Rabu, 12 Desember 2012

Akulah pengecut cinta

Hampir aja telpon terjatuh dari peganganku. Di ujung sana teman ku teriak teriak: “Gue harus gimana Die?...please your input, gue hilang akal nih!”
Seorang cowok lagi minta dia jadi pacarnya, dan lagi nunggu keputusannya.

Aku bilang: “Terserah kaulah, kan kau yang tahu isi hatimu!”
*Secara urusan cinta gue juga lagi ribet :(

Temanku: “Tapi gue nggak yakin benar apa gue benar-benar cinta dia ato nggak?”

Aku: "Woii manusia aneh….itu sih gampang, apa yang kau rasakan saat ketemu dia?
kalau yang mengembang hatimu..ya..berarti kau cinta dia…tapi kalau yang mengembang itu lobang hidung- mu..pikirin lagi dah”

Temanku: “kambing loe, gue lagi serius nih!”

Aku: “Lha aku lebih serius lagi, kata orang, orang yang lagi jatuh cinta itu berkurang nalarnya, jadi bego…nah kau kan jadi bego sekarang? berarti kau cinta dong sama dia..ya udah, terima aja. Kapan traktirannya nih?”

Deggg! !!!! Dadaku serasa di ditimpa 13,4 ton semen padang. Untungnya masih kurang dari 14 ton kalo nggak pasti gepeng seketika.

Aku: “Udah..gak usah tunda-tunda, langsung trima aja dan mulai ucapkan ''''sayang!?!?!!”

Temanku: “Die…ntar elo tolong kasih masukan ya…ini soalnya pacaran gue yang pertama”

Aku: “Repot kali kau ini, mw pacaran aja ngerepotin orang. Memangnya aku penasehat cinta? Dasar udik. Btw, pacaran itu ibarat sekolah bro…loe kudu siap buat terima pelajaran, buat PR, trus juga ada ujiannya.” sok ngajarin juga akhirnya hehe...

Temanku: “Maksudnya gimana?”

Untung dia nggak liat muka aku yang sudah bertekuk 27, pucat bening bagai rembulan kesiangan ( haha.. lebay mode on ). Sudah kurang tidur, lelah, memelas……mengkerut lagi. Salah satu keuntungan bicara via telpon.

Aku: “Yang terbaik yang bisa ngajarin kau….ya cowokmu itu nantinya. Kau minta dia ajalah yang ngajarin gimana berpacaran” Tenggorokanku sedikit kering.

Temanku: "Oke deh pren.. gue terima aja deh klw gitu ya?! tengks berat neh. Elo emang sobat gue yang d best ever dah haha... tunggu kabar berikut ye.." suaranya terdengar riang gembira ringan melayang.

=============

What have my done? Bukankah dia yang ku impikan selama ini? bukankah aku yang harus memilikinya? tapi...
seharusnya aku senang dengan kebahagiannya sekarang, senang dia sudah mulai pacaran, senang dia sudah menemukan seseorang yang menarik perhatiannya.

Ada ketidak-relaan di hatiku. Ada sesuatu yang menggoda komitmenku untuk tidak merusak persahabatan ini.

Hmmm.. aku seorang pengkhianat kalau sampai menghalangi seseorang mendekatinya sementara aku hanya "dekat" dengannya tanpa berani "mendekatinya".
+++++++++++++++++


Tiga hari berselang.

Gue di ajak ke acara pernikahan anak pemilik expor-impor di Tiara cc.

Aku: " Hei.. kemana si do'i?!”

Temanku: “Gue mau ajak elo aja deh... gw takut salah tingkah klw jalan bareng dia. Sekalian ntar gue traktir elo habis ini….elo memang benar benar professor cinta.”

Aku: “Bah... bikin cemburu orang aja kau ini...hmmmmm ……wait..aku tebak ya……akhirnya si cungkring menemukan cinta….cihuii!!…pantas aja makin segar malam ini”

Temanku: “Serius Die….waktu gue bilang iya ke dia, hati gue jadi plong dan damaiiiiiiiiiiiiiii iiiiii banget…. memang gue cinta dia… tapi gue pegang dada gue, hati gue kog nggak mengembang seperti yang elo bilang ya?”

