Minggu, 17 November 2013

Gelisah, Prabowo Mulai Unjuk Gigi


Melihat pamor dan kepopuleran pesaingnya seperti Jokowi dan Megawati kian mapan di urutan teratas hasil survei beberapa lembaga polling, dan juga kian aktifnya beberapa calon presiden bermanuver, agaknya membangunkan calon unggulan Prabowo Subianto sedikit khawatir. Kepopuleran Jokowi dan misteriusnya Megawati memang tidak bisa dianggap sebelah mata, tetapi gerakan dari beberapa calon yang serius termasuk partai yang berbendera Islam adalah keriuhan yang membangunkan Prabowo dari sarangnya selama ini (yang entah dimana). 


Prabowo jarang menemui media meskipun dia sedang mengatur strategi dan mempersiapkan partainya bertarung tahun depan dengan melakukan konsolidasi kedaerah daerah. Selain itu Prabowo juga masih mencari figur yang mungkin akan dijadikan calon wakil melalui berisiknya suara media yang menyoroti hajatan nasional yang akan datang. 


Banyak calon yang potensial namun banyak pula resiko politik yang harus dihadapi sementara pertarungan belum pasti karena terlalu banyak kepentingan yang harus diawaki. 


Prabowo disatu sisi masih menunggu langkah pesaing politik yang juga sahabat dekatnya, Megawati Soekarnoputri. Setelah kepergian Taufik Kiemas (suami Mega), Prabowo mengalami kesulitan melihat langkah langkah Mega dari dekat karena Mega sendiri memang tidak pernah bermanuver dengan mencolok. Begitupun dalam menentukan sosok yang akan ditawarkan kepada masyarakat tentang siapa yang akan menjadi kawan (koalisi) dan atau mitra dalam estafet kepemimpinan nasional. 


Sampai disini, terlihat Prabowo yang sangat menghormati Mega itu menjadi ikut dengan gaya Ketum PDIP sebagai sutradara yang mengendalikan dari balik layar.


Tapi Prabowo tidak bisa setenang Mega yang punya banyak pilihan dan All out dengan pencapaiannya selama ini. Prabowo punya tugas lebih berat karena dia bukan King maker melainkan King Wannabe...

"Saya siap bersaing dengan para capres termasuk bila nantinya Jokowi (Gubernur DKI Joko Widodo) dicalonkan," tegas Prabowo seusai melantik pengurus DPD Gerindra Papua di Jakarta, Sabtu (16/11/2013 Liputan6).

"Kami belum bisa menentukan saat ini, siapa kelak yang akan menjadi calon wakil presiden, karena masih harus menunggu hasil pemilu legislatif," tambahnya.

Sebelumnya Prabowo juga bersuara soal DPT yang masih meragukan hingga kini. Prabowo Subianto juga mengingatkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar lebih pandai mengatur gaya bicara dan memilih katanya setiap berbicara ketika ditanya soal Ahok sang Wagub DKI.

Melihat beberapa iklan yang mulai ditayangkan atas nama Prabowo dan semakin aktifnya ia menemui media menunjukkan kegelisahannya dengan hasil survei yang masih terkatrol di posisi dua atau tiga, jumlah DPT yang seperti siluman karena masalah NIK dan orang yang seperti hantu hingga suara suara yang mempertanyakan dimana sekarang ia berada?

Prabowo memang tidak bisa diam saja menunggu pinangan partai lain atau mengandalkan popularitasnya yang terkenal tegas dan cukup berwibawa sementara masa lalunya masih diragukan meski dengan segala alibi yang sudah dikemukakan. Pemilih yang meragukan Prabowo lebih banyak dari pemilih yang mempercayainya dan tantangan menuju RI-1 bukan hanya soal popularitas atau pesaing yang kuat melainkan bagaimana membuat orang (masyarakat) mempercayai masa lalu dan masa depan Prabowo selaku pribadi. 

Karena pemilu juga antara lain berarti ketika seseorang sedang memberi suara adalah saat dimana mereka mempercayakan masa lalu dan masa depannya kepada yang dipilih. Apakah itu Prabowo atau Jokowi atau mungkin ARB? 

Apa yang dilakukan Prabowo dengan mulai unjuk gigi di depan media pastilah untuk menjaga aksualisasi dirinya karena itu memang sudah seharusnya. Sebuah produk, meski sudah terkenal sekalipun masih harus sering muncul di media agar pangsa pasarnya tidak tergerus pesaing kan? Dan itu juga berlaku bagi seorang Prabowo.

Prabowo perlu memperlihatkan dirinya meskipun tidak harus sesering iklan yang punya tipi itu dan waktu yang semakin menjelang ini juga bukan lagi saat untuk mengurung diri (kecuali dia sedang bertapa di gunung gunung tentunya).

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More