Selasa, 11 Desember 2012

Hangatnya hanya mimpi

Malam tadi aku memimpikanmu dalam sebuah keindahan rasa yang tak mungkin kudapatkan darimu di alam nyata. Aku menjelajahi tempat dimana kau kutemukan tergeletak tak berdaya dan mengiba.

Aku tak kuasa membiarkanmu kesakitan dan kau mendapatkan yang kau butuhkan dariku. Suatu kegembiraan dan kehormatan untuk mendapatkanmu. Sesuatu yang sangat kudambakan selama ini.

Aku sangat menikmati pertemuan dalam mimpi itu, walaupun hanya itu yang mampu kulakukan untuk membuatmu terasa dekat dan seolah berada disisiku.

Sepertinya harus kuakui lagi bahwa aku memang menginginkanmu, aku mencintaimu. Sebab apapun yang kulalukan dan apapun saat-saat yang kulalui, selalu diriku teringat akan dirimu.

Aku tidak membenci keadaanku, aku menyukai keberadaanku. Aku hanya menyesal tidak mampu mendapatkanmu. Aku hanya frustasi tidak sanggup memilikimu sekalipun aku sangat mendambakanmu.

Sungguh buruk diriku sebagai pencinta dan malang bagiku tidak mampu mengucapkan cintaku padamu. Karena aku tidak punya keberanian dan aku tak berdaya setiap saat kau ada dekat denganku.

Aku hanya menjadi sebuah bayang-bayang yang pudar. Dan aku menjadi tak berarti seperti sampah yang terabaikan. Aku hanya seorang perindu yang tak tahu apa yang harus dilakukan walau aku tahu apa yang kurindukan.

Aku hanya berani bermimpi…

++++++

Bagaimanapun, aku tetap bahagia ketika aku mengecup bibirmu, mengelus lenganmu dan menikmati tubuhmu meski hanya sesaat dan meski hanya dalam mimpi. Sebuah mimpi yang terasa nyata dan membuatku seolah hidup karena cintaku padamu dan kau membalasnya seperti seolah kau juga mengingikanku. Masih kurasakan hangatnya balasan kecupanmu dan indahya parasmu menyentuh pori-pori wajahku.

Sekali lagi, meskipun hanya dalam mimpi tetapi kita menikmatinya.

-Sachs- Pada : 15 Januari 2010 jam 9:06

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More