptakan bumi ini.
Soal percaya bahwa ini adalah hari itu? setidaknya sampai sekarang ketika tulisan ini saya ketik, saya masih bernafas dengan nikmat walaupun agak flu…
Saya memiliki sebuah interpretasi atau tepatnya tuduhan kepada mereka yang percaya bahwa hari ini adalah hari penghakiman itu.
Misalnya, dengan resesi ekonomi yang dialami beberapa negara sekuler, sebagian kecil dari mereka tampaknya begitu frustasi sehingga “berharap” hari kiamat terjadi sekarang juga, sehingga mereka bisa dengan rela meninggalkan bumi ini tanpa harus bunuh diri. Mereka mungkin terlalu lelah dengan hidup ini karena tuntutan sehari-hari semakin meningkat.
Ada juga yang mungkin kurang percaya kepada Tuhannya, sehingga mereka mempercayai bahwa kiamat adalah rahasia Langit yang bisa diketahui oleh suku Maya. Saya jadi berpikir seberapa hebatnya suku Maya sehingga Tuhan mengijinkan rahasiaNya diketahui oleh manusia?.
Bagaimanapun, masih ada 22 jam lebih untuk melewati hari ini. Hari yang semakin mendekatkan kita dengan Natal dan Tahun baru. Hari dimana kita sebaiknya mulai menulis secara urut tentang resolusi atau target kita di tahun depan alih alih memikirkan kiamat yang bukan urusan kita.
Kiamat itu urusan Tuhan, siap atau
tidak, sekarang atau besok, lusa atau tahun depan, itu bukan urusan
manusia. Sebab, kita hanya mencoba menjalani hidup selama masih tersedia
bumi yang layak dihuni oleh manusia.
=Si NyalirR=
Original post: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/12/21/selamat-hari-kiamat-brosis-517734.html
0 komentar:
Posting Komentar