Aku: “Waduh…berarti lobang idung-mu yang mengembang?”

Temanku: “Kambing genittt….elo ngomong mengembang melulu….btw, nasihat elo benar benar
ampuh. Waktu gue bilang, gue baru pertama kali pacaran dan minta dia untuk mengajari gue gimana mencintai dan pacaran…dia bilang," 'kamu adalah makhluk idaman yang saya nantikan selama ini'"..karena kebanyakan yang dia temui selalu dengan banyak tuntutan. Intinya…..”

Aku: “ Ok OK OK…I know and I can feel it……simpan semua cerita indah itu hanya untuk kalian…sekarang lets celebrate” Kupingku terasa panas. Untunglah ga ada 14 ton semen padang kali ini.

Temanku: “Gue juga cerita ke dia kalau gue punya teman elo, dan gue muji-muji dia bahwa dia sama dewasanya kayak elo…dan dia mau ketemu elo!”

Gue: “No no no way!….you know, I am nobody right now, please don’t expect that.”

------------------

Malam itu dia terus bercuap cuap mengenai pacar barunya…ah biarlah..memang orang lagi bahagia begitu. Saking heboh ceritanya, sampai nggak sadar kalau aku sedang menulis sesuatu di lembar kecil dan memberikannya ke band pengiring resepsi.

Tidak berapa lama panggung mengumumkan request lagu yang kuminta dan dia tidak bisa menghindar untuk tidak naik panggung. Dia harus Menyanyi!!! Sesaat kemudian…heboh besar di dalam hall yang padat itu. Dia kebingungan... tidak tahu harus menyanyikan lagu apa.

Aku tidak tahan melihatnya gugup dan panik seperti itu. Biasanya dia sangat menguasai panggung ketika berlenggak-lenggok ria.

You're in my arms and all the world is gone
The music playing on, for only two
So close together
And when I'm with you
So close to feeling alive

A life goes by
Romantic dreams must die
So I bid mine goodbye
And never knew

So close was waiting
Waiting here with you

And now forever i know
All that i want is
To hold you so close

So close to reaching
That famous happy ending
Almost believing
This one's not pretending
Now you're beside and look how far we've come

So close ... we are so close...

How could I faith the fairy tales
If I should lose you now?
We're so close
To reaching
That famous happy ending

Almost believing
This one's not pretend
If gone our dreaming..
Gone without we are..

So close we are
So close...so close and still so far
!!!


Akulah yang menyanyi... mendekatinya. Seolah menghibur mempelai dan menenangkan undangan lainnya. Padahal semua kata dalam sya’ir lagu itu kutujukan untuknya.

Dia jadi pendiam semenjak itu hingga kami pulang dia hanya bicara sedikit dan seadanya...
Aku minta maaf karena sudah mengerjainya secara berlebihan. Tapi aku tidak bermaksud mempermalukannya.

Hanya dalam hati, aku merasakan nggak adil karena masih menutup jati diri gue rapat rapat ke dia. Kami kenal sudah bertahun2. Namun jarang ketemu akhir -akhir ini. Dia anggap aku seperti teman baik yang terbaik, dan aku hanya merasa semua beban hilang seketika kalau dia ada didekat ku.

Dia nggak tahu aku. Biarlah untuk saat ini dia tetap mengenal seorang Adie hanya sebagai Adie yang dia mau. Bukan seorang yang selalu tertindih semen padang 13,4 - 14 ton setiap saat dia cerita tentang cowok pacar pertamanya itu.

Biarlah aku menjadi 'pengecut cinta' daripada menjadi 'pengkhianat persahabatan'.

============

Saat ini, aku mencoba menata kemabli semua hati dan jiwaku hanya untuk someone special nun jauh disana. ( mana ??? nggak keliatan?! * gaya meneropong mode on :))

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More